Sandrina berjalan santai melewati siswa-siswa dengan tatapan heran. Sandrina memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya lagi. Sandrina lalu masuk ke kelasnya dan duduk di bangkunya yang semula.
"Hai Gisel udah lama ga ketemu," sapa Sandrina.
"Lo kenapa bisa balik lagi?" Tanya Gisel.
"Lo gaperlu tahu gimana caranya Gue bisa sekolah lagi bodoh. Yang penting tujuan Gue ke sekolah ini untuk balas dendam ke Nayara," kata Sandrina lalu keluar dari kelasnya.
"Gimana caranya Sandrina bisa masuk sekolah lagi? Bukannya dia berhenti karena orang tuanya ga punya uang ya?" Kata salah seorang siswa.
"Gue denger-denger sih Sandrina punya papa baru papanya kaya," kata temannya.
"Kemarin Gue lihat Jesse sama Sandrina lagi makan disalah satu toko kaki lima. Mesra banget."
"Pantesan Jesse kelihatan biasa aja pas Nayara koma. Ternyata cih," katanya lagi.
"Kalian ke sekolah mau belajar atau mau gibah sih? Heran Gue sama manusia kayak kalian!" Kata Tiara yang tiba-tiba masuk ke kelas Gisel.
"Sayang jangan ikut-ikutan," kata Reihan dibelakang Tiara.
"Heh Gisel Lo mau gabung club Gue gak?" Tanya Tiara.
"Lo mau ngajakin gabung club atau ngajakin gelud? Ngegas amat," omel Gisel.
"Mau apa nggak?" Tanya Tiara lagi.
"Club apaan emang?"
"Club melukis, denger-denger Lo suka ngelukis, 'kan?" Kata Tiara.
"Dari mana Lo tahu Gisel suka ngelukis? Nguntit Lo ya?" Kata Indah.
"Eh enak aja Lo! Orang dulu Nayara pernah bilang ke Gue! Jadi mau apa nggak?" Bentak Tiara.
"Iya Gue mau, kapan?" Jawab Gisel.
"Setiap hari sabtu minggu di lantai 3 jam 3 sore. Bye!" Kata Tiara lalu keluar dari kelas Gisel.
"Ngeselin banget sih tuh si Tiara! Pingin Gue remek-remek badannya biar Gue kasih makan ikan aja sekalian!" Dumel Indah.
"Btw Gue kok ga pernah ngelihat Nayara? Bukannya dia udah sembuh ya?" Tanya Gisel.
"Lo gatahu Sel? Nayara kan homeschooling gitu jadi dia sementara berhenti sekolah," kata Indah.
"Oh astaga lupa Gue kemarin udah dikasih tahu kok," bohong Gisel.
"Ye udah Gue mau belajar nanti ulangan," kata Indah lalu mempersiapkan buku-buku pelajarannya.
"Hah?! Ulangan? Ulangan apaan Ndah?" Tanya Gisel.
"Jangan bilang Lo lupa lagi! Ulangan PJOK Gisel udah tua deh kayaknya Lo," kata Indah julid.
"Nggak kok kaget aja," bantah Gisel lalu ikut mengambil buku-buku pelajarannya.
****
"Mau kemana Lo Will?" Tanya Justin kepada William yang terlihat akan pergi ke suatu tempat.
"Mau kerumah Kak Nicholas diskusiin sesuatu," jawab William sambil mengambil sebotol air dari kulkasnya.
"Gue ikut ya mau main sama kak Nayara tunggu bentar awas Lo tinggal!" Kata Justin lalu buru-buru naik kekamarnya dan mengganti bajunya.
"Ehh William nyari siapa?" Tanya Freya sambil mempersilahkan William dan Justin duduk.
"Kak Nicholasnya ada kak?" Tanya William.
"Nicolas? Bentar Gue panggilin dulu," kata Freya.
"Kak panggilin kak Nayara sekalian," kata Justin.
"Oke," jawab Freya.
"Will dah lama?" Tanya Nicholas lalu ikut bergabung bersama William dan Justin.
"Nggak kok kak baru aja, jadi gimana tentang itu?" Tanya William.
"Gue udah daftarin nama Lo di team Gue. Besok kita ke kampus Gue buat ketemu sama amggota-anggota team yang lain," jawab Nicholas.
"Btw kak Nayara mana?" Tanya Justin.
"Nayara masih ada les privat. Bentar lagi palingan selesai," kata Nicholas.
"Les privat? Tumben baru ya?" Tanya Justin lagi.
"Baru seminggu yang lalu kata mama biar Nayara ga bosen-bosen amat belajar sendiri," jawab Nicholas.
"Berarti Gue udah diterima dong kak?" Tanya William.
"Ya belum lah! Nanti setelah tes terus Lo dinyatakan lulus baru deh keterima," jawab Nicholas sambil meminum minumannya.
"Ngomongin apaan sih Lo berdua?" Tanya Justin penasaran.
