webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 99

*Boom!*

Segera, Golden Lion yang tidak sadarkan diri menghantam tanah dengan kears.

"Yah, pertempuran ini lumayan menyenangkan, seperti yang diharapkan dari Golden Lion, hahaha!" Setelah membatalkan Noble Phantasm-nya, Drake melompat ke bawah sambil tertawa senang.

"Bajak Laut Golden Lion yang legendaris telah dikalahkan!"

"Berita besar! Bajak Laut Golden Lion telah dijatuhkan oleh Captain Drake!"

Melihat Golden Lion tergeletak di tanah, penonton yang ada di arena duel sontak terkejut dan bersemangat.

"Orang ini memang cukup kuat." Dio melompat ke samping Drake sambil melontarkan pendapatnya.

"Omong-omong, dimana Bos?"

"Dia bersama dengan Scheherazade." Emiya menimpali.

"Aku merasakan kekuatan sihir dari dalam penghalang di sekitar sini."

"Oh?! Apakah sihir itu Noble Phantasm milikmu? Unlimited Blade Works, kan?" Dio menoleh ke arah Emiya.

"Aku sudah lama tertarik dengan kemampuanmu. Dapat menciptakan dunia kecil di luar kenyataan, aku belum pernah melihat Stand dengan kemampuan seperti ini sebelumnya."

"Apakah kamu mau memberitahuku bagaimana kamu melakukannya?"

"Mari kita bicarakan nanti. Tapi sihir yang aku rasakan bukan dari Unlimited Blade Works, melainkan sihir yang lain... seharusnya Noble Phantasm milik Scheherazade."

"Hmph, mereka sangat lambat." Tatsumaki yang baru saja datang dengan tidak puas berpendapat.

"Berurusan dengan beberapa penanggung jawab pulau saja membutuhkan waktu selama ini. Bahkan setelah Drake mengalahkan Golden Lion, mereka masih belum juga selesai."

"Pria itu pasti sedang bermesraan dengan Scheherazade! Pria cabul itu memang sering melirik Scheherazade berkali-kali. Sial! Apa sih bagusnya sapi perah itu!"

Tatsumaki yang baru saja menyelesaikan perkataannya tiba-tiba merasa bahwa dirinya telah diselimuti oleh bayang-bayang aneh. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia menemukan bahwa Drake, Tsunade dan Minamoto telah mengelilinginya!

"Tunggu! Aku tidak membicarakan tentang kalian." Tatsumaki buru-buru menjelaskan.

"Hehe, aku tidak akan membiarkanmu lolos secepat itu." Kata Tsuande sambil meremas tinjunya, dia melanjutkan, "Jelas kamu sering bersama dengan Vermillion berkat keimutanmu, dan sekarang kamu mengeluh tentang 'sapi perah' milik kita? Sepertinya kamu perlu diberi pelajaran."

"Tidak, tunggu! Aku tidak sedang berbicara tentang kalian, aku membicarakan tentang Scheherazade!"

Diiringi oleh teriakan tak puas Tatsumaki, Tsunade dan yang lainnya mengepung wanita mungil itu lalu 'memijatnya' dengan senjata rahasia.

Setelah beberapa saat, Tatsumaki terbaring di tanah sambil mencoba menghirup nafas dengan susah payah.

"Aku ragu Tatsumaki akan memasukkanku juga." Kata Musashi sambil melihat dadanya.

"Tidak benar, milikmu juga besar." Kata Robin sambil tertawa kecil.

"Ah, benarkah? Yah, bagus kalau begitu, aku cukup menyukainya, hahaha!" Mendengar pujian Robin, Musashi tertawa senang.

"Tapi, Robin, milikmu juga tidak terlalu buruk, hehe~" Musashi balik memuji.

Robin yang mendengar hal ini menyentuh pipinya sambil terlihat malu-malu. Diberitahu oleh Musashi tentang hal ini, tentu saja dia merasa sedikit malu.

