webnovel

Pacar Incaran

Bagaimana jika pria incaran yang diidamkan selama tiga tahun malah jadi pacar sang kakak? Perjuangannya yang tak tahu malu, akankah berakhir begitu saja? Dipaksa dalam satu lingkup bahagia yang diciptakan dua sejoli membuat Arka tak berhenti membuat wajah palsu. Pura-pura mengabaikan saat Melisa menceritakan keromantisan Nino yang semakin memupuk kecemburuan Arka. Yuda, Brian, dan Zaki pun merencanakan sesuatu untuk bisa membuat sahabatnya itu kembali ke wajah cerianya. Sempat mendekatkan Arka dengan wanita tercantik di sma sama sekali tak mempengaruhi orientasi Arka. Hingga datanglah sosok lama yang menjadi akar dari hubungan buruk Arka dan sang kakak. Tiba-tiba saja mengulang momen kedekatan dengan Arka yang dahulu menjadi pangkal permasalahan. Melisa kalang kabut, sementara Arka yang merasa bisa membalas sang kakak malah masuk ke dalam hubungan sulit. Namun kenapa saat hati Arka ingin memantapkan pilihannya pada Dani, Nino malah bersikap beda dan terkesan posesif padanya? Arka harus terus mendekat pada Dani tanpa mempedulikan Nino yang mulai meresponnya, atau bersikap tak peduli pada perasaan sang kakak dan merebut perhatian Nino sepenuhnya?

Erina_Yufida · LGBT+
Peringkat tidak cukup
354 Chs

Fokus yang berbeda

Arka meneguk ludahnya kasar, kepala menunduk dalam dengan jemari bertaut di pangkuannya yang makin erat.

Air matanya hampir menetes, menutupnya dengan bibir terkatup membentuk satu garis tipis.

Dadanya kian bergemuruh saat Margaret hanya diam dan menatap lamat-lamat kertas lusuh yang diberikannya. "Hufh... Maaf ya, ibu bahkan nggak bisa bayar lebih dari sepertiga total biayanya."

Bagaimana Arka sanggup menahan air matanya yang seketika tumpah? Bahkan pandanganya sontak terangkat untuk menatap wanita baik hati yang malah mengulas senyum. Untuk apa meminta maaf?

"Bu..."

Arka yang merengek seketika saja loncat ke dalam pelukan Margaret. Merangkul begitu erat, menumpahkan segalanya beban di pundaknya. Malu, sedih, senang, semuanya mengaduk jadi satu.

Merasakan usapan lembut di punggungnya. "Hei, kenapa kamu malah menangis?"

"Bu, kalo keberatan dengan datangnya Arka... Kenapa nggak usir Arka sejak awal?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com