"William mau ik-,"
"Eh eh kak stop stop. Kepo deh Lu Jus!" Kata William.
"Kenapa Will?" Tanya Nicholas bingung.
"Gapapa," jawab William.
"Yo Will!" Sapa Nathan lalu bertos dengan William dan Justin.
"Ngapain Lo berdua disini?" Tanya Nathan lalu duduk disebelah Nicholas.
"Diskusi masalah itu Lo ,tahu 'kan?" Jawab Nicholas.
"Owh itu paham-paham," kata Nathan.
Justin semakin frustasi dengan pembicaraan ketiga laki-laki itu.
"Ini dari tadi Lo bertiga ngomongin apaan sih? Masalah itu, tentang itu, Gue gaboleh tahu emang?" Tanya Justin ngegas.
"Makanya cepet gede jangan jadi bocil haha," ejek Nathan.
"Gue kesini karena pingin ketemu kak Nayara! Ini orang kemana sih ditungguin lama banget," omel Justin.
"Nayara lagi les bentar lagi paling selesai. Nah nih dia panjang umur Lo Nay," kata Nathan.
Nayara turun bersama dengan seorang laki-laki yang merupakan tutor belajarnya kali ini. Laki-laki itu bertubuh tinggi, manly, dan juga wajahnya sedikit familiar bagi semua remaja itu.
"Udah selesai Nay?" Tanya Nicholas.
"Lama amat Lo kak! Gue nungguin nih dari tadi," protes Justin.
"Tunggu bentar Gue mau nganterin tutor Gue dulu," kata Nayara.
"Permisi," kata laki-laki yang menjadi tutor Nayara.
"Ganteng juga ya tutor Nayara," celetuk Freya tiba-tiba.
"Sayang aku suami kamu loh," kata Nathan dengan sorot mata tajamnya.
"Nggak maksudnya muda gitu. Aku tebak dia baru aja lulus SMA kayak kamu sama Niko," jawab Freya.
"Siapa nama tutor Lo Nay?" Tanya Nathan setelah Nayara kembali lalu duduk disebelah Justin.
"Jason kenapa?" Jawab Nayara.
"Umur berapa?" Kini giliran Freya yang bertanya.
"20."
"Kuliah dong? Jurusan apa?" Tanya Nicholas.
"Gatahu besok sama orangnya aja langsung wawancara," jawab Nayara dengan raut wajah kesal.
"Kak Gue mau beli corndog dong," kata Justin kepada Nayara.
"Gila Lo! Jangan ngadi-ngadi deh," kata William.
"Loh kan Lo punya hutang sama Gue," kata Justin sambil menunjuk ke wajah Nayara.
"Oke! Sekalian temenin Gue ke mall gimana? Gue mau beli outfit," kata Nayara.
"Seru tuh kuyy lah!" Kata Justin semangat.
Mereka berdua pun bangkit dan hendak pergi.
"Kak Nay supir Gue nunggu didepan," kata Justin.
"Gausah Gue udah dapet SIM," kata Nayara sambil menunjukan SIM nya.
"Widih makin seru nih let's go!" Kata Justin semangat.
"Hati-hati loh Nay kalo ada ap-," perkataan Freya terpotong karena Nayara dan Justin sudah terlanjur menutup pintu dan meninggalkan rumah.
"Kayaknya Justin sama Nayara sifatnya sama deh. Selama Nayara temenan ga pernah seheboh itu deh perasaan," kata Nathan.
"Justin ga pernah punya temen kak, mungkin karena itu dia lebih terbuka sama Nayara yang cuma punya beberapa temen," jawab William.
****
"Jesse makasih ya udah mau nemenin Gue hari ini dan maaf ngerepotin," kata Sandrina.
Jesse dan Sandrina sedang berada di salah satu mall terkenal di daerah itu. Sandrina ingin membeli sesuatu dan meminta tolong kepada Jesse karena Sandrina bilang teman-temannya semua sibuk.
"Sekarang udah kan? Gue mau latihan," kata Jesse.
Jesse akhir-akhir ini lebih fokus terhadap voli. Voli menjadi hobi barunya saat ini. Jesse memutuskan untuk fokus bermain karena Nayara bilang Ia suka pria yang bermain voli apalagi ketua team voli.
"Kenapa sih Lo akhir-akhir ini sering banget latihan voli? Kenapa gak clubbing bareng Gue?" Tanya Sandrina.
"Maaf San Gue udah tobat. Hal-hal kaya gitu udah jadi masa lalu Gue dan sekarang Gue lebih milih ngelakuin hal yang berfaedah bagi diri Gue," jawab Jesse.
"Sebelum kita balik Gue mau traktir Lo, Lo mau kan? Di restoran sana enak loh makanannya," kata Sandrina.
Jesse hanya mengiyakan ajakan Sandrina agar dia lebih cepat terbebas dari wanita dihadapannya ini. Jesse juga masih bertanya-tanya mengapa dirinya mau setiap gadis itu meminta tolong.
