webnovel

12. Kompetisi Sihir 2

Bab 12

Setelah pengumuman bagan tersebut Flow menemui Feera untuk sedikit memberinya semangat.

"Feera, kita berada dalam grup yang berbeda. Aku berharap kamu bisa mencapai final dan bertemu denganku."

"Seharusnya aku yang bicara seperti itu, kita lihat saja siapa yang akan bertahan." Sambil melirik ke arah Flow, ia merasa percaya diri

"Baik. Karena saat ini bukan giliran kita lebih baik kita menonton di bangku penonton saja." Ajak Flow,

"Kamu benar Flow, aku juga ingin tahu siapa pemenang di pertandingan pertama."

Di pertandingan pertama, ada Soffia melawan Kenzo. Mereka memiliki mana yang besar saat aku mencoba merasakannya tadi saat pengundian.

Seorang dari balik pintu yang berada di bawah kursi para raja muncul seseorang yang akan menjadi pembawa acara kali ini.

"Hadirin sekalian! Perkenalkan namaku Dony yang juga akan menjadi seorang pembawa acara dalam kompetisi yang sangat bergengsi ini. Yang selalu diadakan setiap 10 tahun sekali dengan para peserta terkuat kita. Saatnya bagiku untuk memulai kompetisi ini sekarang! Apa kalian siap?" ucap seorang pembawa acara itu sedang memeriahkan Colloseum.

Serentak seluruh penonton bersorak semangat. Saat itu, Dony pembawa acara menggunakan sihir seperti barier atau pelindung untuk melindungi para penonton. Sehingga, penonton merasa aman dari serangan peserta.

Jika ini sihir, aku pikir adalah sebuah sihir yang bagus. Aku bisa membayangkan jika memiliki pelindung yang sangat kuat dan mudah digerakan di seluruh tubuhku. Mungkin, aku tidak akan terkalahkan.

[ New Skill ] – Pelindung Sihir Dinamis diperoleh.

Flow Renn hanya iseng membayangkan bisa menggunakan sesuatu seperti pelindung di tubuhnya sesuai keinginannya. Hal itu memicunya untuk mendapatkan skill baru dan membuatnya terkejut.

Feera menyadari hal itu dan bertanya tentang apa yang terjadi kepadanya.

"Kamu kenapa Flow? Apakah terjadi sesuatu padamu?" Feera merasa cemas,

"Tidak, ada seperti semut menggigitku. Haha," sambil mencoba mengelabuhi Feera dengan mengelus lehernya.

"Benarkah? Bolehkah aku melihatnya?" Feera melihat lehernya,

"Eh, kamu terlalu dekat." Flow hampir saja salah tingkah dengan apa yang dilakukan tuan putri itu.

"Sebenarnya aku tidak merasakan kamu benar – benar digigit oleh sesuatu seperti itu. Tapi, aku harap kamu dapat menceritakan sesuatu padaku jika kamu berkenan suatu saat nanti." Sambil tersenyum seperti ia menyadari Flow menyembunyikan sesuatu.

Dony sang Pembawa Acara menjelaskan peraturan pertandingannya sebagai berikut.

Peraturan yang telah ditentukan sebagai berikut :

1. Pemenang ditentukan saat lawan menyerah/tidak sadarkan diri/tidak sanggup melanjutkan pertarungan.

2. Tidak membunuh / akan didiskualifikasi

3. Keluar dari arena

Sementara itu pertandingan sudah hampir dimulai dan Dony sang pembawa acara memanggil peserta untuk segera masuk ke arena pertarungan.

"Dan acara yang paling kita nantikan akhirnya akan segera dimulai. Aku akan memanggilkan dua peserta yang akan bertarung di pertandingan pertama. Soffia vs Kenzo!!!" suaranya sangat keras,,

***

Seorang wanita dengan mana yang sangat mengerikan menampakkan diri dari sebuah lorong Colloseum. Suasana Colloseum menjadi sedikit lebih panas.

Datang lagi, seorang pria yang terlihat tidak kalah menarik seperti menekan aliran mana hampir tidak terdeteksi oleh sebagian orang.

Gadis berambut perak itu tersenyum pada lawannya, "Aku Soffia, Kerajaan Rasi adalah tempat aku lahir dan dibesarkan. Senang bisa melawanmu."

"Aku Kenzo, senang bisa mengenalmu dan merasa terhormat bisa melawan seorang menawan dan kuat." Tersenyum dan sangat bagi seorang pria tampan,

Dony kembali mencoba menarik perhatian, "Apa kalian siap untuk memulainya?"

"Karena mereka sudah datang aku akan memulainya."

Wooo!!! Sorakan yang begitu meriah menandakan pertarungan yang segera dimulai.

Soffia terlihat sedang bersiap untuk menyerang.

Kenzo bergerak kebelakang Soffia dengan sangat cepat membuat penonton tidak dapat melihatnya bergerak padahal sebelumnya ia tampak diam saja.

Sebuah serangan dilancarkan, "Oh, kamu bisa mengelak." Kenzo tersenyum karena serangannya bisa dihadapi dengan mudah.

"Aku tidak menyangka kamu punya sifat yang buruk." Dengan tangan yang menutupi mulutnya tersenyum,,

Soffia memancarkan energi mana yang sangat mengerikan disana.

