webnovel

PANGERAN YANG DIKUTUK

Setelah kematian Raja Iblis 500 tahun yang lalu , 10 petinggi bawahan Raja Iblis masih terus menginvasi manusia di Benua Grace. Dillon adalah anak dari Raja Benua Grace berasal dari Klan Phoenix , klan terkuat dari 7 klan master ,namun setelah kebangkitan kekuatan nya, dia di buang oleh Raja dan klan, dibenci oleh manusia yang lain. karena kekuatannya, dia disebut Iblis dan Pangeran yang dikutuk. Dillon bercita - cita menjadi manusia terkuat melebihi Ayahnya dan menjadi Raja Benua Grace agar di akui oleh Ayah dan Ibunya.

Reski_Ramadhan_2454 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
8 Chs

TAK ADA YANG TERLAHIR UNTUK SENDIRIAN

Tak terasa waktu berlalu dan pelajaran telah berakhir .

" Pelajaran hari ini bapak akhiri , sebelum itu Bapak ingatkan kembali , bulan depan akan di adakan turnamen Akademi Militer Kota Bunga antar individu , empat peringkat tertinggi akan mendapatkan hak untuk mengikuti turnamen antar Akademi Benua Grace mewakili Akademi Kota Bunga . jelas Pak Joseph lalu meninggalkan kelas.

Di turnamen antar Akademi , Ayah dan Ibu pasti menonton, meskipun menyusahkan , aku harus mendapatkan peringkat pertama untuk mendapatkan perhatian mereka , dengan begitu aku yakin Ibu akan memujiku dan ayah pasti memintaku kembali ke istana , batin Dillon , dengan raut muka bersemangat.

Aku tak begitu peduli pada Ayah , tapi aku sungguh kangen Ibu , batin Dillon, dari bersemangat lalu muram .

"Hei... Dillon kenapa kamu pasang raut muka jelek ? " Tanya Stella , namun Dillon yang sedang melamun tak mendengarnya.

lalu tiba tiba Dillon bangkit dari tempat duduknya dan berteriak ,

" 'Argh... sungguh menyusahkan !!! "

Stella yang ada di sampingnya kaget dan kehilangan keseimbangan.

" ' ehhh.... !! "Dillon terkejut ,

sejak kapan Stella disitu , batin Dillon

Stella hampir terjatuh ke belakang namun Dillon menangkap Stella sebelum terjatuh , wajah mereka sungguh dekat , mereka saling bertatap, bahkan nafas mereka terasa satu sama lain , lalu wajah mereka memerah .

Kyut

tangan kanan Dillon meremas sesuatu di sekitar dada Stella,

" Apa nih empuk ? " kata Dillon yang merasa aneh.

" 'KAU.... , makin berani ?" teriak Stella marah, lalu melepaskan diri dari pelukan Dillon, sembari mengeluarkan pedang nya dari cincin ruang dan menodongkannya ke leher Dillon dengan raut muka jahat.

" Maaf , A-Aku tak sengaja Putri Stella , bisakah kau jauhkan benda tajam ini ! " keluh Dillon sambil menunjuk pedang Stella.

" Aku tak peduli, kau harus membayarnya !", teriak Stella yang marah dengan tatapan yang tajam.

Bakal menyusahkan nih dan aku gak bisa membaca pikirannya , batin Dillon , sembari membalikan badannya berniat kabur dari Stella .

Namun tangan Stella sudah memegang pundak Dillon dengan keras hingga Dillon merasa kesakitan.

" 'ahhh... Ba- a- , Baiklah apa yang harus aku lakukan Stella ? , tapi lepaskan tanganmu dan masukan kembali pedangmu ! " kata Dillon sambil tergagap kesakitan.

" 'Donat... , aku ingin makan donat !! " jawab Stella , dengan tatapan tajam , lalu melepaskan tangannya dan memasukan kembali pedangnya ke dalam cincin ruang.

" Tapi aku gak bisa ke Pusat Kota , bakal menyusahkan kalo aku kesana , kita akan makan di rumahku ." Jawab Dillon

" Baiklah , jangan memikirkan hal aneh saat di rumah atau kau akan mati !! " jawab Stella sambil mengeluarkan aura membunuh.

" Aku mengerti " jawab Dillon sambil menelan ludah.

