"Iya, sih. Memang tidak mudah menghadapi para prajurit cilikmu," kata Ace seolah ingin mempermalukan diri sendiri. "Tapi, meski perjalanannya masih panjang, kami tidak ingin gagal mendidik mereka sebagai tim hebat."
"Benar."
"Kami mengharapkan keluarga yang besar dan utuh, jadi kalian pun akhirnya dibawa ke tempat ini," kata Ace. "Karena itu, terima kasih ...."
"Karena itu, terima kasih ...." sahut Mike dalam waktu yang bersamaan. Mereka lalu menghormat pada wajah-wajah yang memperhatikan, barulah sang Budha yang altarnya dibangun megah di dalam sana. "Kami bukanlah apa-apa tanpa bantuan serta kesaksian orang-orang terdekat kami."
Setelah mengheningkan cipta dengan jernang dupa yang mengepul, Mike dan Ace pun diresmikan paten di tempat itu. Mereka mengucapkan sumpah suci yang sempat tertunda, walau secara negara sudah terjadi sejak lama.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com