webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 90

Blueno mencoba menenangkan napasnya, dia melanjutkan; "Aku melihat dengan jelas bahwa agen itu mencoba melarikan diri dari gedung, tapi detik berikutnya, dia tiba-tiba muncul kembali ke posisi semula."

"Melalui lubang lebar itu, aku melihat bahwa pria pirang itu muncul di depan CP0."

"Detik berikutnya, Agen itu tiba-tiba terkapar di lantai dengan banyak sekali luka di tubuhnya. Anehnya aku tidak melihat pria pirang itu menyerang sama sekali."

"Ketika pria itu tiba-tiba melirik ke arah saya, saya dengan panik kabur menggunakakan kemampuanku..." Kata Blueno dengan jantung berdetak cepat.

"Meskipun saya melarikan diri sebelum pertarungan mereka berkhir, tapi dapat dipastikan bahwa Agen CP0 itu tidak dapat mengalahkan pria pirang serta Emiya."

"Tidak mungkin!" Spandam merosot di kursinya.

"Awalnya aku ingin menggunakan kekuatan mereka untuk menangkap Vermillion, tapi sekarang kamu memberitahuku bahwa mereka telah dikalahkan oleh rekan pria itu."

"Kalian, segera pastikan keadaan ketiga Agen CP0 itu!"

Menampar meja, Spandam melanjutkan, "Jika terjadi apa-apa pada ketiga Agen itu, jangan pernah berpikir untuk lolos dari hukuman Pemerintah Dunia."

Spadam sangat ketakutan. Jika sesuatu terjadi pada ketiga Agen itu karena mengikuti sarannya, maka dialah yang akan bertanggung jawab dalam masalah ini.

Begitu dia kembali ke Marijoa, statusnya sebagai komandan CP9 akan segera dicabut!

Mendengar perintah Spandam, Blueno dan Kalifa langsung mengerutkan kening mereka. Berbalik tanpa bicara, mereka berdua berniat untuk menjalankan misi ini.

"Tunggu!"

Saat Kalifa dan Blueno hendak pergi, tiba-tiba Spandam menghentikan mereka.

"Kalifa dan Kaku tidak perlu pergi karena Vermillion telah mengenal kalia. Akan buruk jika pria itu mengetahui identitas kalian berdua."

Setelah mendengar perkataan Spandam, Blueno mengangguk ke Kalifa, kemudian meninggalkan ruangan Spandam.

"Jadi, Spandam, apa yang harus saya lakukan?" Kalifa bertanya kepada Spandam.

"Kamu siaga dulu, setelah hasil investigasi Blueno keluar, aku akan memberimu perintah selanjutnya." Spandam menjawab sambil menutupi wajahnya dengan tangan.

Ketika Spandam khawatir, di sisi lain Dio telah sampai di Arena Duel, tempat Vermillion berada.

"Benar saja... apakah Pemerintah Dunia berencana untuk menangkapku di sini?" Tanya Vermillion sambil tersenyum.

"Mungkin kita perlu tinggal di sini selama beberapa hari ke depan, mari tunggu dan lihat apa yang sebenarnya mereka ingin lakukan."

Menoleh ke arah Dio, Vermillion berkata, "Benar saja, Dio, kamu memang sangat kuat. Kamu dapat berurusan dengan Agen Pemerintah Dunia itu dengan cukup mudah."

"Aku ingin kamu terus memantau area pulau bersama Emiya."

Dio mengangguk, kemudian dia pergi sambil tersenyum.

"Vermillion, apakah kamu benar-benar ingin memulai perang melawan Pemerintah Dunia?"

Robin yang mendengar percakapan Dio dan Vermillion bertanya dengan keheranan.

"Jika mereka benar-benar ingin datang untuk melawan kita, maka saya tidak akan keberatan." Vermillion mengangguk.

