webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 86

"Hey, apakah kamu ingin pergi begitu saja?" Vermillion menatap wanita itu dengan tatapan bingung.

"Bukankah kamu telah berjanji kepadaku bahwa kamu akan membayar dengan memenuhi apa-pun yang aku inginkan?"

Ketika Kalifa hendak berdiri, Vermillion dengan cepat meletakkan tangannya di kakinya. Tidak ingin membiarkan Kalifa pergi.

"Jangan bilang kamu ingin pergi tanpa membayar setelah mendapat apa yang kamu inginkan?"

"Tsk, tsk, tsk, setidaknya Anda harus membayar saya dengan sesautu." Vermillion menggelengkan kepalanya.

Kalifa langsung berkeringat dingin. Ketika dia datang ke sini, dia tidak membawa barang yang bisa dikatakan cukup berharga.

Apakah dia harus membayar pria ini dengan hal itu? Awalnya dia berpikir bahwa 'manfaat' yang telah dia berikan mampu memuaskan Vermillion, tapi nampaknya hal itu belum cukup. Dan sekarang dia dihentikan setelah mendapatkan informasi berharga ini.

Hal ini membuat Kalifa lebih gelisah.

"Aku... aku tidak membawa uang sekarang, uang itu aku simpan di tempat tinggalku."

Kalifa berbalik badan sambil terlihat gugup, "Bolehkah saya pergi dulu, saya akan mengambil uang itu lalu memberikannya kepada Anda."

"Tidak masalah, tapi bagaimana jika kamu tidak kembali?"

Menepuk paha Kalifa, Vermillion melanjutkan, "Apakah kamu punya rekan lain di sini? Kamu dapat meminta mereka untuk mengambilkan uang itu untukmu."

Meraih pinggang ramping wanita itu, Vermillion membuatnya duduk memunggunginya.

"Kamu membawa Den Den Mushi, kan? Segera hubungi rekanmu, sebelum mereka datang, kamu dapat menemaniku menonton pertandingan." Vermillion merangkul pinggang wanita itu sambil menyandarkan kepalanya di bahu Cally.

"Omong-omong, biaya mewawancaraiku tidaklah rendah. Jika uangmu tidak cukup, kamu dapat membayarku dengan benda yang lebih berharga. Sepert; Devil Fruit, Seastone, atau yang setara."

Kalifa yang duduk di atas paha Vermillion tidak lagi memikirkan pose duduk cabul ini, yang dipikirkannya sekarang adalah, bagaimana caranya dia dapat lepas dari genggaman Vermillion dan anggota Bajak Laut-nya.

Merasa enggan, Kalifa mengeluarkan Den Den Mushi dari dalam dadanya, kemudian dia menelpon seseorang.

Setelah telepon itu terhubung, suara familiar sekaligus menyebalkan terdengar dari Den Den Mushi.

Jika bukan karena pemilik suara itu, dia tidak akan berakhir di cengkraman hewan buas ini!

"Halo, apakah ini pemimpin redaksi? Saya telah mewawancarai Marshal Blue, Vermillion."

Untuk mencegah Spandam berbicara asal-asalan serta mengungkap misi rahasia ini, Kalifa segera berkata dengan topik yang seharusnya dipahami oleh Spandam.

"Namun pak Vermillion ingin bayarannya sekarang. Beliau tidak menyetujui saya kembali untuk mengambil uang tersebut, jadi bisakah saya meminta Anda untuk mengatur seseorang untuk datang membawa uang tersebut?"

"Juga, jika uang tidak mencukupi, Pak Vermillion berkata bahwa kita dapat membayarnya dengan biaya Devil Fruit, Seastone atau barang yang setara."

Mendengar suara manis yang familiar ini, Spandam terkejut. Ternyata Kalifa benar-benar mendapat informasi penting langsung dari mulut Vermillion!

Tapi karena biaya yang dikenakan oleh Vermillion, sekarang dia tidak bisa pergi.

