"Rey, lo udah siapin suara sama tenggorokan lo, kan?" Jay selalu melantukan pertanyaan yang sama, cowok itu ragu dan takut kalau saat di pertandingan nanti suara Reyna tiba – tiba menghilang.
Cewek itu sampai mendengus. "Udah kamu yang penting semangat aja, Jay. Dan yakin kalau kamu beserta tim pasti bakal menang."
"Hai."
Mereka berdua berhenti melangkah saat ada sapaan. "Kirana, lo ikut buat dukung tim basket gue juga?" tanya Jay menautkan alis bingung.
"Iya lah, Jay. Boleh, kan? Aku juga pingin lihat kalian main dan menangin lomba seantar kampus kota ini." sahut Kirana dengan antusias.
Reyna diam saja karena merasa tidak ada berhak untuk mengijinkan apa lagi menolak, dia hanya tidak ingin menginkari janjinya pada Jay untuk menonton sekaligus menjadi penyemangat untuk satu temannya itu.
"Boleh, sih. Ga masalah kalau lo sendiri bersedia."
"Iya aku mau banget nonton tim basket dari kampus sendiri." sahut Kirana begitu semangat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com