Gabby yang polos pun justru bertanya. "Sakitnya Daddy dimana?" sambil menunjuk hidungnya. "Di sini? Daddy pasti bisa sembuh ...."
.... tapi aku justru kabur saat percakapan itu terjadi.
Aku syok dan menangis karena Mike juga ikut-ikutan meregang nyawa, padahal Peter berangsur sembuh di ranjang RS dan boleh pulang ke hotel.
Hanya saja suamiku tidak, tolonglah ....!
Dia justru mulai pingsan berkali-kali.
BRAKKKHHHH!!
"SAYA AKAN MEMBENCI ANDA, PHI! SAYA AKAN MEMBENCI ANDA KALAU SAMPAI MATI!! PLEASEEE, SIAPA YANG BILANG MAU MENIKAH DENGAN SAYA SECARA PUBLIK!! SAYA SUDAH SIAP DAN PERCAYA DIRI!! AYO PERGI! HIKS ... hiksss ... AYO PERGI BERSAMA KEMANA PUUUUN .... PHIIII .... hiks ... hiks ... hiks ...."
Usai mengamuk di kamar mandi, aku pun merosot diantara mouth-wash dan odol yang berceceran. Aku menyatakan cinta untuk Mike berkali-kali, walau tak ada yang mendengar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com