"Jangan khawatir, dunia ini besar dan kami bukanlah satu-satunya group yang ingin Pemerintah Dunia hapus. Jadi mereka tidak akan mengirim terlalu banyak pasukan untuk melawan kita."

"Apalagi kekuatan kita sendiri sangat kuat. Kamu akan mengetahuinya sendiri ketika saatnya tiba."

Setelah berbicara dengan Robin, Vermillion kembali menatap ke arena duel.

Karena pertandingan pertama telah berakhir, kini pertandingan kedua akan diadakan. Di sana Vermillion dapat melihat bahwa Kratos adalah salah satu kontestan yang akan berpartisipasi dalam tahap kedua ini.

"Aku merasa bersimpati pada mereka yang akan melawan Kratos." Drake menggelengkan kepalanya, dia tahu benar seberapa kuat Kratos itu.

"Aku yakin akan ada banyak kontestan yang terbunuh dalam babak kedua ini."

"Karena mereka ingin mendapat hadiah, maka mereka harus siap untuk mengorbankan nyawa mereka." Vermillion ikut menggelengkan kepalanya.

"Selain itu aku tidak pernah menyangka bahwa ada dua raksasa yang berpartisipasi dalam kompetisi ini." Vermillion memandangi kedua raksasa setinggi sepuluh meter itu.

"Mereka terlihat sangat kuat, sayangnya mereka akan melawan Kratos. Jika Kratos tidak ikut bertanding, kemungkinan besar merekalah yang akan menang dalam pertandingan kedua ini."

Segera, semua kontestan pertandingan kedua masuk ke platform duel.

Saat host akan mengumumkan dimulainya pertandingan kedua, semua perserta mulai mempersiapkan senjata mereka masing-masing.

Karena sosok Kratos yang terlihat sangat kuat, hal ini menimbulkan rasa takut dari para kontestan yang ikut bertanding.

Oleh karena itu mereka semua sepakat untuk bekerja sama menyingkirkan Kratos lebih awal.

Ketika pertandingan kedua dimulai, banyak peserta bergegas ke arah Kratos dengan senjata mereka masing-masing.

Menghadapi pengepungan massa ini, Kratos tidak mengelak sama sekali, dia malah membiarkan senjata mereka mengenai tubuhnya.

Dan benar saja, tidak ada senjata yang mampu menembus pertahanan tubuhnya sama sekali!

"Kamu pikir serangan lemah seperti ini dapat menyakitiku?" Kratos menggeram. Meraih kedua gagang Blade of Chaos, Kratos mengayunkan kedua pedang ini ke arah sekelilingnya!

*Sching!*

*Slash!*

Blade of Chaos langsung membelah tubuh orang-orang yang menyerang Kratos barusan.

Tidak hanya sampai di situ saja, menaruh Blade of Chaos di punggungnya, Kratos berlari ke arah salah satu musuh lalu menebas lawan dengan senjata lawan itu sendiri.

Para kontestan di tempat lain secara alami melihat keganasan yang Kratos tunjukkan. Mereka yang sebelumnya saling bertempur mulai mengangguk satu sama lain, berniat untuk bekerja sama melawan Kratos.

Kedua raksasa berjalan ke Kratos, masing-masing mengayunkan pedang raksasa mereka ke arah pria botak itu!

*Boom!*

Diiringi dengan dentuman keras, kepulan asap muncul di sekitar Kratos.

"Bahkan orang sekuat dirinya tidak mampu menahan serangan para raksasa!"

"Benar, ras raksasa kita adalah ras terkuat. Mari lanjutkan pertempuran kita."

Kedua raksasa yang mengira serangan mereka berhasil mengangguk satu sama lain. Ketika mereka ingin menarik pedang mereka kembali, mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat menarik senjata itu bahkan setelah mengerahkan kekuatan penuh!

Ketika asap itu menghilang, sosok Kratos yang sebelumnya ditebas oleh kedua raksasa itu muncul.

Kratos berhasil menahan pedang kedua raksasa itu dengan tangan kosong!