"Tapi tetap saja, aku merasa sangat iri dengan Scheherazade. Seandainya saja Noble-Phantasm-ku dapat membuatku berduaan dengan kekasihku... Pasti mereka berdua sedang bermesraan saat ini!" Minamoto mengatupkan giginya sambil menegadah ke arah langit.

"Apakah kamu sedang berbicara tentangku?" Vermillion tiba-tiba muncul di belakang Minamoto lalu memeluknya.

Scheherazade dan Kratos juga muncul secara bersamaan. Di samping mereka telah ada para penanggung jawab pulau yang tak bernyawa.

"Ah?! Akhirnya kamu kembali, sayangku! Apakah kamu tahu betapa aku merindukanmu ketika kamu pergi?" Minamoto menyandarkan tubuhnya ke Vermillion, jelas ingin sekali dimanja.

"Aku juga merindukanmu, Minamoto." Vermillion tersenyum sambil menepuk punggung wanita itu.

"Hmm, sepertinya kalian telah menjatuhkan Golden Lion selama aku pergi." Vermillion melihat tubuh Golden Lion yang tergeletak di tanah.

"Sebenarnya Drake-lah yang mengalahkannya sendiri. Ini, Devil Fruit milik Golden Lion, aku mengambilnya saat pria itu melawan Drake." Dio berjalan ke sisi Vermillion sambil membawa Devil Fruit.

"Terima kasih, Dio." Vermillion menerimanya sambil tersenyum.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan dengan orang ini?" Drake bertanya sambil tersenyum.

Menatap Golden Lion, Vermillion menyipitkan matanya. Mengadalkan kekuatan pikirannya, Vermillion menemukan bahwa Golden Lion telah tersadar.

'Seperti yang diharapkan dari Powerhouse Veteran, dia kembali tersadar dengan cepat.' Pikir Vermillion dalam hati.

"Tidak ada gunanya mempertahankannya, bunuh saja." Sadar bahwa Golden Lion berpura-pura tak sadarkan diri, Vermillion memutuskan untuk mengungkapkan pikirannya dengan suara lantang.

"Tunggu! Aku punya sesuatu yang perlu aku katakan!" Mendengar horror itu, Golden Lion yang semula ingin melarikan diri buru-buru melompat.

"Kamu Marshal Blue itu, kan? Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"

"Ampuni nyawaku dan aku akan menyerahkan semua kekayaan yang telah aku kumpulkan selama bertahun-tahun kepadamu, bagaimana?"

"Jangan khawatir, aku tahu kamu lebih tertarik dengan Devil Fruit, dan aku memilikinya juga di markas."

"Meksipun tidak sebagus Devil Fruit di tanganmu, tapi kualitasnya tidak terlalu buruk, juga, aku memiliki banyak Belly."

"Kamu tidak akan mendapat apa-apa jika membunuhku. Ampuni aku dan aku akan pergi untuk mengambil harta-harta yang telah kujanjikan kepadamu."

"Ide yang bagus." Kata Vermillion sambil mengelus dagunya.

"Bagaimana kalau mengantar kita ke sana? Selama kamu menepati janjimu, maka aku akan mengampuni nyawamu."

"Mengapa aku harus mempercayaimu? Bagaimana jika kamu memutuskan untuk membunuhku setelah mengambil harta-harta itu?" Golden Lion berkata dengan tak puas.

"Ingat, kamulah yang tidak memiliki pilihan di sini, Golden Lion, dan kamulah yang lebih tidak terpercaya."

"Ingat Devil Fruit ini? Kamu bahkan tidak bersedia menyerahkannya kepada sang pemenang sejak awal, bukankah begitu?"

"Bersikaplah jujur, dan aku akan melepaskanmu." Kata Vermillion dengan nada bosan. Dia tahu trik apa yang telah direncanakan oleh pria tua ini.

Golden Lion terdiam, dia memang tidak berniat untuk menyerahkan Devil Fruit yang dia janjikan kepada pemenang. Devil Fruit ini hanya digunakan untuk menarik orang-orang dengan potensi unggul untuk bergabung ke Bajak Laut Golden Lion.