"Gimana kak Nay bagus gak?" Tanya Justin.
Justin juga ingin dibelikan baju oleh Nayara. Nayara sudah selesai memilih bajunya namun Justin masih belum selesai dari tiga puluh menit yang lalu.
"Hmm bagus," jawab Nayara.
"Serius dong kak bener-bener nih Gue atlet basket internasional mau tanding minggu depan," kata Justin.
"Iya Lo mau yang mana aja Gue beliin tapi jangan boros juga," kata Nayara.
"Serius nih kak? Baik banget sih Lo!" Kata Justin.
"Gue mau beli yang ini eh tapi dirumah masih ada yang warna ungu ga pernah dipake," gumam Justin sambil terus memilih baju yang akan Ia beli.
"Lo punya baju-baju yang gak kepake Jus?" Tanya Nayara.
"Ada banyak paling cuma Gue pake sekali abis itu kalo ga di buang ya di diemin gitu doang," jawab Justin.
"Tapi masih bagus kan? Maksudnya masih layak pakai kan?" Tanya Nayara.
"Masih, mau Lo sumbangin emang? Boleh, Gue kumpulin deh semua baju bekas yang masih layak pakai dirumah Gue," kata Justin.
"Makasih loh Jus," kata Nayara tersipu.
"Dih aneh banget! Gue bilang mau nyumbang malah senyum-senyum," kata Justin heran.
"Yaudah cepet mau beli yang mana Gue udah dari tadi loh selesai milih tapi Lo lama banget sebenernya yang cewek Gue apa Lo sih?" Omel Nayara.
"Banyak omong Lo! Bentar nanti kalau ga bagus di Gue kan mubazir beli mahal-mahal," kata Justin.
Nayara dan Justin membayar semua belanjaan mereka. Setelah lama bertengkar dengan pikirannya Justin memutuskan untuk membeli hoodie berwarna hitam dan putih serta celana cargo berwarna hijau Army dan sepatu kets.
"Makasih kak. Sekarang kita beli corndog!" Kata Justin.
Tadi mereka melihat toko baju pertama kali. Nayara akhirnya berjanji membelikan Justin corndog setelah dirinya membeli baju. Tapi Justin ikutan beli juga wkwkwk.
"Di restoran sana lengkap Lo mau gak?" Tanya Nayara sambil menunjuk ke salah satu stand restoran di mall itu.
"Gas lah! Lo juga mau makan ya kak?" Tanya Justin.
"Iya nih," kata Nayara.
Mereka berdua pun duduk disalah satu meja dan membaca buku menu yang ada diatas meja mereka. Satu pelayan datang dan mereka segera menyebutkan apa saja yang mereka pesan.
"Corndog, lontong sate, jus alpukat, sama dessert nya hmm apa ya? Puding mangga aja deh," kata Justin menyebutkan semua pesanannya.
"Saya steak sama air putih makasih," kata Nayara.
Pelayan itu mengulang pesanan mereka dan pergi dari meja Justin dan Nayara. Justin menatap kagum ke arah Nayara.
"Makan steak sama cola enak loh kak coba aja," kata Justin.
"Gue gasuka cola Jus, Lo mau? Pesen aja," jawab Nayara.
"Gausah pesenan Gue udah banyak," kata Justin.
"Pasti bosen ya belajar dirumah mulu?" Tanya Justin sambil melahap corndognya.
"Nggak juga tuh. Sebelum ada tutor ya kerasa sepinya tapi setelah ada tutor sedikit hilang rasa sepinya. Kalo Lo? Kayaknya selama 10 tahun Lo sekolah baru kali ini kan Lo sekolah di sekolah umum?" Tanya Nayara.
"Iya nih kak gak sabar banget. Ekspetasi Gue tuh Gue bakal punya banyak temen, ketemu orang baru, punya pacar," kata Justin.
"Tapi semua itu jauh dari kenyataan," jawab Nayara dalam hati.
"Selama ini Gue cuma temenan sama rival Gue di lapangan dan temen seteam Gue yang selalu ganti-ganti. Dan Lo orang pertama yang bener-bener melekat di hati Gue. Gue udah anggap Lo sebagai kakak kandung Gue," kata Justin sambil tersenyum.
"Iya dek Justin," kata Nayara sambil mengacak-acak gemas rambut Justin.
"Nayara sama siapa tuh Jesse?" Kata Sandrina berusaha mengompori Jesse yang terlihat kesal saat melihat Nayara mengacak rambut seorang pria.
"Jangan-jangan," kata Sandrina sambil mendekat ke telinga Jesse.
"Nayara selingkuh lagi dari Lo," kata Sandrina dengan senyum penuh kemenangan.
Sementara Jesse sudah mengepalkan kedua tangannya kuat. Laki-laki itu akhirnya menghampiri Nayara.
"Nayara!" Teriak Jesse sehingga membuat Nayara terkejut atas kedatangan Jesse.