webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
141 Chs

Bab 114

Menghadapi serangan musuh yang mematikan ini, kedua Agen tersebut tak lagi ingin membunuh lawan mereka.

Sekarang mereka hanya ingin melarikan diri, kembali ke sekutu mereka lalu memberi tahukan informasi tentang Vermillion dan rekan barunya, Semiramis.

Mereka ingin menghitung kembali keseluruhan kekuatan Blueplanet group, sehingga Pemerintah Dunia dan Angkatan Laut dapat mempersiapkan penyerangan yang lebih matang.

Menurut kekuatan Marshal Blue saat ini, ditambah dengan kemunculan rekan baru mereka yang cukup kuat, kedua Agen tersebut percaya bahwa pasukan yang telah dikirim dalam misi ini tidaklah cukup!

Setelah mengambil keputusan, keduanya mengangguk untuk melarikan diri. Bersama-sama mereka mencoba menghindari serangan lawan sambil berusaha lari sekencang mungkin.

"Karena kalian telah muncul di sini, jangan pernah berpikir untuk melarikan diri." Kata Vermillion.

Ketika CP0 berusaha melarikan diri, beberapa riak emas muncul mengepung mereka. Rantai keluar dari dalam riak lalu mengikat tubuh mereka dengan erat.

Kedua Agen yang terikat oleh rantai-rantai tersebut langsung mengerahkan seluruh kekuatan mereka, ingin menghancurkan rantai tersebut dengan paksa.

Akan tetapi, bukannya hancur, rantai-rantai itu malah semakin kencang melilit tubuh mereka.

"That's it, mereka telah tertangkap." Kata Vermillion sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Serangan Master sungguh kuat. Sebagai Servant, sepertinya saya harus bekerja lebih keras." Semiramis memuji Masternya sambil menatap Agen yang telah terikat.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan kepada dua orang itu?"

"Hmm, mengingat mereka adalah Agen Pemerintah Dunia yang ditugaskan untuk membunuh kita, tidak ada pilihan lain selain melenyapkan mereka." Jawab Vermillion.

"Kalau begitu, mari buat mereka mati secara kesakitan." Semiramis mengangguk, kemudian dia mengangkat tangannya.

Mengikuti gerakan Semiramis, beberapa rantai ungu kehitaman muncul lalu berputar di sekitar kedua Agen tersebut.

Tak lama kemudian, cahaya aneh turun dari langit, menghantam kedua Agen yang tak berdaya.

"[Arrogant King's Alcohol]"

"Hehe, saya penasaran apakah anggur beracun ini cocok dengan selera mereka." Semiramis tersenyum saat melihat kedua Agen itu berjuang di dalam cahaya yang mematikan.

"Oh~ Pasti terasa sangat sakit."

"Huff~ tidak ada harapan bagi mereka." Vermillion menghela nafas pelan.

Melihat mereka dihantam oleh Noble Phantasm kedua milik Semiramis, Vermillion melepaskan rantai yang melilit mereka serta membatalkan Gate of Babylon.

"Biarkan mereka pergi, Semiramis, bagaimanapun, hidup mereka akan segera berakhir."

"Mereka akan mati secara kesakitan." Semiramis mengangguk.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan padamu sekarang?" Vermillion menatap Kalifa yang gemetar di dalam pelukannya.

"Hei! Apakah aku sangat menakutkan? Sampai-sampai membuatmu ketakutan seperti ini."

"Ba-baru saja Anda berkata bahwa Anda membenci orang-orang Pemerintah Dunia..." Kalifa dengan gugup menjawab sambil memandang ke arah Agen CP0 yang masih berguling-guling di tanah.

Melihat kesakitan mereka, Kalifa merasa seperti sedang melihat adegan horror. Apakah cahaya ungu gelap yang menyelimuti kedua Agen itu sangat mematikan?

"Ji-jika Anda ingin membunuh Agen Pemerintah Dunia, bukankah saya juga... termasuk dalam da-daftar?" Keringat dingin terus bercucuran dari punggung Kalifa.

"Jika aku bernar-benar ingin membunuhmu, mengapa aku perlu repot-repot mengobrol atau bahkan memelukmu saat ini?" Vermillion menggelengkan kepalanya sambil dengan lembut membaringkan nona muda itu ke tanah.

"Kita akan berpisah untuk sekarang. Karena dua Agen ini telah dibereskan, sudah saatnya bagi kita untuk kembali."

"Adapun untuk wawancara eksklusifmu, kita akan melakukannya saat ada kesempatan, haha."

Melihat kepergian Marshal Blue dan Semiramis, Kalifa memegangi dadanya sambil mencoba menenangkan dirinya.

Meskipun Marshal Blue melindunginya dari serangan CP0, tapi dia tetap merasa takut dan syok akan kejadian barusan.

Mendengarnya sangat membenci Agen Pemerintah Dunia, Kalifa yang termasuk Agen-pun dibuat hampir terkena serangan jantung.

Menepuk pipinya beberapa kali, Kalifa memandang ke arah CP0 yang saat ini masih melolong kesakitan.

"Bahkan jika Marshal Blue tidak membunuhku, tapi dia berhasil melukai CP0 yang mungkin tak lama lagi akan meninggal."

"Misi ini telah gagal, dan sulit bagiku untuk menjelaskan hal ini kepada Pemerintah Dunia."

Tepat ketika Kalifa termenung akan kegagalan misi yang dia embat, Spandam berlari keluar vila menuju kedua CP0.

Baru saja Spandam menyaksikan pertempuran antara Vermillion, Semiramis dan CP0 dari dalam vila. Ketika dia melihat CP0 berhasil dipojokkan oleh lawan, jantung Spandam hampir keluar dari tenggorokannya!

Saat ini Spandam sangat khawatir akan keselamatan kedua Agen itu. Jika mereka berdua meninggal, laporan seperti apa yang akan dia berikan kepada Pemerintah Dunia?

Untungnya bagi Spandam, meskipun CP0 kalah, tapi mereka masih hidup.

Jika dia berhasil menyelamatkan kedua Agen itu, mungkin Pemerintah Dunia tidak akan memberinya hukuman.

Mendengar lolongan kesakitan kedua Agen itu, Spandam ingin mengulurkan tangannya untuk membantu. Tapi ketika dia melihat cahaya ungu yang bersinar dari dalam tubuh mereka, Spandam membatalkan niatnya sambil menelan ludah.

"Tuan CP0, apakah Anda baik-baik saja?" Spandam bertanya dengan rasa takut.

"Spandam, segera bawa kita kembali." CP0 memerintahkan Spandam sambil berbicara secara tergagap.

Kedua CP0 itu tidak pernah percaya bahwa ada rasa sakit yang begitu menyakitkan di dunia ini, dan mereka merasakannya sekarang!

Keduanya adalah Agen yang terlatih, rasa sakit seperti tangan terpotong atau perut tertusuk benda tajam bukanlah apa-apa bagi mereka, tapi rasa sakit yang mereka rasakan kali ini begitu luar biasa!

Mereka merasakan tubuh mereka layaknya dibakar oleh api, tapi terkadang juga terasa sangat dingin. Rasa sakit ini sungguh tak tertahankan!

-----

read chapter 146 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77