Mike sampai menarik penisnya keluar kembali, dia juga belum memantapkan hati untuk menguasai sang istri.
"Jangan ditahan, Ace. Hhh ... Phi lebih senang kalau kau menangis langsung. Jangan ditekan, oke?"
"Hiks ... l-lebih pelan lagi, Phi. Tadi agak—"
"Shhh, iya." Mike segera mengesuni pipi basah itu. "Biar kucoba kembali ya Sayang. Phi suamimu jadi jangan terlalu takut ...."
"Umn ...."
Mike dan Ace sama-sama menjilat bibir, Mike terus mengawasi perubahan ekspresi istrinya, sementara Ace terlalu cemas untuk melakukan hal yang sama. Dia mencakar bahu Mike sejak diterobos ulang, isakannya pilu sekali karena makin ke tengah ketebalan penis Mike jelas semakin gembung. Ace berdarah tipis, meski sudah dipersiapkan, tapi si manis bilang, "Terus saja, Phi. Aku bisa," karena sangat ingin menuntaskan tugasnya sebagai istri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com