Sungguh aura yang sangat mengerikan, siapakah dia sebenarnya. Aku penasaran dengan pria itu yang tidak melakukan apapun daritadi. Juga serangan pembukanya sangat cepat.

Kembali ke pertarungan,

"Beri aku giliran menyerang," Soffia merapalkan mantra,

"Sebagai persembahan mana yang kuberikan, aku Soffia dan manusia yang memanggilmu bekukanlah orang yang menghalangiku."

Srieeeeisss...

Sekumpulan air datang dari ketiadaan dan mulai membeku menyatu menjadi rentetan peluru es. Ribuan peluru es itu menyerang Kenzo dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Seeshhh,

Kenzo terlihat tenang dan bisa mengimbangi kecepatan peluru – peluru itu. Sambil menangkis beberapa peluru yang mengarah padanya dengan pedangnya.

Flow menyadari mereka belum serius bertarung dan hanya saling mengukur kemampuan. Reflek yang dimiliki Soffia tinggi dan Kenzo sangat cepat.

Soffia membuat sebuah pedang es dari ketiadaan dengan sihirnya. Seluruh tubuhnya di kelilingi peluru es. Peluru itu enyerang orang yang mendekatinya sebagai serangan dan pertahanan yang baik.

Soffia dengan cepat melaju mencoba melancarkan sebuah serangan.

"Dewa angin, terimalah doaku dan satukanlah aku dengan angin itu sendiri." Kenzo merapalkan sebuah mantra dan membuat Soffia tidak jadi mendekat,

Slash!!!

Serangan baru saja dilancarkan Kenzo berhasil menghancurkan peluru es itu.

Sring!

Terdengar pedang yang saling beradu, reflek dan kecepatan mereka diluar nalar manusia pada umumnya.

Sring!!

Satu serangan Kenzo berhasil sedikit melukai pipi Soffia yang sempat menghindar. Soffia menciptakan suasana mencekam lagi dengan auranya yang dipancarkan. Padahal sampai sekarang suasana sangat mencekam dan ia menambahkannya.

Crash!!!

Soffia menciptakan pedang es dari arah yang tidak diduga. Sebuah pedang es terlihat tertancap ke arena.

Tanpa disadari penonton nampaknya, serangan itu berhasil menggores lengan Kenzo.

Itu sangat cepat, melebihi kecepatan yang dimiliki orang bernama Kenzo. Aku penasaran, kira - kira berapa level mereka ya?

Mereka kembali beradu pedang, dan teknik berpedang mereka sungguh unik.

Kenzo meningkatkan kecepatannya, dan Soffia berusaha mengimbanginya dengan refleknya yang menahan semua serangannya. Soffia terus menghindari runtutan serangan Kenzo sambil merapalkan mantra,

"Aku beri perintah, terbang dan meledaklah setelah mendapatkan lawanmu."

Disela sela pertarungan, Soffia kembali melancarkan sihir.

Kenzo berhenti menyerang untuk menghindarinya, ledakan sihirnya menciptakan tombak es yang bergerak ke segala arah.

"Sudah kuduga, seranganku tidak akan berhasil." Dalam pertarungan, Soffia mengakui kecepatan lawannya,

"Aku senang, kamu orang yang memiliki reflek yang baik. Tapi aku akan mengakhirinya dengan serangan ini."

Kenzo terbang dengan sihirnya, penonton nampak bersorak

Aku menyadari Kenzo dan Soffia hanya menggunakan sihir angin dan es. Aku mungkin harus seperti Kenzo yang bahkan bisa terbang dengan anginnya.

Pertarungan semakin sengit,

Soffia menciptakan pijakan es untuk menghindari serangan – serangan itu.

Sambil merapalkan mantra, ia terus menghindari serangan super cepat itu.

Air muncul dari setiap sudut Colloseum, menutupi seluruh arena dan berubah menjadi es.

Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi dibalik es tersebut.

Jeder!!! Jeder!!! Jeder!!!

Terdengar suara benturan yang bergema dari dalam, es besar itu menghilang.

Pertarungan berakhir, Kenzo terluka dan tak dapat melanjutkan pertandingan.

"Pertarungan berakhir karena salah satu peserta tidak dapat melanjutkan pertarungan." Dony berteriak, menarik perhatian penonton.

Tangan kiri Soffia juga nampak terluka, darahnya masih keluar.

Tim medis dan healer masuk untuk membawa mereka keluar dari arena. Soffia juga berjalan keluar arena.

"Baiklah, dengan ini kita mendapati Soffia sebagai pemenang pertama yang akan lanjut ke babak selanjutnya."

***

Flow Renn terus memperhatikan,

Kenzo adalah orang yang misterius, kecepatan dan kekuatan sangat tinggi. Tapi aku tidak merasakan ia mengeluarkan dan memancarkan mananya seperti Soffia.

Daritadi Feera hanya menampilkan wajah serius saja disebelahku. Aku jadi bisa memperhatikan pertarungan dengan baik. Walaupun tidak melihat yang terakhir.

Soffia sangat kuat, dan sepertinya masih banyak yang ia sembunyikan.

Wajar saja, mereka tidak mengeluarkan seluruh kemampuan karena masih pertarungan pertama.

Arena nampak hancur karena pertarungan mereka, petugas segera membersihkan sisanya.