webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 88

"Sungguh sangat disayangkan bahwa kalian tidak berniat untuk menyerah." Dio menggelengkan kepalanya, "Karena ini keputusan kalian, maka kalian tidak perlu ada lagi."

"Gunakan tubuh yang kamu banggakan dan mari kita lihat apakah aku dapat menyakiti kalian atau tidak!" Dio menunjuk ke ketiga Agen CP0 itu.

"The World!"

Dengan teriakan dio, dunia tiba-tiba berubah warna.

Di bidang aneh ini, kecuali mereka memiliki kekuatan ruang dan waktu, semuanya akan berhenti bergerak

Dalam ruang dan waktu yang terhenti ini, Dio perlahan berjalan menuju ketiga Agen CP0 itu.

"Hehe, izinkan aku menguji seberapa kuat Armament Haki yang kalian banggakan."

Stand-in Dio keluar, kemudian Stand-in Dio melancakan serangan tepat ke dada salah satu Agen CP0.

*Boom!*

"Hmm?" Melihat Agen CP0 dengan dada yang berubah menjadi sedikit cekung, Dio mengerutkan kening.

"Apakah hanya mampu membuat dada mereka menjadi sedikit cekung? Nampaknya kemampuan bernama Armament Haki ini lumayan bagus."

Dio menatap Agen CP0 yang telah diserang oleh Stand-in-nya, kemudian dia memerintahkan The World untuk meningkatkan kekuatan tinjunya.

*Zap!*

Tinju Stand-in yang telah ditingkatkan kekuatannya langsung menembus dada Agen CP0!

"Yah, meskipun pertahannya cukup kuat, tapi hanya sebatas ini saja." Dio mengangguk. Setelah membiarkan Stand-in-nya meninju dua Agen CP0 sampai mati, Dio kembali ke posisinya semula kemudian melepaskan kemampuannya.

"Boom!"

Saat waktu mengali kembali, dua Agen CP0 yang telah tertinju oleh The Wolrd terbang mundur dan membanting keras ke arah dinding di belakang mereka.

Darah mengalir deras dari dada yang telah dilubangi oleh The World.

Kedua Agen CP0 itu memandang ke arah Dio dengan penuh tanda tanya. Mereka tidak menyadari pergerakan apa-pun dari Dio, pria itu tetap berdiri di tempat yang sama.

Perlahan-lahan, pupil kedua Agen itu membesar, pada akhirnya mereka mati dengan penuh keraguan akan apa yang telah terjadi pada mereka.

"?!"

Mendengar suara benturan di belakangnya, senior CP0 melihat ke arah belakang dengan cepat, di sana dia melihat kedua rekannya telah ditusuk di bagian dada!

"Mustahil!"

Agen itu tak lagi tenang seperti sebelumnya, dia menoleh ke arah Dio sambil berteriak keras.

Perlu Anda ketahui, Agen CP0 tidak mudah dikalahkan, bahkan jika mereka dihadapkan dengan dua atau tiga musuh super kuat.

CP0 adalah agen yang telah dilatih khusus oleh Pemerintah Dunia, dan kekuatan mereka setara dengan prajurit Angkatan Laut berpangkat tinggi.

Sekarang kedua Agen terlatih itu mati di hadapannya bahkan tanpa dia sadari, hal ini membuktikan bahwa Dio memiliki kemampuan untuk membunuh mereka dengan mudah.

Sekarang Agen Senior CP0 yang menerima saran Spandam menyesal. Bahkan tanpa bantuan Emiya, Dio mampu membunuh mereka dengan mudah.

Mengetahui kekuatan lawan, Agen Senior tahu jelas bahwa dia tak akan mampu melawan Dio dan Emiya.

"Tidak, misi ini harus segera dibatalkan, saya harus segera pergi secepat mungkin." Agen Senior itu berpikir cepat.

Menoleh ke samping, dalam sekejap Agen itu menghancurkan tembok bangunan lalu melompat keluar, ingin kabur dari tempat ini secepat mungkin.

Tapi, ketika Agen Senior itu merasa bahwa dirinya telah keluar, tiba-tiba dia menyadari bahwa dia telah kembali ke tempat semula!

Melihat lingkungn yang akrab, Agen Senior itu melihat ke arah Dio dengan keringat dingin.

Menggabungkan Tekkai dan Armament Haki, Agen Senior itu berharap pertahanannya mampu menghentikan serangan Dio.

Setelah Dio kehabisan Stamina dan tak dapat lagi menggunakan kemampuan ruang-nya, maka saat itulah dia akan melarikan diri!

"Bawahanmu telah kubunuh, dan sekarang kamu ingin melarikan diri?" Dio menggelengkan kepalanya.

"Apakah kamu berpikir aku akan membiarkanmu kabur? Karena kalian ingin menyerang kita, maka kalian juga harus siap untuk dibunuh oleh kita." Dio menatap Agen Senior itu layaknya mainan.

"The World!"

Waktu terhenti sekali lagi.

"Aku akan membuatmu bertemu dengan kedua rekanmu yang telah mati." Dio berjalan ke Agen Senior itu sambil tertawa keras.

Stand-in-nya yang setia langsung memborbardir kepala Agen Senior itu dengan tinjunya. Kali ini kekuatan yang dikerahkan jauh lebih kuat!

*Bam!*

*Bam!*

*Bam!*

"Hmm?" Melihat Agen Senior yang nyaris tak terluka itu, Dio merasa terkejut.

"Tidak heran orang ini memiliki keberanian untuk melawan Emiya dan aku. Pertahanan ini memang cukup kuat."

"Tapi percuma saja, pada akhirnya kamu akan tetap mati." Dio menggelengkan kepalanya.

"Karena kekuatan ini belum cukup untuk melukaimu, maka aku akan menggunakan semua kekuatanku! Jika masih kurang, aku akan memukulmu sampai kamu tak lagi dapat menahannya, hahaha!"

"Muda! Muda! Muda! Muda! Muda!"

Diiringi oleh raungan perang Dio, tinju The World terus membombardir tubuh Agen CP0.

"Apakah time-stop akan menyentuh waktu sembilan detik?" Melihat Agen Senior yang masih hidup di bawah serangan penuh Stand-in-nya, Dio merasa kagum, "Sungguh pertahanan yang kuat! Tapi semuanya berakhir sekarang!"

*Boom!*

"Gaah!!! Cough! Cough!"

Agen CP0 itu menghantam koridor dengan kuat, sangking kuatnya serangan itu, koridor langsung runtuh seketika. Berbaring di puing-puing bangunan, Agen Senior itu memuntahkan darah.

Melihat Agen CP0 itu jatuh ke lantai bawah, Dio melompat turun.

Agen yang merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya mulai putus asa.

Awalnya dia berpikir akan dapat bertahan melawan serangan Dio, tapi tiba-tiba tubuhnya terasa seperti telah menerima pukulan yang tak terhitung jumlahnya.

Tulang-tulangnya telah patah, dan dia tak lagi dapat bergerak. Dengan kondisinya yang sekarang, tidak ada lagi harapan untuk melarikan diri.

Sekarang dia yakin bahwa kemampuan Dio bukan transfer antar ruang seperti yang dia perkirakan.

"Sebenarnya kemampuan apa yang kamu gunakan?"

Mendengar suara langkah kaki yang perlahan mendekat, Agen Senior itu mengangkat kepalanya dengan susah payah.

-----

read chapter 122 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77