webnovel

Over–Reincarnation: Life In Another World

Hidupnya berubah 180 derajat setelah mengalami kejadian itu. Ia, Llên Auvrore Kiriya, mengalami kecelakaan yang membuatnya memiliki sesuatu yang melebihi akal sehat makhluk manapun. Kehidupannya telah berubah pesat. Yang semulanya tenang menjadi penuh bahaya. Dengan pengetahuan dan ingatan dari kehidupan sebelumnya, ia menikmati hidupnya yang tidak pernah tenang.  ••• Cover: Pinterest, Google Update? Random, paling cepat 1 chapter/1 minggu.  ––– [Cerita ini hanya ada di platform Webnovel.]

Skartha · Komik
Peringkat tidak cukup
6 Chs

Dunia lain - 2

Membuka matanya lagi, Llen, menemukan dirinya berada di sebuah tempat yang penuh dengan pepohonan rindang disekitarnya sejauh mata memandang.

'Apakah ini hutan?'

Berpikir, bahwa ia muncul di hutan sama sekali tidak terbayangkan oleh dirinya sendiri sebelumnya. Menatap langit yang berwarna kemerahan, itu berarti matahari telah condong pada salah satu arah mata angin.

Pada saat itu, ia mengingat sesuatu yang dapat membuatnya menjadi perhatian orang lain jika tidak memilikinya.

Menatap tubuhnya yang lengkap dengan pakaiannya sekaligus, ia hanya bisa menghela napas lega dan berpikir ini bukanlah hari yang baik baginya.

'Aku yakin ini sengaja dilakukan oleh perempuan itu.'

Kembali melihat sekelilingnya, ia hanya merasakan keberadaan beberapa makhluk hidup di 100m dari posisinya saat ini.

Setelah melebarkan deteksi ruangnya, ia akhirnya menemukan kota peradaban manusia 300m dari posisinya saat ini menuju ke arah timur—yang dimana berlawanan dengan arah matahari berada.

Llen bertanya kepada Rivera mengenai dunia yang saat ini ia tempati. Sekalian, ia menciptakan beberapa benda dan kemampuan lain dengan kemampuan barunya.

Saat mendengar mengenai dunia yang ia tempati, Llen mengerutkan keningnya, 'Jadi ini menjadi kisah yang klise lagi ya ...'

Llen hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan 'asisten' nya itu. Tentu saja, High school DxD adalah dunia yang ia tempati.

Seharusnya, Felarine memiliki kekuatan yang cukup kuat karena dapat memiliki dunia yang kacau ini—walaupun seharusnya Llen tidak akan kalah ketika melawan makhluk manapun. Kecuali jika itu adalah makhluk berperingkat atas seperti Ophis, Great Red, dan para dewa dari semua mitologi.

'Oh ya.' mengingat suatu hal, Llen menggunakan [Ahura Mazda] untuk menciptakan skill [Deviant].

Dengan skill [Deviant], ia dapat menggabungkan atau memisahkan satu atau dua hal menjadi hal yang berbeda.

Llen sedikit tertawa saat mengingat permintaan pertama dan keduanya. 'Sejujurnya, [Information King Akashic Records] yang aku pinta sangat tidak berguna. Tapi ya ... tidak masalah, itu dapat digunakan untuk menyamarkan Rivera.'

<<Skill: [Deviant] di dapatkan.>>

Llen cukup senang karena ia dapat menciptakan berbagai benda tanpa perlu kehabisan energi magicule ataupun teman-temannya, karena Rivera akan selalu menghasilkan energi hingga tidak terbatas.

'Lihat status.'

–[ Status ]–

Name: [ Llên Auvrore Kiriya ]

Race: [ Human ]

Gender: [ Male ]

Title: [ Reincarnator ]

Soul–bound object: [Khaos Triangulum (Sealed)]

Skill: [System Lord Rivera] | [Space Manipulation] | [Creation Lord Ahura Mazda] | [Information King Akashic Records] | [Deviant]

Mengangguk, Llen menutup layar itu dan duduk di sebuah batu besar lalu melanjutkan pembahasannya dengan Rivera.

'Rivera, apakah aku bisa membangunkan senjata yang terikat jiwaku itu?'

<<Anda dapat melakukannya kapanpun, namun, karena kemampuan Felarine yang tidak mencukupi, keadaannya menjadi tersegel.>>

Jika kau bertanya mengapa Llen dapat menahan efek dari [Creation Lord Ahura Mazda] dan [System Lord Rivera] yang bisa diklarifikasikan sebagai ultimate skill dari Tensuraverse. Itu karena saat berada di dunia datar, Llen meminta tubuh yang dapat menahan segalanya bahkan yang berlawanan dan berat sekalipun.

