Jadi sebenarnya memang benar harus berangkat jam segini, kecuali mau macet di tengah jalan paginya.
"Bagaimana, Phi? Jadi yaaa," kata Ace tidak tahan mendekat. Dia berlutut demi ikut menonton layar ponsel Mike, bibirnya manyun. Mike butuh waktu untuk menghela napas panjangnya.
"Iya, jadi. Tapi jangan dadakan begini ya Sayang? Bagaimana kalau mandi air hangat dulu? Biar rapi-rapi, hm?" Dielusnya ubun-ubun Ace selembut mungkin. "Ish, jorok ish. Masak mau jalan-jalan tidak sikat gigi. Nanti ularnya tidak mau kau pegang."
Ace langsung berbinar cerah. Dia memeluk Mike dengan guncangan kencang, sampai-sampai Mike kaget oleh betapa keras suaranya. "OKE SIAP!!!!!" jeritnya senang. "TERIMA KASIH PHIIIII! AAAAAAAAAAAA TIDAK SABARRRRR! NAK LIHAT PHI MIKE FOTO SAMA SINGA JUGAAAAAA! AAAAAAAAAA!!"
.... hah?
"Apa, Ace?"
Barusan Mike tidak salah dengar kan?
Wait, wait, wait, wait—ITU SIH DI LUAR RENCANA!!!
***
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com