Ren terus menyaksikan bagaimana tangan Mpu Semadya begitu terampil dan luwes ketika Beliau meliukkan bara api yang membungkus bahan ramuan obat.
Jilatan api itu sama sekali tidak menghanguskan rumput, justru dari jilatan itu, si rumput berubah makin memperlihatkan warna cemerlang yang dikatakan Mpu Semadya sebagai warna murni dari rumput tersebut.
"Ehh, tapi, Mpu, apakah tidak apa-apa jika Mpu mengeluarkan tenaga kanuragan Mpu untuk hal ini?" Mendadak, disela-sela antusiasmenya, Ren bertanya.
"Tenang saja, Gusti Pangeran, ini tidak akan mengeringkan kanuragan yang tersisa di serpihan jiwa hamba. Paduka Pangeran bisa tenang mengenai itu." Mpu Semadya terus mesucikan rumput tadi.
Kegiatan ini dilakukan di atas telapak tangan Mpu Semadya agar mudah dilihat oleh junjungannya.
Setelah rumput menjadi murni dan bersih tanpa ada debu atau kotoran setitikpun, rumput tersebut ditaruh ke dalam kuali berukuran kecil dari totalnya 5 kuali yang ada di sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com