'Begitu ...'

Hanya dengan dua kemampuan itu, Llen dapat dihitung sebagai salah satu makhluk terkuat di dunia tersebut. Jika ia cerdik, ia bahkan dapat menghancurkan dunia tersebut dengan jentikan jari.

Menggelengkan kepalanya, menghilangkan segala pikiran tidak berguna, Llen melihat bahwa saat ini, ia berada di tubuh seorang bocah yang berusia sekitar 11 atau 12 tahun.

Itu adalah usia belia yang klise bagi kisah reinkarnasi seperti ini. Tidak ada hal aneh di tubuhnya, kecuali banyaknya debuff atau efek buruk yang diberikan oleh Felarine untuk mempersulit Llen—bahkan jika pertumbuhan Llen lebih kuat daripada makhluk di dunia manapun, ia akan tetap kesulitan jika melawan reinkarnator lain dengan debuff yang diberikan.

Terimakasih kepada Rivera, ia telah membelikan kemampuan yang dapat menghilangkan dan menghapus semua debuff milik Llen hingga ke titik dimana tidak pernah ada.

<<Skill: [Genesis Negation] di dapatkan.>>

<<[Genesis Negation]: Kemampuan untuk menegasikan segala sesuatu entah itu eksistensi, metafisika, kuantum, plank, kekosongan, kekacauan ataupun Negasi yang lain hingga ke titik dimana tidak pernah ada di alam semesta.>>

Melihat notifikasi, Llen mengerti mengapa Rivera tidak menggunakan [Ahura Mazda]. Itu karena tingkatan skill yang di berikan oleh Rivera sangat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan [Ahura Mazda].

Ini sangatlah overpower!!

Tidak ada makhluk di dunia ini yang bisa menyentuhnya—maksudnya, ia tidak akan bisa diserang oleh model serangan apapun.

Menyadari suatu hal, Llen menghilangkan senyuman di wajahnya dan memasuki mode berpikir.

'Jika aku memiliki kemampuan ini ... bukankah itu artinya aku sudah bisa mengalahkan Felarine, 'kan?'

<<...>>

Tidak ada jawaban. 'Jadi itu benar ...'

Llen menghela nafas pelan dan kembali tersenyum, ia sudah berada di dunia ini, jadi untuk apa ia langsung membunuh dia.

'Lagipula dia sudah memberikan aku hal ini, sebagai tanda terimakasih aku akan menikmati dunia ini untuk sementara waktu. Jadi, tenang saja Rivera-chan!' celetuk Llen.

Menatap langit dengan senyuman lebar terpasang Llen sungguh bahagia, ia berharap, jika ini hanya mimpi, ia ingin meninggalkan sesuatu yang dapat membuat ia selalu mengingat hal ini.

'Rivera, aku ingin membuka segel senjata yang terikat dengan jiwaku itu.'

<<Baik.>>

Diam selama beberapa menit, Llen menunggu dan bergeming ketika mendengar Rivera.

<<Segel telah dilepas, anda bisa memanggil senjata tersebut. Caranya adalah membayangkan suatu serangan terkuat.>>

Mengangguk mengkonfirmasi, Llen menutup mata dan berkonsentrasi dalam-dalam. Ia membayangkan serangan terkuat yang pernah ia lihat.

'Karena ini DxD, jadi ...'

"Dragon... Shoot!!"

Merasakan ada energi mengalir dari tubuhnya menuju tangan kirinya, Llen membuka matanya dan melihat sebuah gauntlet berwarna variasi hitam-coklat-kuning yang hampir mirip—walau ada beberapa perbedaan—dengan gauntlet milik protagonis cerita ini, si mesum Hyodou Issei.

Berpikir, mungkin karena ia membayangkan mengenai gauntlet, itulah yang terjadi.

'Hei Rivera, apakah ini memang benar-benar bentuk aslinya?' Llen bertanya. Ia tidak yakin dengan senjata itu.

<<Bukan. Itu adalah bentuk yang di adaptasi karena anda sedang membayangkan sesuatu yang berhubungan dengan serangan [Dragon Shoot].

Jika anda ingin mengubah bentuknya kembali, anda perlu menghilangkannya dan memunculkannya kembali, tetapi dengan bayangan imajinasi yang berbeda.>>

Mengamati gauntlet di tangannya, Llen cukup puas.

'Bahkan jika dia adalah dewi tingkat bawah, ia cukup cepat dalam menangkap makhluk ini.'

