PERINGATAN:
Di bab ini masih ada adegan dewasa ya. Mohon kebijaksanaannya agar pembaca yang masih di bawah umur skip saja bab ini, atau cari buku lain untuk dibaca. Terima kasih.
.
.
"Hmm..." Emmelyn membuka kedua matanya dan mengangguk pelan. "Selamat pagi. Ayo bangun dan sarapan."
Ia hendak melepaskan diri dari dekapan pria itu, namun sang pangeran yang tidak ingin segera kehilangan sumber panasnya yang empuk dan berkulit halus ini segera menahan pinggangnya dan menarik Emmelyn lebih dekat.
Pada saat itu, barulah Emmelyn merasakan ada sesuatu yang keras dan panas menusuk pahanya dari antara kedua kaki Mars.
Astaga... wajah Emmelyn seketika memerah.
[Apa-apaan ini? Masa dia mau 'begituan' lagi?]
"Aku belum bisa bangun dulu..." keluh Mars. Wajahnya tampak canggung. "Tidak dalam keadaan begini."
Emmelyn menatap pria itu dengan pandangan tidak percaya. Ia lalu menelan ludah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com