Di sana, wajah Guntur merah dan telinganya merah, dan dia tidak terlihat tenang.
Mungkin sebagian alasannya adalah dia benar-benar merasa marah karena cucunya di tindas. Sementara lainnya, dia bahagia karena anak perempuannya kembali.
Destri yang melihat wajahnya pun hanya bisa diam. Tetapi dia tidak terlalu khawatir ayahnya akan sangat marah sampai dia akan mematahkan kaki Angga.
"Ayah, bagaimana dengan Hendri dan aku, lebih berpikiran terbuka ..." ucap Destri berusaha untuk melunakkan hati Guntur lagi, merapikan rambutnya, berkata perlahan,
"Jika Angga memprovokasi Alana terlebih dahulu dan membiarkan Alana menikah dengan keluarga kaya seperti itu. Aku akan menentangnya ... Alana bersifat polos tetapi temperamennya sangat buruk. Ambil saja aku sebagai contoh. Ketika aku masih kecil, bukankah ini hadiah untukmu?" lanjut Destri
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com