webnovel

The First (2/2)

"Bagaimana jika aku yang diatas?" Bobby sedikit kaget tapi rasa senang mendominasinya, senang bukan main dia saat Jane ingin berada diatasnya.

"Up to you baby" kemudian langsung menyunggingkan senyuman lebar dibibir tipisnya, Jane menduduki tubuh Bobby membuka satu persatu pakaiannya yang tadi sudah dipakaikan oleh Bobby, tau begitu sekalian saja tidak usah dipakai.

Libido Jane sudah naik dari tadi saat acara pangku memangku didalam mobil namun dia tertidur dan semua nafsunya hilang tapi saat Bobby membersihkannya tadi libido Jane kembali naik dan sekarang dia benar-benar diliputi nafsu.

Jane sudah membuka seluruh bajunya dan baju bagian atas Bobby, terlihat eightpack Bobby yang sudah terbentuk jelas membuat Jane mengagumi sejenak tubuh kekasihnya ini.

"Kenapa hanya memandangnya Jane? Tidak ingin mencobanya?" Tangan Bobby meraih tangan Jane dan meletakkannya diatas perut berototnya "Semua ini milikmu, aku milikmu. Kenapa hanya memandang seperti tadi? Tidakkah tubuhku cukup menggodamu hm?" Jemari lentik Jane berjalan menyusuri setiap bentuk tubuh Bobby dan berhenti dibawah perut.

Jane kembali menatap wajah tampan kekasihnya yang melempar senyum tulus padanya. Hati Jane menjerit senang sekarang entah kenapa, dia sebenarnya bingung apa benar dia juga menyukai lelaki yang memaksanya menjadi kekasihnya ini? Laki-laki ini?

Bobby menahan tubuhnya dengan kedua siku kebelakang tubuhnya "Kau ragu baby?" Jane hanya menundukkan kepalanya dia sangat bingung sekarang, mana mungkin dia benar-benar menyukai Bobby?

Dari pada berpikir yang tidak-tidak dan tanpa membalas pertanyaan Bobby, dia-Jane membuka celana Bobby dan dalam sekejap terlihatlah milik Bobby yang sudah mengancung tegak.

Jane hanya berpikir ini hanyalah nafsu belaka, Bobby benar-benar bisa membuatnya kalut dalam hawa nafsu dan ini hal yang aneh menurut Jane, tidak biasanya dia mudah terpancing nafsu, biasanya dia dapat mengontrol hawa nafsunya, ya Jane bukan tipe wanita one night stand dan free sex tapi sepertinya lagi-lagi hal itu tidak berlaku jika sedang bersama Bobby, dia sendiri tidak tahu kenapa, namun dia tetap meyakini bahwa hal ini hanya sebatas nafsu dan tidak akan pernah lebih.

Jane menundukkan wajahnya mencium bibir Bobby dengan nafsu dan Bobby menerima itu dengan senang hati, Jane menggesek-gesekkan bongkahan bawah kembarnya pada penis Bobby membuat Bobby menggeram dan mencengkram pinggul ramping Jane.

Ciuman Jane turun kebagian leher Bobby, memberikan kissmark disana yang cukup ketara warnanya.

Tangan Bobby beralih menyentuh lubang anal Jane, menelusupkan satu jarinya kedalam.

"Akkh~ B sakitsh" ucap Jane seraya mencengkram bahu Bobby dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher kekasihnya.

"Rileks baby, rasakan setiap sentuhanku didalammu" Jane berusaha serileks mungkin, dalam hati Jane memaki kenapa Bobby sangat hobby bermain dengan lubang analnya dan bukan lubang vaginanya saja?

"Ahh~ fastershh ahhh nghhh~" lenguhan Jane menjadi-jadi saat Bobby dengan sengaja menelusupkan jari ketiganya kedalam lubang Jane dan bergerak berutal didalamnya, Jane pun sekarang sudah menungging dan dengan sengaja melebarkan bongkahan bokong sintalnya agar memberikan akses Bobby lebih leluasa merudal lubangnya dengan jarinya.

"Aaaahhhh!! Bobby!!" Teriak Jane kuat saat merasakan pelepasan yang luar biasa hanya dengan jari Bobby yang bermain dilubangnya.

Bobby kembali mengeluarkan jarinya dari lubang anal Jane "Aku ingin kita tidak menggunakan kondom setiap saat kita bercinta, apa kau mau baby?" Tanya Bobby disela Jane mengumpulkan nyawanya yang masih melayang-layang menikmati pelepasannya.

