Reyna menghela napas halus saat hatinya di rasa sedikit tenang, dia harus siap apapun yang kedua orang tuanya ucapkan. Cewek itu akan menerima semisal Bas dan Dini tidak akan lagi merawatnya sebagai puterinya, Reyna harus tegar dan bisa untuk lapang dada jika dia akan keluar dari rumah kedua orang tuanya.
"Ma, Pa." suara serak Reyna memanggil kedua pasangan yang sedang duduk di ruang tamu, Dini segera menyambar dengan pelukan hangat.
"Sayang." Dini kembali terisak di dekapan Reyna, mereka saling merasakan seolah akan kehilangan dengan sekejap saja. Reyna tidak suka melihat Mama nya menangis seperti ini, apa yang harus dia buat untuk Mama nya tidak lagi mengeluarkan air mata?
"Mama, kenapa nangis? Reyna, ga pa-pa, kok."
"Papa, sama, Mama, khawatirin kamu ga keluar-keluar dari kamar, sayang. Kamu belum makan dari kemarin malam, kan?" Bas menimpal, mengelus kepala Reyna dengan pelan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com