webnovel

prologue

Hujan membasahi sebagian kota Seoul yang mengganggu beberapa aktivitas orang orang.

16.15

Sekarang waktunya para siswa SMA harus pulang. Tapi hujan masih mengguyur gedung besar tersebut yang mengganggu beberapa siswa yang akan pulang.

"Ah, deras sekali hujannya. Bagaimana aku pulang. Sedangkan aku tak membawa payung sama sekali." Ucap seorang gadis khawatir.

Banyak siswa yang terpaksa menerobos derasnya hujan di sore hari itu. Tapi tidak dengan gadis yang bernama Park Hyejin. Ia masih bertahan di sekolah untuk menunggu hujan nya reda. Ia tak mau hanya dengan menerobos hujan, dia akan terbaring sakit.

Suasana di dalam sekolah sudah mulai sepi. Mungkin hanya dia dan beberapa guru guru yang akan pulang.

"Hah, kapan hujan nya akan berhenti. Disini sangat sepi. Dan bagaimana kalau nanti sudah tidak ada bus yang lewat? Ayolahhh cepat reda. Aku ingin pulang." Ucap Hyejin mulai putus asa.

16.50

Hujan yang mengguyur sebagian kota Seoul sekarang sudah mulai reda. Waktu pun semakin sore.

"Ini kesempatanku untuk pulang. Aku harus cepat sebelum hujan turun lagi." Ucap Hyejin sambil berlari ke halte bus.

Tak lama, bus tujuannya pun datang. Dan tanpa berpikir panjang, Hyejin langsung naik dan duduk di dekat jendela.

Dia lebih suka melihat pemandangan di luar daripada tidak sama sekali.

Karena ini sudah mulai jam pulang kerja, jadi bus yang ditumpangi nya mulai ramai.

Riuh bising pun membuat Hyejin tak nyaman di dalam bus tersebut.

"Ah, kenapa mereka berisik sekali? Tidak bisakah mereka tenang? Huh lebih baik aku mendengarkan lagu saja." Batin Hyejin.

Dia pun mengambil benda persegi panjang yang bercasing biru putih. Ia melihat list lagu favoritnya. Lalu ia menekan sebuah lagu yang berjudul 'I Like Me Better'.

Tak lupa dia juga memasang sebuah earphone di telinganya.

Setidaknya musik ini bisa menenangkannya dalam suasana bising seperti saat ini.

17.15

Bus pun berhenti di sebuah halte. Dan itu tempat pemberhentian terakhir yang menuju rumah Hyejin. Hyejin segera turun dan berjalan sedikit untuk sampai ke rumahnya.

Dirumah...

"Aku pulang~" Ucap Hyejin sambil membuka pintu rumah.

Suasana sepi, tak ada seorang pun yang menjawab ucapannya.

"Hah, apa eomma belum pulang? Mungkin eomma sedang banyak pekerjaan sekarang. Aku akan mandi dan menyiapkan makan malam untuk eomma nanti."

Ya, Hyejin memang sudah mandiri dari kecil. Dia sudah terbiasa di tinggal oleh ibu nya keluar kota hanya untuk sebuah pekerjaan. Sedangkan ayahnya telah meninggalkan Hyejin dan ibunya karena alasan tertentu. Sampai sekarang pun Hyejin belum tahu alasan yang pasti mengapa ayahnya meninggalkan mereka.

Begitulah suasana rumahnya. Sangat sepi bagaikan rumah tak berpenghuni.

Hyejin segera naik menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Setelah memasuki kamarnya, Hyejin pun berbaring sebentar di kasur empuk miliknya untuk menghilangkan rasa penatnya.

Setelah berbaring di kasur empuk miliknya, Hyejin pun segera mandi dan membuat sarapan malam.

19.20

Pintu rumah pun terbuka dan menampilkan sosok wanita yang amat sangat disayangi oleh Hyejin. Ya itu adalah ibu nya.

Hyejin telah mempersiapkan makanan favorit ibu nya.

"Eomma, aku telah membuat makanan favorit eomma. Semoga eomma suka dengan masakanku." Ucap Hyejin senang sekaligus memberitahu.

"Ah, terima kasih Hyejin. Ibu senang sekali kau telah membuatkan eomma makanan." Senyum dibibir pun mulai mekar.

Mereka segera memakan makanan yang sudah disiapkan bersama sama.