<<...>>

 – Sebelum Llen membuka segel –

Di suatu tempat yang sangat gelap, suram dan kacau, seorang wanita cantik sedang bertarung dengan seekor makhluk(?) yang memiliki bentuk mengerikan dan acak.

Dilihat dari ekspresi wajahnya, wanita itu kelihatan menahan marah dan kesulitan dalam melawan makhluk(?) itu, entah apa alasannya.

"Cih!" berdecih, ia melihat serangan yang ia lancarkan meleset karena kemampuan milik makhluk(?) aneh itu.

Saat ia ingin kembali menyerang, seorang wanita yang sangat menawan, bahkan melebihi wanita sebelumnya datang dan menangkap makhluk(?) itu ke dalam sebuah kandang raksasa.

Terkejut melihat perkembangan yang terjadi, wanita yang sebelumnya menatap wanita yang baru saja datang itu dengan tatapan cukup senang.

"Terimakasih telah membantuku, kau sangat hebat." ia berharap wanita itu adalah orang yang mudah.

Namun, tidak seperti yang diharapkan. Wanita yang baru saja datang itu hanya memandang sosoknya dengan dingin dan menjawab, "Aku hanya melakukan hal yang diinginkan oleh tuanku." yang membuat wanita yang sebelumnya merasa kebingungan.

 – Kembali pada Llen –

Tidak menghiraukan Rivera, Llen mencoba memfokuskan pikirannya pada benda itu untuk menuju alam bawah sadar untuk melihat dan berkomunikasi dengan makhluk di dalamnya.

Beberapa saat setelah itu, ia membuka matanya dan menemukan dirinya telah berada di tempat yang sangat asing dan misterius.

Disana, ia menemukan seekor? Sebuah? Entah apapun, memiliki bentuk selalu berubah-ubah namun selalu memiliki bentuk dasar yang sama, yaitu sebuah segitiga—limas yang transparan dan berwarna hitam.

'Apakah ini makhluk terkuat?' Llen bertanya kepada Rivera.

<<Benar.>>

Mendengar jawaban itu, ia yakin Rivera tidak mungkin membohonginya dalam keadaan seperti ini, tapi ...

'Kenapa makhluk ini bisa berbentuk seperti segitiga abstrak?'

Tidak tahu dan tidak ingin tahu, Llen menghentikan Rivera untuk menjawab pertanyaannya itu.

"Hei apakah kau bisa mendengar aku? Apakah kau bisa berbicara bahasa manusia?" Llen mencoba berkomunikasi dengan makhluk?—atau benda?—itu.

'Hmm, aneh ...'

Pada saat itu juga, entah mengapa, makhluk(?) itu mengubah bentuknya menjadi sesosok naga bersisik hitam-coklat dengan iris kuning dan sklera hitam.

Llen yang melihat itu tidak terkejut ataupun bereaksi berlebihan, ia hanya menghela nafas pelan melihat bentuk klise dari makhluk(?) di depannya.

'Kenapa ... kenapa semuanya serba naga?!'

"Kau adalah orang pertama yang menjadi tuanku, aku sudah mengetahui dirimu. Namaku Anhrefn Aeternum. Kau bisa memanggilku dengan nama apapun yang kau suka, Praetor."

(A/N: 'Anhrefn' berasal dari bahasa wales yang artinya 'Kekacauan'. Sedangkan 'Aeternum' berasal dari bahasa latin yang artinya 'Abadi'.)

'Praetor?'

<<Artinya 'hakim' dalam Romawi kuno, atau bisa juga diartikan sebagai 'yang mulia' dalam kasus seperti sekarang.>>

Mengangguk dalam pikirannya, Llen mendapatkan pengetahuan baru.

"Walaupun kau sudah mengetahui diriku, aku akan tetap memperkenalkan diri. Namaku Llên Auvrore Kiriya. Kau juga bisa memanggilku sesukamu."

Naga jadi-jadian di depannya mengangguk. Llen cukup senang melihat makhluk itu. Sungguh tidak biasa, ada makhluk yang bentuk dasarnya adalah segitiga...

Tapi Llen puas, ia sudah sangat puas. Ketika kembali ke dunia nyata, Llen tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Senyuman lebar terpampang di wajahnya.

Ketika telah menenangkan diri, ia ingin segera berjalan menuju ke arah kota, tempat dimana manusia tinggal. Namun, saat ingin melangkahkan kakinya, ia mendengar suara riuh rendah dari semak belukar.

"Apa tuh man?!"

Like it ? Add to library!

Skarthacreators' thoughts