' Cih ... siapa juga yang mau sama orang menakutkan kaya dia !! , bakal menyusahkan kalo aku mengatakan yang sebenarnya, mungkin aku akan tamat , batin Dillon ketakutan.

singkat cerita Dillon memesan Donat dengan mengirimkan pesan menggunakan Burung pengirim pesan , Lalu mereka berdua berjalan bersama meninggalkan kelas , murid yang lain sudah meninggalkan kelas dari tadi , Dillon selalu sendiri menjadi yang terakhir keluar kelas.

Setelah kebangkitan kekuatanku 10 tahun yang lalu , aku baru pertama kali berjalan dan berbicara dengan seseorang sedekat ini , dan kalo di lihat dengan baik , Stella manis dan cantik . batin Dillon , sembari menatap Stella , lalu tersenyum.

" Kau ... , senyum - senyum sendiri , lagi mikirin hal mesum ya ? " tanya Stella sambil menatap tajam lalu menodongkan pedangnya lagi.

" Ti- Tidak dong , haha " jawab Dillon sambil membuang muka dan menggaruk rambutnya kecuali kepribadiannya , sangat menakutkan , batin Dillon .

" Kau memandang tubuhku yang menarik dan wajahku yang cantik ini , Jujur saja ? " jawab Stella, sambil mendekatkan pedangnya ke leher Dillon.

" Tidak Stella, Aku hanya sedang berpikir kenapa Stella gak takut padaku ? " jawab Dillon yang panik , Stella menakutkan, sungguh menyusahkan menghadapi Stella, batin Dillon .

" Kenapa kau tanya lagi ? , aku kan udah menjawabnya saat dikelas , dan juga kau tau kalo kekuatanmu tidak berguna di hadapanku dan JADI AKU TIDAK MENARIK DAN CANTIK MAKSUDMU DILLON ??? " Jawab Stella lalu bertanya dengan wajah yang kesal dan makin mendekatkan pedangnya ke leher Dillon.

" Bu- Bukan begitu Stella , Kamu sungguh cantik dan elegan ." Tegas Dillon tergagap dengan ekspresi takut di wajahnya.

" 'Ara... , Kau memiliki mata yang bagus ternyata manusia , berterima kasihlah kau bisa berjalan bersama dengan Putri yang cantik ini . " Jawab Stella dengan senyum dan raut muka yang sombong sambil memasukan kembali pedangnya ke dalam cincin ruang.

" Tentu..., kau benar Stella " jawab Dillon terpaksa , sungguh menyusahkan apa maunya sih gadis ini , ini salah , itu salah, batin Dillon

"Jadi Apa kekuatanmu Stella ?" tanya Dillon .

Stella menarik kerah Dillon dan mendekatkan wajahnya , Dillon terkejut dan menatap mata Stella , wajahnya lalu memerah.

" Bertanyalah dengan baik dan elegan ! ,' apa aku boleh tau kekuatanmu ? ' , itulah contoh yang harus di lakukan ketika bertanya hal yang pribadi " jawab Stella lalu melepaskan kerahnya Dillon .

" Maaf , aku sudah lama tidak berbicara dengan seseorang ." Jawab Dillon dengan terlihat muram.

" 'Ara... , aku maafkan , ulangi sekali lagi Dillon ! " suruh Stella.

Dillon menarik kerah Stella dan mendekatkan wajahnya ke wajah Stella , Stella terkejut hingga wajahnya bersentuhan dengan wajah Dillon , bibir Dillon menyentuh pipi Stella , raut muka Stella memerah lalu mendorong Dillon sampai terjatuh .

" Udah bosan hidup ? " tanya Stella kesal sambil menodongkan pedangnya di leher Dillon.

" 'Ah... ampuni aku Putri Stella , aku gak sengaja , aku hanya mengikuti arahan yang kamu katakan tadi ." Jawab Dillon sambil mengangkat tangannya sambil mengeluarkan keringat dingin.

" 'Argh.. sudahlah jangan di bahas lagi , anggap tidak pernah terjadi , MENGERTI DILLON ? " Tegas Stella

" Aku mengerti Stella ." jawab Dillon , aku kira bakal mati ,batin Dillon

" Dan kenapa kekuatanmu gak berguna di hadapanku , itu jelas karena kekuatanku Dillon ." jelas Stella sambil mengembalikan pedang ke cincin ruang.

" Apa aku boleh tau, apa kekuatanmu Stella ? tanya Dillon dengan elegan .

