"Joon-chan! Ka-kau bisa mendengar Otousan 'kan, Nak? Joon-chan! Bukalah matamu! Otousan mohon, Sayang!" Takeyuki menangis meraung sejadi-jadinya di sisi tubuh Joon. Ia mengangkat tubuh dingin Joon dan menidurkannya di lengan.
"Dugaan sementara, putra Anda terkena sengatan listrik bertegangan 200 Volt, Tuan. Itu menyebabkan jantungnya berhenti berdetak dan aliran darahnya terhenti. Kami mohon maaf!" ucap salah satu tim medis sambil tertunduk sedih dan merasa menyesal.
Takeyuki terus merengkuh tubuh dingin Joon dan menciumi kening putranya itu. Tangisannya tak dapat berhenti. Tangis memilukan juga terdengar dari beberapa orang yang pernah bertemu dengan Joon. Salah satunya adalah Emma, Shella dan Fujiwara.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com