webnovel

Pacar Incaran

Bagaimana jika pria incaran yang diidamkan selama tiga tahun malah jadi pacar sang kakak? Perjuangannya yang tak tahu malu, akankah berakhir begitu saja? Dipaksa dalam satu lingkup bahagia yang diciptakan dua sejoli membuat Arka tak berhenti membuat wajah palsu. Pura-pura mengabaikan saat Melisa menceritakan keromantisan Nino yang semakin memupuk kecemburuan Arka. Yuda, Brian, dan Zaki pun merencanakan sesuatu untuk bisa membuat sahabatnya itu kembali ke wajah cerianya. Sempat mendekatkan Arka dengan wanita tercantik di sma sama sekali tak mempengaruhi orientasi Arka. Hingga datanglah sosok lama yang menjadi akar dari hubungan buruk Arka dan sang kakak. Tiba-tiba saja mengulang momen kedekatan dengan Arka yang dahulu menjadi pangkal permasalahan. Melisa kalang kabut, sementara Arka yang merasa bisa membalas sang kakak malah masuk ke dalam hubungan sulit. Namun kenapa saat hati Arka ingin memantapkan pilihannya pada Dani, Nino malah bersikap beda dan terkesan posesif padanya? Arka harus terus mendekat pada Dani tanpa mempedulikan Nino yang mulai meresponnya, atau bersikap tak peduli pada perasaan sang kakak dan merebut perhatian Nino sepenuhnya?

Erina_Yufida · LGBT+
Peringkat tidak cukup
354 Chs

Di antara mereka yang mencintai

Tak seperti bayangan Arka yang menyangka bahwa hari berlalu akan memutar balikkan keramaian malam itu. Nyatanya saat dirinya membuka mata, ia di sambut dengan keriuhan suara yang membuat bibirnya sontak mengulas senyum. Ya, semua orang yang menyayanginya masih berkumpul bersamanya. Setidaknya perubahan drastis tak membuat hatinya mencelos.

Bahkan mama Donita yang berjarak begitu jauh sampai menghubungi nomor Nino, seketika mengintrogasi karena mendapatkan bocoran keadaan Arka dari Brian.

"Sekarang benar-benar tak apa? Apa perlu mama sewakan seorang dokter ahli untuk mengecek kepala mu? Bagaimana kalo kamu hilang ingatan, nak?"

"Haha.... Tidak. Ini udah nggak sakit lagi kok ma...." Arka yang membuktikan dengan menepuk-nepuk keras dahinya yang di perban, membuat Joshua yang menampilkan wajahnya garang.

"Jangan macam-macam. Kalau nanti jahitannya terlepas bagaimana? Dengan kepala mu yang masih trauma benda tumpul, bukan tak mungkin untuk mu amnesia, nak."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com