Meskipun merasa tak sudi untuk membayar Bajak Laut itu, tapi jika hal ini mampu memberinya informasi yang dia inginkan, maka dia akan bersedia membayar.

Melihat ke arah Devil Fruit Gajah yang ada di ruangan, Spandam mengerutkan keningnya.

Dalam aksi ini, dia tidak membaya cukup banyak uang, satu-satunya benda berharga yang dia miliki sekarang tak lain adalah Devil Fruit ini.

Setelah berpikir sejenak, Spandam memutuskan untuk membayar Bajak Laut itu dengan Devil Fruit Gajah.

Devil Fruit tipe Gajah ini tidak terlalu mahal, jika ditukar dengan informasi penting Bajak Laut Drake, tentunya akan sangat menguntungkan.

Jika informasi ini dapat dia kirim ke World Governtment, maka statusnya akan meningkat!

"Kalifa, kamu tungguhlah di sana, saya akan meminta seseorang untuk membawakan Devil Fruit tipe Zoan kepadamu."

"Di mana kamu sekarang?"

Mendengar Spandam memanggil nama aslinya, Kalifa langsung mengucap sumpah serapah dalam hatinya. Di saat yang sama dia melirik ke arah Vermillion.

Melihat tidak ada perubahan ekspresi sama sekali dari pria itu, detak jantungnya menjadi lebih tenang.

"Saya dan Pak Vermillion ada di dalam auditorium arena duel. Ketika sampai, orang itu pasti akan langsung mengenali kita."

Kalifa buru-buru berkata, "Pak, tolong segera kirimkan orang, saya ingin segera kembali untuk mengerjakan naskah."

Spandam menutup telepon lalu dengan cepat menghubungi Kaku dan memerintahkannya untuk menebus Kalifa dengan Devil Fruit tipe Zoan.

Kembali ke Kalifa, Kalifa menutup telepon lalu menaruh kembali Den Den Mushi kecil itu kedalam 'tempat penyimpanan' miliknya.

"Ya, Devil Fruit tipe Zoan itu sudah cukup untuk membayar biaya wawancara." Vermillion senang bahwa dia akan mendapat satu lagi Devil Fruit.

"Tapi... mengapa pemimpin redaksi Anda memanggilmu dengan nama Kalifa? Bukankah sebelumnya Anda mengatakan bahwa nama Anda adalah Cally?"

"Bisakah Cally-san memberi tahu saya alasannya?"

Melihat kecurigaan Vermillion, detak jantung Kalifa meroket sekali lagi.

"Ah, itu... Kalifa adalah nama panggilanku di tempat kerja. Rekan-rekan saya biasanya memanggil saya seperti itu, tapi nama asli saya adalah Cally."

"Oh, jadi begitu."

Melihat wajah gugup Kalifa, Vermillion tersenyum kecil. Wanita konyol ini berpikir bahwa identitasnya masih belum terbongkar. Melihat kegugupan Kalifa, entah mengapa membuatnya terlihat semakin imut.

"Untuk sekarang mari tunggu rekanmu datang ke sini."

Mempererat pelukannya di pinggang Kalifa, Vermillion menarik wanita itu sampai punggungnya bersandar pada dadanya.

Tak lama kemudian, Kaku berhidung panjang sampai di dalam auditorium duel. Di sana dia melihat Bajak Laut Drake yang duduk jauh di antara kursi-kursi kosong.

Rekan sekaligus Agen CP9, Kaifa, juga terlihat berada di antara kelompok Vermillion. Saat ini pipi wanita itu terlihat merona karena duduk dengan posisi yang memalukan serta godaan terus menerus Vermillion.

Setelah menenangkan diri, Kaku berjalan menuju kelompok Vermillion.

"Halo, saya dalah rekannya. Saya datang ke sini untuk mambayar Anda, Pak Vermillion." Kaku menunjuk Kalifa.

Melihat teman Kalifa telah datang, Vermillion berhenti menggoda wanita cantik ini.

Vermillion melihat ke arah Devil Fruit itu sambil tersenyum kecil.