webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 71

"Apakah kamu bersiap memasang Rune itu sekarang?"

Baru saja ingin meraih gagang pintu kamar Drake untuk keluar, Drake telah memanggilnya dari belakang.

"Maaf telah membangunkanmu." Vermillion berbalik sambil meminta maaf.

Drake menggelengkan kepalanya. Mengangkat selimut yang menutupinya, Drake tanpa malu menunjukkan tubuh indahnya di depan Vermillion.

"Bagaimana mungkin aku akan melewatkan pemasangan Rune ini? Ini adalah momen yang harus saya saksikan." Kata Drake sambil memilih-milih pakaian yang ada di lemari pakaian.

Merasakan tatapan Masternya, Drake dengan sengaja memperlambat serta memainkan pinggulnya. Nampak senang dengan perhatian yang dia dapatkan dari Vermillion.

Setelah selesai berpakaian, Drake segera memeluk lengan Masternya. "Ayo, aku akan mengantarmu ke kamar kosong yang dapat digunakan.

"Pemasangan pertama Rune adalah momen yang penting, seperti yang kamu katakan sebelumnya. Bukankah lebih baik kita mengundang Tsunade dan lainnya juga?"

"Hmm, aku sudah menduga. Aku menyesal mengatakan hal itu sebelumnya." Drake berkata sambil memukul kepalanya sendiri, tak lupa menunjukkan lidahnya sambil terlihat cemberut.

Melihat eksprei super imut Drake, Vermillion menjadi terpana. Wanita ini jarang sekali membuat ekspresi seperti ini.

"Aku tidak pernah menyangka bahwa Kapten Drake yang gagah berani dapat membuat ekspresi seperti ini." Vermillion memeluk wanita itu.

"Dulu ketika aku berlayar mengelilingi dunia, aku tidak tahu mengapa aku tidak pernah bisa bertemu dengan pia yang baik. Bahkan pernah berpikir bahwa menetap di sebuah pulau bukanlah pilihan yang buruk."

"Tapi sekarang, aku bertemu dengan kamu, Master. Jika aku tidak melakukan perlayaran, mungkin aku tidak akan pernah dipertemukan denganmu." Drake mengangat kepalanya untuk menatap pria itu dalam-dalam.

"Pada akhirnya aku tersadar bahwa akhir perjalananku yang sebenarnya adalah kamu!"

"Terima kasih, Drake. Sungguh suatu keberuntungan bagiku untuk bertemu denganmu." Vermillion memeluk Drake lebih erat.

"Ayo, mari kita beritahu rekan-rekan yang lain bahwa pemasangan Rune akan dilakukan." Setelah puas berpelukan, Vermillion menuntun Drake untuk menjemput rekan-rekan kapal yang lain.

"Ngomong-ngomong, apakah kita akan mengundang gadis kecil itu?" Drake bertanya dengan penasaran.

"Karena aku telah memutuskan untuk menerimanya di kapal, jadi mengapa tidak? Mari perlakukan dia dengan tulus sejak awal." Vermillion mengangguk.

"Selain itu, kemampuannya dalam membaca sejarah juga sangat menarik. Bagaimana jadinya jika Void Century terungkap? Aku penasaran dampak besar macam apa yang akan mempengaruhi World Goverment."

"Selain kemampuan Robin dalam menafsirkan teks sejarah, kamu sendiri tertarik padanya, kan?" Drake memeluk lengan Vermillion lebih erat. "Lagi pula dia juga wanita yang sangat cantik."

"Itu... Yah, aku tidak akan dapat menyangkalnya, hahaha!" Vermillion tertawa.

***

*Tok!*

*Tok!*

*Tok!*

Setelah memberi tahu semua Sevant-Servantnya, kini giliran Robin. Vermillion mengetuk kamar wanita cantik itu.

"Robin, apakah kamu sudah bangun? Kita akan berkumpul bersama untuk melakukan sesuatu, aku harap kamu dapat bergabung."

"Tunggu sebentar, aku akan segera keluar." Beberapa saat kemudian suara Robin terdengar dari dalam kamar.