webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 22

Karena tidak tahan dengan ekspresi melas Kuina, Musashi akhirnya memutuskan untuk memberikan beberapa petunjuk Kendo kepada Kuina.

Waktu berangsur-angsur memasuki tengah alam, meskipun Kuina bersikeras untuk melanjutkan latihan malam ini, tapi Musashi dengan paksa mengakhiri pelatihannya.

"Mari akhiri sampai di sini, besok aku akan melatih anda lagi. Lagi pula saya juga habis bertempur, saya perlu beristirahat."

"Dan kamu juga perlu memperhatikan kesehatanmu juga, Kuina. Bahkan jika tekatmu masih belum padam, tapi tubuhmu tidak akan bisa mendukungmu jika terus kamu tekan."

Setelah menasehati Kuina, Musashi berjalan pergi sambil melambaikan tangannya.

"Eh?!"

"Mengapa kamu masih di dalam kamarku, Master?" Melihat Vermillion berbaring di tempat tidurnya, Musashi terkejut sambil tersipu.

"Hmm? Apakah Master telah tertidur?" Melihat Masternya menutup mata, Musashi bergerak mendekat.

Dengan iseng, Musashi menyodokkan jarinya ke pipi Vermillion.

"Master, kamu terlihat sangat imut ketika tidur. Biasanya kamu terlihat gagah dan tampan, tapi ketika tidur terlihat semanis anak kecil, hehe~" Musashi tersenyum.

'Baru-baru ini aku menyadari bahwa Master selalu memperhatikan tubuhku... apakah aku menjadi lebih gemukan?'

'Tidak! Aku harus rajin berlatih, aku tidak mau menjadi gemuk!' Musashi berkata dalam hati sambil terlihat khawatir.

'Hmm, karena Master tidur di tempat tidurku, apakah aku harus pergi ke kamarnya untuk beristirahat?' Musashi menggigit jarinya.

'Tapi pergi ke kamarnya nampak merepotkan... yah, apakah aku harus tidur bersama?' Memikirkan ide mesum ini, Musashi langsung tersipu.

'Tapi tempat tidur ini cukup besar, jadi seharusnya tidak akan menjadi masalah, kan?'

Melepaskan sepatu dan mantel yang dia kenakan, Musashi membaringkan tubuhnya di dekat Vermillion.

Di sisi lain, Vermillion sebenarnya telah bangun. Bibirnya melengkung, senang bahwa Musashi tertipu oleh tipu muslihatnya.

"Haa~" Musashi lebih mendekatkan dirinya.

'Tidur bersama tidak buruk juga, hehe~' Merasakan napas Master-nya, Musashi mengambil selimut lalu menutup matanya.

Tapi ketika dia baru menutup matanya, tiba-tiba tubuhnya terasa telah dipeluk oleh seseorang. Dan orang yang memeluknya itu tak lain adalah Master-nya!

"Umm?!" Musashi membuka matanya dengan kaget.

"Haha, Musashi, kamu terlihat lebih imut saat kaget." Vermillion yang sebelumnya pura-pura tidur berkata sambil tersenyum ke arah musashi.

"Ma-Master... kamu sebenarnya berpura-pura tidur?!"

"Tentu saja, bagaimana aku bisa tidur tanpamu di sisiku?" Vermillion menggoda sambil lebih erat memeluk Musashi. Tubuh Musashi yang melengkung dan indah membuat jantung Vermillion berdetak lebih kencang.

"Woo~ Master sangat jahat! Lepaskan aku!" Musashi menggeliat dengan malu-malu, mencoba melepaskan cengkraman iblis itu.

"Musashi." Tiba-tiba Vermillion berkata dengan suara dalam dan wajah serius.

"Iyaaa?" Musashi menjawab dengan suara pelan.

"Aku memiliki penyakit langka. Tanpa memeluk bantal guling, aku tidak bisa tidur."

"Jadi aku mohon, malam ini, biarkan aku memelukmu. Kamu tidak ingin membuat mataku memiliki lingkaran hitam, kan?" Kata Vermillion dengan tatapan serius.

"Hah?! Ti-tidak bisa tidur adalah masalah yang besar. Ji-jika Master ingin... maka aku akan membiarkan anda memelukku malam ini." Di akhir perkataannya, suara Musashi berangsur-angsur menjadi semakin tak terdengar.

"Terima kasih Musasi, kamu memang sangat baik." Vermillion mengecup dahi wanita cantik itu sambil tersenyum lebar.

"Senang membuat anda menjadi Servant-ku."

"Saya juga. Merupakan kebahagiaan besar bagi anda untuk memanggil saya." Merasakan kecupan hangat di dahinya, Musashi merona sambil tersenyum bahagia.

***

Keesokan paginya, Kuina melihat rombongan Vermillion bersiap menaiki Golden Hind.

"Kakak Vermillion, Kakak Musashi, apakah anda benar-benar akan pergi?" Kuina bertanya dengan nada enggan.

Dirinya belum mampu membalas kebaikan Vermillion, di sisi lain dia masih ingin belajar Kendo dengan Musashi.

"Petualangan yang luar biasa sedang menunggu kita." Vermillion menepuk kepala Kuina.

"Jika kamu ingin bertemu dengan kita lagi, maka jadilah kuat dan berlayarlah di masa depan."

"Ya! Aku pasti akan menjadi kuat dan menyusul kakak di masa depan!" Kuina bertekad.

"Bagus." Vermillion tersenyum.

"Zoro, kamu harus lebih bekerja keras. Kuharap kamu dapat mengalahkan Kuina setidaknya sekali di masa depan, hahaha!" Vermillion menoleh ke arah Zoro sambil tertawa.

"Hmph! Aku pasti akan mengalahkan Kuina! Setelah itu aku akan menantangmu di masa depan, bersiaplah untuk menerima kekalahan!" Zoro berkata dengan tangan terkepal. Ini merupakan janjinya, dia akan menjadi pendekar pedang terhebat di dunia!

"Aku akan menunggunya~" Vermillion tersenyum tipis lalu memimpin rombongannya kembali ke Golden Hind.

"Sampai jumpa lagi di masa depan!"

"Sempai jumpa, kakak!" Kuina dan Zoro sama-sama melambai dengan penuh semangat.

-----

read chapter 50 on;

patréon.com/mizuki77