"Kenapa?" Balik tanya Jane yang kemudian langsung dijawab Bobby tanpa ragu "karena aku ingin merasakanmu tanpa penghalang apapun dan aku tidak akan memasuki lubang vaginamu Jane hingga kau sendiri yang memintaku untuk memasukinya" - aku berharap saat itu tiba, karena ketika kau telah memintaku maka itu berarti kau juga telah mencintaiku- sambung Bobby dalam hati yang kemudian mencium dahi Jane seakan meminta izin.

Jane mengangguk memberi izin pada Bobby, sebenarnya setiap melakukan seks Jane selalu menggunakan pengaman mulai dari pertama kali dia melakukan seks hingga mantan terakhirnya, dia tidak pernah membiarkan seorangpun merasakan bagaimana seutuhnya dirinya, namun lagi-lagi entah alasan apa Jane malah membiarkan Bobby menyentuhnya bahkan memasukinya tanpa pengaman dan seolah-olah dia mempercayai lelaki yang berstatus kekasih gadungannya ini.

Hal ini juga sama dengan Bobby, selama Bobby bercinta dengan mantan kekasihnya mulai dari melepas keperjakaannya dia selalu menggunakan pengaman, namun mulai dari saat dia melakukan seks dengan Jane didalam mobil, Bobby berpikir untuk tidak akan menggunakan pengaman lagi saat bersama Jane karena dia yakin Jane pun sebenarnya tidak akan membiarkan tubuhnya dimasuki sembarang orang.

Bobby bukan tipe lelaki yang suka asal jebol wanita saja, dia hanya bercinta dengan kekasihnya saja. Dia sangat menjaga asetnya yang satu itu, lebih baik dia bermain solo daripada melakukan seks dengan wanita tidak jelas dan harus diingat Bobby adalah tipe lelaki pemilih dan itu sangat cocok dengan Jane yang sama pemilihnya.

Setelah mendapat izin Bobby mengangkat bokong Jane sedikit lalu langsung memasukkan penisnya didalam lubang anal Jane.

"Bobby, rasanya full aahh~" ujar Jane saat Bobby merasakan penis besar Bobby mengisi lubangnya dan tanpa memberinya jeda langsung menggerakkan pinggul Jane untuk mengeksplore setiap bagian dalam lubang Jane.

Bobby mendesis saat Jane malah merapatkan lubangnya, benar-benar nikmat "You're so naughty baby ssh!"

Jane menggerakkan pinggulnya naik turun sambil mencium bibir Bobby lembut, tangan Bobby tidak tinggal diam, kedua tangannya bermain dengan nipple Jane dengan memilinnya sangat kuat, membuat Jane melenguh nikmat, sakit dan rasa geli yang menjadi satu kesatuan.

Setelah dirasa gerakan Jane mulai melambat Bobby mengambil alih permainan, menggerakkan pinggul Jane dengan tangannya yang malah membuat Jane menjadi semangat dengan antusias ikut menggerakkan pinggulnya lagi.

"B! Aku akan sampai aahh~"

"Together baby ssh!"

Setelah 5 menit setelahnya Bobby keluar bersamaan dengan Jane yang menggigit bahunya.

"Aku mencintaimu Jane" ucap Bobby seraya mencium pucuk kepala Jane dalam.

Jane mengangkat wajahnya sedikit melihat raut wajah kekasihnya yang dipenuhi peluh 'He's so damn sexy' inner Jane yang mengagumi Bobby dengan jemari lentiknya yang membenahi rambut Bobby.

Jane tersenyum hangat "Dua ronde lagi?" Ucap Jane nakal seraya menggerakkan pinggulnya membuat Bobby menggeram karena penisnya masih berada didalam anal Jane.

"Lima ronde pun akan kulayani, kau tidak akan bisa berjalan besok My Princess" balas Bobby dengan senyum nakalnya dan dalam batin Jane menyesal sudah menggoda Bobby seperti tadi.

Tanpa menunggu lama Bobby sudah bergerak dan membalik tubuh Jane, posisi sekarang adalah tubuh Jane miring dan Bobby berada dibelakangnya dengan penis Bobby yang masih berada didalam lubang anal Jane.

Bobby mengangkat sebelah kaki Jane keatas dan mulai menggerakkan penisnya merudal lubang Jane tanpa ampun.

"Aahhh Baby nghhh~ nhh faster Baby deppersssh aahhhh hancurkan lubangku Baby" lenguh Jane yang tubuhnya tersentak-sentak menikmati permainan Bobby yang luar biasa liarnya.

"As you wish Baby" Balas Bobby dengan nada sensualnya ditelinga Jane disela kegiatan panas mereka.

Sepertinya Bobby sudah merubah seleranya saat bercinta, dia lebih suka wanita liar diatas ranjang seperti Jane daripada wanita lugu nan polos diatas ranjang seperti mantan-mantannya yang lalu-lalu hahaha~