" Jelas kamu tau Dillon, kekuatanku adalah imut , cantik dan elegan " jawab Stella mengerjai Dillon sambil memasang raut muka tersenyum puas.

" Ya... ya... Stella cantik dan imut , aku sudah salah bertanya ! " jawab Dillon dengan raut muka kesal , merasa lagi permainkan.

" 'haha... , kamu emang manusia yang lucu, pada waktunya kamu akan tau kekuatanku Dillon ! " jawab Stella sambil tertawa kecil.

lalu sampai lah mereka di rumah Dillon , Donatnya sudah ada di meja .

Stella yang sedang makan donat sambil duduk di lantai yang beralaskan karpet mengeluarkan suara - suara yang khas dari setiap gigitannya.

" 'Hm... Donat memang yang terbaik , kamu tidak mau Dillon ? " tanya Stella yang terlihat senang.

" Aku enggak suka makanan manis " jawab Dillon .

Tangan kiri Stella tiba - tiba memegang Dillon, lalu Stella memaksa Dillon memakan satu donat dengan tangan kanannya , Dillon hanya bisa pasrah dan menyerah dengan apa yang dilakukan Stella.

"Baiklah , aku sudah kenyang , ingat ya Dillon !, jangan berpikiran yang aneh , aku hanya sedang menghukum kamu, manusia yang tidak bertanggung jawab dan ini belum selesai . " Tegas Stella sembari menunjuk.

" aku mengerti tuan Putri ." jawab Dillon sambil membungkukkan badan dengan elegan.

sungguh menyusahkan aku tak mengerti wanita , batin Dillon.

Stella mengeluarkan suara batuk yang tidak natural lalu berkata,

"Baguslah kalo kamu mengerti , yang jemput sudah sampai , sampai jumpa besok di sekolah, manusia !"

" Baiklah... Hati - hati di jalan ! " jawab Dillon lega , akhirnya aku bebas , aku akan mulai latihan tehnik yang baru untuk turnamen bulan depan , batin Dillon .

Keesokan hari, semua murid Akademi Militer Kota Bunga berkumpul di lapangan terbuka Akademi , infonya akan di adakan pengumuman dan pendaftaran untuk turnamen.

Namun tak seperti biasanya Dillon yang sendirian jauh dari yang lain , sekarang ditemani seorang gadis yang sangat cantik dan elegan , ya dia adalah Diana Stella Valonia dan menjadi perhatian semua murid , terutama murid cowok , semuanya menatap tajam ke Dillon dengan tatapan benci.

" 'Hei.. , Stella bukannya akan menyusahkan jika kau dekat denganku , sepertinya yang lain tidak menyukainya. " bisik pelan Dillon ke Stella

" Aku bukannya ingin dekat denganmu, aku hanya-. Stella berpikir sejenak lalu melanjutkan " -Aku hanya mengawasi mu , ya betul, aku mangawasimu agar tidak melakukan hal jahat dan mesum ." Jawab Stella sambil memasang raut wajah serius .

" Tapi - "

" Gak ada tapi , kamu hanya harus menurut . " jawab Stella dengan aura membunuh.

" Ba- Baiklah. " Jawab Dillon tergagap dan terpaksa,

sungguh menyusahkan , batin Dillon

" Terimakasih , semuanya telah hadir , Baiklah Bapak akan mengumumkan sesuatu yang penting , ini pesan dari Raja ." Jelas Kepala Akademi lalu melanjutkan .

" Khusus turnamen internal Akademi tahun ini , 3 Peringkat tertinggi bisa memilih 3 teman nya menjadi anggota Timnya , lalu maju mengikuti turnamen Beregu seluruh Akademi Benua GRACE , dan bagi pemenang turnamen Beregu antar Akademi akan menjadi Tim Khusus dan langsung mendapatkan sertifikat Rank D dan langsung lulus dari akademi , Selain itu akan di undang ke istana dan akan di berikan hadiah berupa item oleh Raja langsung , ini adalah kesempatan terbaik , BERJUANGLAH.

Raut semua orang terlihat semakin bersemangat dan antusias.

Ini kesempatan yang bagus , aku bisa kembali ke istana lagi dan bertemu Ibu, tapi sebelum itu aku harus memenangkan seluruh pertandingan , sungguh menyusahkan , batin Dillon .

