Aro menampar wajahku.
"Ketahui kasta-mu, dasar gigolo rendahan," kata Aro. Kurasakan gamparannya meninggalkan panas di pipiku. "KULI YA KULI SAJA! Harusnya kau mengaduk semen atau angkat-angkat genting! Buat apa hadir di Keluarga Zackley segala? HAH?!"
Berusaha konsentrasi, helaan napasku pun berubah lambat. Apa?
"Aku muak namamu disebut keponakanku saat memenangkan proyek. Katanya 'Terima kasih ya istriku, Acie. Selalu memberikan alasan dan kekuatan untuk melakukan yang terbaik, walaupun kamu tidak hadir sini—' CUIH!" Dia balas meludahi pipiku. "Benar-benar mengharukan, ya? Pasangan homo paling supportive di dunia."
Mataku memanas dengan tangan yang mengepal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com