webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 75

Kepala pelayan berdoa agar dirinya tidak bertemu dengan Bajak Laut Drake, tapi di sisi lain jika mereka tidak bertemu dengan penjahat itu, maka Saint Rosward akan membunuhnya!

Dalam benaknya, Anak Saint Rosward pasti sudah mati. Sudah cukup lama sejak Saint Charlos menghilang, tidak mungkin dia masih hidup!

Tapi sekali lagi, Saint Rosward sangat yakin bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang berani membunuh World Noble. Hal inilah yang memberinya keyakinan bahwa anaknya masih hidup bahkan setelah menghilang cukup lama.

"Kuharap kita dapat bertemu dengan Bajak Laut Drake sesegera mungkin, kalau tidak, kamu tidak akan lagi menjadi kepala pelayanku." Rosward menatap kosong ke arah pelayannya.

"Karena kalian sangat ingin bertemu dengan kita, maka aku akan mengabulkan keinginan kalian." Vermillion perlahan keluar dari tempat persembunyiannya.

"Siapa?!" David yang telah menggunakan Kenbunshoku Haki sejak kedatangannya di pulau ini langsung kaget. Meskipun Kenbunshoku Haki-nya tidak dapat mendeteksi seluruh pulau, tapi dia tetap tidak dapat mendeteksi orang misterius itu dari jarak dekat!

Vermillion mengabaikan kewaspadaan David dan rekan-rekannya. Mengeluarkan Den Den Mushi, Vermillion segera menelpon seseorang.

"Vermillion, mengapa kamu belum segera kembali?" Tak lama setelah telepon itu terubung, suara Drake yang lembut terdengar.

"Maaf, secara tak sengaja aku berjumpa dengan World Noble, jadi aku memutuskan untuk berurusan dengan mereka sebelum kembali."

"Yah, sungguh sial nasib orang-orang itu, haha!" Mendengarkan penjelasan kekasihnya, Drake tersenyum.

"Apakah kamu membutuhkan bantuan kita?" Tanya Drake.

"Tidak perlu, aku dapat mengurusnya sendiri. Aku akan segera kembali, jangan khawatir." Vermillion tersenyum.

"Jika terjadi sesuatu, segeralah kembali, oke?"

"Tentu." Merasakan kekhawatiran Drake, Vermillion tersenyum kecil.

*Bang!*

"Huh? Apakah mereka menembakmu?" Tanya Drake sambil mengerutkan keningnya.

"Ya." Vermillion menjawab sambil menoleh ke arah babi gemuk yang menembaknya barusan.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti."

"Baiklah, cepatlah kembali."

Melihat pria itu menutup telepon, World Noble berteriak marah. "Beraninya kamu mengabaikan pertanyaanku, aku akan membunuhmu, aku pasti akan membunuhmu!"

"Cepat katakan, dimana putraku, Charlos?"

"Charlos? Tidak tahu, mungkin di neraka?" Vermillion menjawab dengan acuh tak acuh.

"Apa?! Beraninya kamu membunuh putraku?! Beraninya kamu!!!" Saint Rosward menjadi sangat marah.

"The World!"

"Sungguh menyusahkan." Vermillion menggaruk pelipisnya setelah menghentikan waktu dengan kemampuan Dio.

"Orang ini cukup pintar. Tak lama setelah melihatku, dia segera memanggil bala bantuan dengan Den Den Mushi." Vermillion menatap pelayan yang memegang Den Den Mushi.

"Tidak seperti aku akan perduli. Jika mereka ingin datang, maka datanglah."

Menunjuk ke arah Saint Rosward serta bawahannya, jari telunjuk Vermillion mulai bersinar. Kurang dari satu detik, sebuah cahaya kecil tertembak cepat ke arah jantung mereka.

Dalam sekejap mata, mereka langsung terbunuh. Bahkan tidak ada jejak darah sama sekali!

-----

read chapter 107 on;

patréon.com/mizuki77