" Dan satu lagi Bapak hampir lupa , untuk siswa yang bernama Dillon , RAJA MELARANGNYA UNTUK MENGIKUTI TURNAMEN INI !. " Tambah Kepala Akademi.

semua orang terlihat senang setelah mendengar pengumuman itu, kecuali satu orang .

Ya dia adalah Dillon yang sedang terkaget , pikirannya kosong untuk sesaat setelah mendengar pengumuman itu.

Dillon tertegun lalu menjatuhkan kedua kakinya ke lantai sambil menunduk,

Ini lebih dari menyusahkan , Bahkan aku tidak di beri kesempatan oleh Ayah . batin Dillon dengan raut muka kosong .

Dillon mengeluarkan Aura hitam di sekitar tubuhnya tanpa dia sadari , tiba - tiba langit mendung dan angin menjadi kencang.

" 'Dillon... Hei... Dillon kamu gak apa ? , Tanya Stella sambil mendorong - dorong pundak Dillon , namun Dillon tidak mendengarnya dan hanya terdiam.

" Apa ini ,aku harus gimana ? , aku kangen ibu , aku ingin bertemu dengannya, tapi aku tak diberi kesempatan , siapapun tolong aku , 'ah... iya tidak akan ada yang menolongku , karena aku Iblis , aku sendirian , AKU DI NERAKA ." Dillon yang bergumam sendiri dengan raut muka sangat kesal dan sedih.

lalu terdengar seseorang bicara di pikirannya .

' KENAPA KAU BEGITU MENYEDIHKAN , TINGGAL HANCURKAN SEMUANYA YANG MENGHALANGI MU , KAU MEMPUNYAI KEKUATAN UNTUK MELAKUKAN ITU ! ' tegas seseorang dalam dunia batin Dillon .

' SIAPA KAU ?' tanya Dillon

' AKU ADALAH KAMU , KAMU ADALAH AKU '

' KAU ADALAH AKU , APA YANG HARUS AKU LAKUKAN DIRIKU YANG LAIN ? '

'JADILAH IBLIS YANG SEBENARNYA DAN HANCURKAN SEMUA YANG MENGHALANGIMU ! ' tegasnya

Di lapangan Akademi Kota Bunga , semua orang termasuk Kepala Akademi terkejut cuaca tiba - tiba mendung disertai hujan deras dengan angin yang kencang dan gemuruh petir , ini adalah Badai yang tiba - tiba.

Petir yang sangat besar menyambar ke lapangan Akademi, namun di tahan oleh kepala Akademi menggunakan tameng berwarna emas, namun ledakannya membuat kaca sekolah pecah menimbulkan suara yang keras ,hingga membuat Kepala akademi terhempas ke dalam gedung sekolah namun semua murid yang lain selamat.

Stella terus memanggil Dillon dari tadi tapi Dillon tak mendengarnya.

" Apa yang kamu lakukan Dillon ? , jika seperti ini kamu akan mendapat masalah dan tidak akan bertemu Ibumu ! " Tegas Stella , Stella mendengar gumaman Dillon , karena itu mengetahui kalo dia ingin bertemu Ibunya.

' Apa itu suara Stella ? ' Dillon yang masih tenggelam di dunia pikirannya sedikit tersadar dan mendengar samar suara Stella dan melihat Stella sekilas didepannya.

Kepala Akademi memasang pelindung Api tingkat tinggi untuk melindungi para murid lainnya , dan menyadari kalo ini perbuatan Dillon, lalu bergegas kearah Dillon .

Kepala Akademi menebaskan pedangnya ke arah Dillon namun berhasil di tangkis oleh Stella, Namun Stella terhempas dan menabrak dinding gedung sekolah hingga bagian dinding itu hancur.

'Argh..." Stella yang tersungkur ke dinding hingga mengeluarkan darah di mulutnya mengerang kesakitan.

Dillon yang sudah mulai tersadar menoleh , melihat Stella yang kesakitan karena melindunginya , apa yang dilakukannya melindungi Iblis sepertiku, batin Dillon

Kepala Akademi lanjut mencoba menyerang Dillon dengan pedangnya , namun dalam sekejap Stella sudah berada di depan Dillon dan menahannya kembali .

Bentrokan pedang antara Stella dan kepala Akademi menimbulkan percikan , Kepala Akademi lebih unggul , Stella kepayahan menahan serangannya dan membuat badannya terluka karena tebasan Kepala Akademi yang tak sepenuhnya dapat ia di tangkis membuat Stella berdarah - darah.

