webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 77

Meskipun meteorit itu berhasil terhenti, tapi hal itu hanya bertahan sesaat.

Tepat ketika Fujitora hendak menggunakan kemampuanya untuk yang kedua kalinya, aura hijau tiba-tiba mengelilingi meteorit tersebut.

Perlahan, arah jatuh meteorit itu berubah. Yang awalnya akan mengenai pulau, sekarang telah dipindah jauh ke arah laut kosong.

Setelah mendarat secara perlahan, meteorit itu menjadi bagian dari pulau terpencil ini.

"Nampaknya memang benar. Meteorit ini memang jatuh karena Anda."

Merasakan energi yang perlahan menghilang dari tangan Vermillion, Fujitora berkata.

Dengan Kenbunshoku Haki-nya, Fujitora tahu bahwa energi yang menarik Meteorit itu sama dengan energi yang digunakan oleh lawannya barusan.

"Aku tidak pernah menyangka bahwa ada orang lain di dunia ini yang dapat menarik meteorit selain saya." Fujitora menyarungkan pedangnya sambil berkata dengan suara pelan.

"Mengapa? Tidak ingin menyerangku lagi?" Tanya Vermillion sambil tersenyum kecil.

"Anda adalah pria yang berpegang pada janji anda. Anda tidak menyerang saya seperti yang telah anda katakan sebelumnya, oleh karena itu saya tidak lagi ingin menyerang Anda." Fujitora menghela nafas.

"Kalau begitu, mari bertemu lagi lain waktu."

Vermillion berbalik, kemudian tubuhnya mulai terbang.

"Kuharap kita tidak menjadi musuh di pertemuan selanjutnya."

Vermillion terbang menjauh diiringi dengan suara dentuman sonik.

Di laut yang tak berujung, Vermillion melayang di atas laut.

'System, aktifkan Teleportasi.'

[Rune Teleportasi dinyalakan...]

Dalam sekejap, tubuh Vermillion diselimuti oleh cahaya biru yang cemerlang. Kemudian dia menghilang tanpa meninggalkan jejak.

Di saat yang sama, di ruangan Rune Teleportasi. Pentalpha mulai memancarkan cahaya biru terang.

Ribuan butiran cahaya yang berbentuk seperti salju mulai membentuk sosok Vermillion yang diteleportasi.

"Vermillion, sayangku!"

Tepat ketika Vermillion membuka matanya, tiba-tiba dia dipeluk erat oleh Minamoto.

"Sungguh. Mengapa kamu melawan musuh sendirian? Aku sangat menghawatirkanmu!"

"Sayang, tolong jangan lakukan hal sembrono ini lagi di masa depan. Minamoto sangat khawatir." Minamoto menatap kekasihnya dengan mata berkabut.

Merasakan kekhawatiran Minamoto, Vermillion memeluk Minamoto.

"Maaf karena telah membuatmu khawatir, Minamoto. Aku perlu berurusan dengan World Noble yang aku temui, jika aku membiarkan mereka, aku merasa telah membiarkan dosa berkeliaran di dunia."

"Hehe, karena sayang berkata begitu, maka saya akan memaafkan kamu. Selain itu, para World Nobel itu memang pantas mati~"

Melihat senyum menyeramkan Minamoto, Vermillion merasakan sedikit simpati pada World Noble yang mungkin akan ditemui Minamoto di masa depan.

"Minamoto, tidak semua World Noble jahat. Hanya yang jahat yang pantas menerimanya."

Meskipun sangat kecil kemungkinan bahwa ada World Noble yang baik, tapi mereka memang ada. Bahkan ada yang bersedia untuk tinggal bersama orang-orang biasa, sayang sekali World Noble itu telah mati.

"Oke, jangan bicarakan hal ini lagi." Vermillion menepuk punggung Minamoto, kemudian membiarkannya pergi.

"Saya sudah menguji kemampuan Rune, nampak bekerja dengan baik. Akan ada Rune lain yang di pasang di masa depan untuk memungkinkan kalian berteleportasi."

"Drake, mari lanjutkan perjalanan ke pulau berikutnya."

"Robin, tolong tunjukkan arahnya kepada kita." Vermillion menoleh ke arah Robin.

"Tunggu, pak-" Robin berkata.

"Jangan panggil aku dengan panggilan kehormatan, rasanya agak canggung. Panggil saja aku dengan sebutan Vermillion."

Robin mengangguk, lalu berkata. "Vermillion, apakah kamu benar-benar membunuh World Noble barusan?" Ketika Robin mendengar bahwa Vermillion akan berurusan dengan World Noble, saat itu juga dia tertegun.

Sejak kapan World Noble dapat dibunuh dengan mudah? Selain itu, ancaman membunuh mereka sangatlah besar. Dia ragu apakah Vermillion benar-benar akan membunuh orang-orang itu.

"Kita pernah melakukannya dulu, di East Blue. Saat itu mereka ingin merampas kapal kita, sungguh lucu, haha!"

"World Noble yang kebetulan bertemu denganku hari ini tak lain adalah ayah dari Charlos yang telah menyerang kita di East Blue. Sekarang mereka berdua mungkin telah bertemu di neraka."

Menepuk bahu Robin, Vermillion meyakinkan. "Dibandingkan denganmu, World Goverment lebih mengincar kita."

"Yang jelas mereka sudah tahu bahwa kitalah yang telah membunuh Saint Charlos."

"Jika kamu memiliki pertanyaan lain, mari bicarakan hal itu nanti. Sekarang pimpin kita menuju pulau yang telah kamu beritahu sebelumnya."