Suasana ini lah yang Hyejin inginkan terus. Dimana suasana kebersamaan dapat dipeluknya bersama ibu kesayangannya.

"Hyejin, apa minggu nanti kau ada waktu luang?" Tanya ibu.

"Emm, sepertinya ada. Memang kenapa?"

"Ah, eomma hanya ingin mengajakmu jalan jalan saja. Bagaimana?"

"Baiklah, aku akan ikut."

Setelah selesai berbincang bincang di meja makan, Hyejin memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

"Ah, aku lupa. PR yang diberi seonsaengnim belum ku kerjakan. Dan besok harus dikumpulkan. Aku harus mengerjakannya sekarang."

21.40

Waktu semakin malam. Dan Hyejin belum menyelesaikan tugas nya.

"Huh, tugas fisika ini sangat susah. Dan aku sudah mengantuk. Emm, aku tanya saja ke Seona. Mungkin dia sudah mengerjakan soal soal nya." Ucap Hyejin kesal.

Hyejin pun mencari kontak milik sahabat akrab nya itu.

WhatsApp :

Hyejin : "Seona. Apa kau sudah tidur?"

Seona : "Ah belum, ada apa? Pasti kau mau menanyai tentang tugas fisika itu kan? Atau kau mau mencontek PR ku?"

Tau darimana dia? Batin Hyejin

Hyejin : "Hehe, tau saja kau. Tolong beri aku jawabanmu itu. Aku mulai mengantuk ini. Tolong aku Seona."

Seona : "Sudah kuduga pasti kau akan memintanya. Baiklah kelihatannya kau sangat sangat mengantuk. Jadi aku akan memberi mu jawabanku. Tapi ingat jangan beritahu siapa siapa."

Hyejin : "Ah terimakasih Seona. Saranghae:*"

Seona : "picture* "

Mereka pun mengakhiri percakapannya. Hyejin langsung menulis jawaban yang telah diberi Seona. Sungguh baik sekali sahabatnya itu mau membagi jawabannya. Jarang sekali ada yang mau begitu. Betapa beruntungnya Hyejin mempunyai sahabat seperti Seona.

.

.

.

.

.

.

.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

06.20

Matahari menerobos masuk kedalam ruangan bercat mint itu. Dan membangunkan seseorang yang sangat ingin kembali terlelap dalam mimpinya. Tapi itu tak berhasil. Karena matahari yang masuk melalui celah celah jendelanya sangat banyak dan silau.

Hyejin segera bangun dan bergegas untuk mandi. Ia tak sempat sarapan karena waktu telah mengejarnya. Dan karena ibunya juga sudah berangkat kerja. Jadi tak ada makanan di meja makan.

Hyejin berlari ke halte. Ia takut telat dan dihukum oleh satpam penjaga gerbang sekolahnya.

Tak lama bus pun datang. Segera Hyejin naik ke bus tersebut.

Ia rela berdesak desak an demi ke sekolahnya. Salah sendiri ia berangkat terlalu siang.

Perjalanan menuju sekolahnya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari halte dekat rumahnya.

06.55

5 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Hyejin harus berlari dari halte menuju sekolahnya. Sangat lelah ia sedari tadi berlari lari.

Gerbang segera ditutup.

"TOLONG JANGAN TUTUP GERBANGNYA!" Teriak Hyejin takut kalau gerbangnya akan ditutup.

Akhirnya Hyejin pun bisa masuk. Dan ini tinggal 2 menit lagi akan bel masuk. Hyejin terus berlari tak peduli berapa banyak keringat yang telah menetes.

Dia melewati koridor koridor yang mulai sepi karena semua siswa sudah masuk ke kelas masing masing.

"Hah, semoga saja belum ada guru disana. Aku sangat lelah. Dan kelasku ada di atas. Hahh cobaan apalagi ini." Ucap Hyejin kelelahan.

Tiba tiba...

Bruukk

Ada yang menabrak tubuh mungil gadis itu. Hanya sakit yang dirasakan oleh Hyejin.

"Kalau jalan liat liat dong. Ada orang main tabrak aja." Ucap Hyejin masih merapikan pakaiannya.

Orang yang menabraknya lalu mengulurkan tangan kepada Hyejin.

"Mianhae. Apa kau baik baik saja?" Ucap seseorang yang ternyata seorang namja.