" Apa yang kamu lakukan melindungi iblis Stella ? " Tanya Kepala Akademi sembari bertarung.

" DIA BUKANLAH IBLIS KEPALA AKADEMI , DIA ADALAH MANUSIA , MEREKA YANG MEMPERLAKUKAN DIA SEPERTI INILAH YANG BERHATI IBLIS, DIA TIDAK BERSALAH DAN TIDAK MEMPUNYAI DOSA KEPADA KALIAN." Teriak Stella menjawab , sembari bertarung dengan Kepala Akademi

Percikan - percikan yang terjadi karena bentrokan pedang keduanya sungguh sengit, darah seorang gadis yang terciprat ke tanah di balut hujan yang deras itu terus berlangsung.

" SADARLAH DILLON !! , KAU TIDAK SENDIRIAN DILLON , AKU AKAN MEMBANTUMU BERTEMU DENGAN IBUMU , AKU DIANNA STELLA VALONIA ADA DISINI UNTUKMU !!! " Tegas Stella kepada Dillon , namun Stella sudah tak bisa bergerak karena sebagian tubuhnya terluka .

"Dianna Stella Valonia.... " Gumam Dillon lalu terdiam dan mengingat seseorang yang berkata kepadanya sepuluh tahun yang lalu,

" Dillon hiduplah dengan bebas,

tak ada manusia di dunia ini yang hidup untuk sendiri , kelak akan datang seseorang yang dapat kamu percaya dan akan melindungi mu dari bahaya, jika orang itu datang maka lindungilah dia juga ! "

Lalu Kepala akademi hendak menebas Stella yang sudah tidak bisa bergerak ,namun masih bisa berdiri tegak ,

Pedang yang menebas mencipratkan darah namun itu adalah Dillon dengan tangan Kanannya menahan pedangnya dan tangan kirinya memeluk Stella yang hampir terjatuh.

Dillon dalam sekejap sudah berada di depan Kepala Akademi untuk melindungi Stella dengan aura hitamnya.

" Akhirnya kau sadar juga manusia ! " Tegas Stella lalu pingsan di dekapan Dillon .

" Istirahatlah Stella , aku pasti melindungi mu " Jawab Dillon lalu menatap Kepala Akademi dengan tajam .

" Kau ..., dasar iblis !! " Kata Kepala Akademi lalu hendak menendang Dillon menggunakan kaki kanannya.

namun Dillon sudah membaca apa yang hendak di lakukan Kepala Akademi menggunakan MIND READER.

" TELEKINESIS !!! " Balas Dillon menggunakan kekuatan Mind Power tingkat lanjut .

Kepala Akademi terhempas menabrak dinding dan benturannya menyebabkan dinding gedung hancur dan kaca - kaca sekolah pecah , pecahan kaca yang jatuh menimbulkan suara yang bising.

hampir semua murid yang lain berlarian karena takut ,hanya tersisa sebagian dari mereka yang tidak takut kepada Dillon.

Pak Joseph yang melihat dari dalam gedung sekolah , berlari menuju ruang komunikasi alat untuk telepati di sekolah untuk meminta bantuan.

Dillon bergegas pergi keluar sekolah untuk menuju rumah sakit untuk mengobati Stella ,namun Kepala Akademi sudah ada didepannya lagi.

Dia terluka namun lukanya terlihat diselimuti lidah-lidah api dan tertutup secara perlahan, itu adalah tehnik tingkat tinggi Klan Phoenix , REGENERASI API PHOENIX , Apolo Phoenix adalah nama dari Kepala Akademi.

" Jangan menghalangiku Kepala Akademi !! " Tegas Dillon sambil mengangkat tangannya

" TELEKINESIS " Balas Dillon mencoba menghempaskan Kepala Akademi lagi , namun Kepala Akademi tak bergeming .

" Kau hanyalah bocah ,Iblis ! " Jawab Kepala Akademi yang melawan TELEKINESIS dengan dorongan api di punggungnya yang membentuk sayap api dan terus mendekat dengan terbang lalu hendak menyerang menggunakan tembakan bola api yang cukup besar.

Dillon sudah mengetahui niatnya dengan menggunakan MIND READER lalu menghindar.

