webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#DEVIL
#FAMILY

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantasi
Peringkat tidak cukup
508 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#DEVIL
#FAMILY

Penyusup

"Apa ada lagi yang perlu saya lakukan, Yang Mulia?" Roshan bertanya pada Mars.

"Tidak, itu saja. Kau boleh pergi," kata Mars. Ia melambaikan tangannya dan kepala pelayan itu pun pergi meninggalkan Mars dan Emmelyn, yang kini masih terkejut dengan penilaian Roshan soal buah itu.

Setelah Roshan meninggalkan ruang makan, Mars menoleh ke Emmelyn, "Aku rasa, kau perlu memeriksakan diri ke Dokter Vitas."

"Uff.. Baiklah kalau begitu, aku tidak punya pilihan lain," kata Emmelyn dengan enggan.

Ia pikir tidak ada salahnya mengikuti permintaan Mars, toh ini semua juga untuk kebaikannya sendiri.

Ia ingin indera perasanya yang sempurna kembali seperti sedia kala. Bukan karena ia ingin menggemukkan badannya supaya bisa melahirkan anak-anak Mars, tapi karena ia memang sangat menyukai makanan.

Emmelyn tak mau melewatkan semua makanan enak yang ditawarkan di dunia ini. Terlebih lagi ia kini tinggal di istana yang menyediakan berbagai makanan lezat terbuat dari bahan-bahan terbaik.