webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 116

"Tunggu, Tuan, ini bukan seperti yang Anda pikirkan."

"Saya baru saja ditipu oleh bawahan saya, dan ini semua adalah konspirasi mereka."

"Orang-orang itu membenci saya karena lemah, jadi mereka berkomplot dan menjebakku agar aku dihukum oleh Pemerintah Dunia." Mendengar ancaman wakil Pemerintah Dunia, Spandam buru-buru menjelaskan.

"Terutama untuk dia… Kalifa, wanita itu nampak sangat dekat dengan Marshal Blue. Awalnya saya pikir dia dekat dengan Marshal Blue karena ingin mendapatkan informasi, akan tetapi sekarang... saya pikir Kalifa telah mengkhianati Pemerintah Dunia dan bergabung dengan mereka."

"Jika tidak, bagaimana mungkin Marshal Blue melindungi wanita itu? Dia bahkan tidak mencoba membunuhnya ketika tahu bahwa dia adalah salah satu Agen Pemerintah Dunia!"

"Jadi, kegagalan misi ini bukanlah tanggung jawab saya, melainkan tanggung jawab bawahanku yang telah bersekongkol dengan Marshal Blue!" Keringat mengucur dari pelipis Spandam.

"Aku benar-benar heran mengapa kamu bisa menjadi komandan CP9." Suara dingin perwakilan Pemerintah Dunia terdengar.

"Apakah kamu pikir aku bodoh? Kamu pikir aku akan mempercayaimu, Spandam?!"

"Tidak, tidak, bagaimana mungkin, s-saya tentu saja tidak berani berbohong." Kegugupan terdengar jelas dari suara Spandam yang terbatah-batah.

"Mulai sekarang kamu bukan lagi komandan CP9 dan masalah ini semua dibebankan kepadamu serta bawahanmu."

"Sejak awal, kalian memang tidak mampu melakukan sesuatu dengan benar!"

"Mulai sekarang jangan coba-coba untuk menelpon kita lagi. Jika kamu benar-benar ingin berkontribusi kepada Pemerintah Dunia, maka bunuhlah dirimu sendiri."

*Kacha!*

"Matilah aku!" Spandam yang masih ingin mengatakan sesuatu segera dihentikan oleh telepon yang terputus.

Spandam merosot ke tanah dengan lemas, wajahnya dipenuhi dengan air mata dan ingus, kini karirnya telah berakhir.

Di saat yang sama, Kalifa yang diam-diam menguping dari luar kamar Spandam, menyandarkan punggungnya dengan lemas ketika mendengar kabar buruk ini.

Ketika dia mendengar Spandam memfitnah dirinya beserta anggota CP9 yang lain, tinjunya telah terkepal erat, siap untuk menghajar wajah bajingan ini.

Meskipun sudah tahu bahwa Pemerintah Dunia tidak akan melepaskannya karena kegagalan misi ini, tapi mendengarnya langsung bahwa dia akan dibunuh membuatnya merasa putus asa.

"Jelas saya telah bekerja sangat keras untuk menyelesaikan tugas, tapi mengapa mereka memperlakukanku seperti ini?"

Setelah mengabdikan dirinya untuk Pemerintah Dunia selama bertahun-tahun, kini dia akhirnya tahu bahwa dia hanyalah sekedar bawahan yang siap untuk disingkirkan kapan saja. Keputusasaan terlihat jelas dari wajah Kalifa.

Membanting pintu kamar Spandam, Kalifa melihat Spandam yang saat ini berguling-guling di lantai sambil menangis seperti anak kecil.

"Dasar pria menjijikkan. Sekarang kamu tak lebih dari sekedar target Pemerintah Dunia, siap untuk dibunuh kapan saja." Kata Kalifa sambil menghantam wajah pria itu dengan tinjunya.

Melihat tingkah laku menjijikkan dan menyedihkan Spandam, Kalifa yang awalnya ingin menghajar pria itu sampai babak belur tak lagi mood untuk melakukannya.

Dia tahu bahwa cepat atau lambat Spandam akan dikejar-kejar oleh Pemerintah Dunia, nasibnya di dunia ini tidak akan tenang, sampai kematiannya. Bahkan Spandine, ayahnya tidak akan mempu menyelamatkan nyawanya dari Pemerintah Dunia!

Keluar dari vila, Kalifa buru-buru berlari menuju teman-temannya, ingin memberitahukan kabar bahwa mereka akan diburu oleh Pemerintah Dunia.

Setelah menjalin hubungan pertemanan selama bertahun-tahun, bahkan dirinya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepada mereka.

'Sayang sekali Blueno masih mengantar CP0, jika tidak, dengan kemampuannya kita pasti dapat melarikan diri dengan cepat.' Gumam Kalifa.

Meskipun dia tahu Pemerintah Dunia memiliki jaringan di seluruh dunia, tapi dia tidak ingin mati tanpa berusaha melarikan diri terlebih dahulu!

***

Di area laut yang tak jauh dari Duel Island, lebih dari selusin kapal perang yang padat dengan tentara sedang menunggu perintah perang dari atasan mereka.

Para letnan jenderal yang ada di kapal memandang ke arah pulau dengan keseriusan tinggi. Mereka tahu lebih banyak tentang kemampuan Blueplanet group lebih dari bawahan mereka, oleh karena itu mereka terlihat lebih tegang. Terutama bagi Momonga yang pernah melawan Bajak Laut Drake.

Meskipun armada saat ini telah melampaui konfigurasi misi [Annihilation of Ohara], bahkan Vice Admiral Garp, Admial Kizaru, dan mantan Admiral Z juga hadir dalam misi ini, tapi dia masih merasakan rasa gelisah jauh di dalam hatinya.

Lagi pula, menurut informasi terbaru, ada beberapa pendatang baru di Blueplanet group, dan pendatang baru itu jelas memiliki kekuatan tempur yang bagus.

Bahkan Musashi, anggota mereka yang awalnya tidak terlalu terkenal telah menunjukkan kemampuan berpedang kelas dunia.

Di garis depan armada, Garp serta powerhouse Pemerintah Dunia berdiri di atas geladak kapal perang.

Saat ini mereka sedang menunggu kabar dari dua CP0 yang telah pergi ke Duel Island.

"Mengapa mereka belum kembali?" Z bertanya sambil menoleh ke arah Agen CP0 lain yang ada di kapal.

"Sudah cukup lama semenjak kepergian mereka, apakah sesuatu telah terjadi?"

Dengan acuh tak acuh, CP0 menjawab, "Jangan khawatir, kekuatan mereka berdua tidak lebih lemah dari Admiral Angkatan Laut. Bahkan jika mereka terlambat... hal itu berarti bahwa Marshal Blue lebih kuat dari yang kita perkirakan."

"Paling-paling mereka hanya terlambat, pada akhirnya mereka akan tetap menang."

"Mengerikan~" Kata Borsalino sambil memandang Agen-Agen itu dengan tatapan aneh.

"CP0 dapat dibandingkan dengan Admiral? Pemerintah Dunia terlalu kuat~"