Api itu menyentuh tanah dan menimbulkan tanah berhamburan ke mana - mana, ledakan dari api yang menyentuh tanah membuat kawah kecil di lapangan Akademi.

menyusahkan bisa langsung mati kalo kena , batin Dillon , yang berhasil lolos dan menatap tajam Kepala Akademi yang sedang terbang di atasnya sembari memegang Stella .

" Apollo Phoenix , kau menyukai Ibuku sejak masih sekolah di akademi, namun Ibuku lebih memilih Ayahku , dan kau jadi membenci Ibuku , kau tak berani melawan Ayahku, Jadi saat ada kesempatan, saat ini kau berencana balas dendam kepada Ibuku dengan membunuhku, aku sudah mengetahui semua tentangmu ! " Jelas Dillon sambil mengulur waktu , lalu Dillon menggunakan TELEKINESIS menggerakkan awan di langit

"DIAM KAU , KAU SUDAH TAU AKAN MENGHADAPI KEMATIAN, KENAPA KAU BEGITU SOMBONG IBLIS !!! " teriak Apollo sambil menciptakan bola Api yang sangat besar, TEHNIK FIRE SUN PHOENIX .

" MESKIPUN MENYUSAHKAN , AKU TAKKAN MATI DISINI , AKU AKAN MENJADI RAJA DI MASA DEPAN DAN MELAMPAUI AYAHKU , KAU TAK ADA KESEMPATAN UNTUK MENANG SAAT INI " jawab Dillon teriak .

lalu saat Apollo hendak melemparkan FIRE SUN PHOENIX ke arah Dillon yang berada di bawahnya ,

Namun tiba - tiba Petir yang sangat besar menyambar telak sebelum Apollo melemparkan bola apinya.

'ARRGGH... " Teriak Apollo kesakitan, hingga membuatnya langsung pingsan dan terjatuh ke tanah.

Ini sudah di rencanakan Dillon menggunakan kekuatan TELEKINESIS menggerakan awan dan menabrakannya untuk menciptakan petir, namun api yang di ciptakan Apollo tak menghilang dan mulai jatuh dari atas.

Aura hitam Dillon menghilang dan dia kelelahan karena terlalu banyak menggunakan Mind Power.

" Aku kira itu akan menghilang ketika yang membuatnya mati atau pingsan ." keluh Dillon .

" Menyusahkan , aku tak bisa menahannya !!!" keluh Dillon , lalu meletakan Stella ke tanah dan berniat menggunakan tubuhnya untuk melindungi Stella dengan posisi tubuh Dillon diatas Stella memunggungi nya , Dillon melihat wajah Stella dengan jelas lalu memegang pipinya menggunakan tangan kanannya.

" Aku ingin hidup lebih lama bersamamu Stella ! " kata Dillon ke Stella yang matanya terpejam , sedangkan api terus mendekat Dillon lalu memejamkan matanya dan meneteskan air mata.

lalu tiba - tiba ada sesuatu yang hangat menyentuh pipi Dillon , Dillon lalu membuka matanya dan melihat Stella yang sudah membuka matanya dengan tersenyum dan mereka saling memegang pipi dan menatap satu sama lain , 'ah... sungguh cantik , batin Dillon .

" Kita akan hidup bersama lebih lama Dillon , lihatlah ke belakang Dillon " Jawab Stella sambil menunjuk ke atas.

Dillon pun menoleh ke belakang , apinya sudah menghilang , awan yang mendung pun perlahan menghilang dan cahaya mulai menyinari .

" sungguh indah " kata Dillon

" kau benar ini indah , kalau saja tidak ada mereka yang mengelilingi kita disini Dillon " jawab Stella

Mereka dikeliling oleh sepuluh RANK A , Pasukan kerajaan.

" Kalian berdua di tangkap, ikut kami ke Istana , lalu jelaskan semua yang terjadi disini kepada Raja " Tegas Kapten pasukan kerajaan, lalu menahan mereka dan membawanya ke istana

Extra Time

1. NAMA. : DIANNA STELLA VALONIA

UMUR : 17 Tahun

KLAN. : Bangsawan Valonia

KEAHLIAN : Ahli Pedang

KEKUATAN : ????

Tittle. : Regular

2. NAMA. : APOLLO PHOENIX

UMUR. : 45 Tahun

KLAN. : PHOENIX

KEAHLIAN. : KSATRIA PEDANG DAN

TAMENG

KEKUATAN. : API

TITILE. : RANK A+ , KEPALA

AKADEMI MILITER KOTA

BUNGA