webnovel

Sex Can Solve Your Problem (1/5)

..

Bobby langsung menikam Jane, bak singa yang sudah kelaparan, tubuhnya menindih tubuh gadis ramping dibawahnya, mengukung penuh dengan tatapan kilat nafsu yang sudah menggebu-gebu.

Jane tanpa sadar meneguk salivanya kasar, tatapan Bobby intens menatap lekat kebola matanya.

"Jangan salahkan aku karena bermain kasar" ucap Bobby dengan segenap aura dominannya yang membuat tubuh Jane meremang sempurna dibawahnya.

Bobby mengamankan kedua tangan Jane diatas kepalanya-Jane karena si gadis tsundere memberontak nakal.

Dengan kasar Bobby memberikan kissmark dibagian leher jenjang Jane. Tempat favoritnya.

Harum tubuh Jane sangat khas, harum yang memabukkan menyapa indra penciuman Bobby ketika ia mengendus perpotongan leher si gadis.

Kulit Jane yang begitu halus bertabrakan langsung dengan bibir kenyal Bobby, membuat Bobby menggeram pelan.

Jane berusaha mati-matian untuk tidak bersuara, ia tidak dapat bergerak. Bobby benar-benar tidak membiarkannya untuk melakukan pemberontakan melindungi diri. Semakin mencoba maka tetap akan nihil hasilnya.

Jane dibuat pasrah oleh keadaan yang dikendalikan oleh laki-laki brengsek yang sialnya sangat tampan saat dalam mode kalang kabut seperti ini.

Tangan sebelah kanan Bobby dengan paksa membuka baju Jane hingga robek! Wth is this?! Bobby benar-benar tidak sabaran! Eh tidak sabaran atau benar akan bermain kasar? Tapi kan Jane tidak memiliki baju di dorm ini? Ah sialan kau B. Masalah baju, masalah belakangan. Sekarang yang terpenting adalah membuat Jane mendesah kuat sapanjang malam dibawahnya dan membuat si gadis tsundere ini tidak dapat berjalan besok! Evil B.

"Euuunghh!" Lenguh Jane keras. Bobby kejam! Ia-Bobby menggigit nipple Jane sangat keras membuat Jane meringis sakit, namun tidak tinggal juga rasa nikmat didalamnya.

Bagian depan Jane sudah terekspos bebas oleh Bobby, jangan tanya bagaimana bisa, masalah seperti ini geli-geli saja bagi Bobby, mudah. Apalagi hanya membuka bra dengan satu tangan, Bobby jagonya. Hm seharusnya yang seperti itu tidak perlu dibangga-banggakan juga B. Mesum sekali.

Tubuh mulus Jane sudah tidak mulus lagi. Ada berbagai macam warna tersedia ditubuh Jane. Merah hingga keungu-uangan ada ditubuh Jane. Lukisan indah by Bobby laknat.

"Engh! Ah~ ahh~~" tangan Bobby sudah menelusup masuk kedalam celana dalam Jane, jangan tanya sedang apa. Yang pasti sedang mengobrak abrik isinya.

"Ahh! B! Jang- ahh~~" Jane tidak sanggup lagi menyelesaikan barang satu kalimatnya. Ia hanya bisa mendesah dan menjerit nikmat sambil memanggil nama Bobby disela desahan merdunya.

Kaki Jane sudah dibuat mengangkang oleh Bobby padahal Bobby belum membuka celananya-Jane namun lubang didalam sana sudah dihancurkan oleh Bobby dengan 3 jarinya. Kejam sekali, tanpa pemanasan dulu.

"Euuuuunghh!!!! B ahh!!!" Teriak Jane kuat, tubuhnya bergetar ringan. Ia sudah keluar hanya dengan jari Bobby yang memuaskannya.

"Masih ingin pulang?" Ejek Bobby, jangan lupakan seringaian menyebalkannya itu. Membuat Jane malu. Pipinya sudah merah seperti tomat.

"Brengsek kau" ucap Jane. Ia langsung memalingkan wajah tidak mau menatap Bobby.

Masih dengan tangan kiri yang memegang kuat tangan Jane, mungkin besok akan ada bekas pegangan Bobby yang mungkin membiru, karena benar-benar Bobby memegang tangan Jane hingga membuat Jane meringis sakit, memang bukan kaleng-kaleng kuncian tangan Bobby.

Tangan kanan Bobby membuka kancing dan resleting celana jeansnya, Little B sudah sesak dari tadi ingin keluar dan inilah saatnya.

Bobby sengaja memposisikan selangkangannya ke depan wajah Jane dan ketika benda itu dikeluarkan menampar tepat dipipi Jane.

"Suck it babe, dont dare to bite it or u can't move for a month" perintah Bobby.

Jane bergidik ngeri. Ia tahu maksud Bobby. Bobby! u r too cruel. Poor Jane.

Dengan pelan Jane memasukkan benda panjang dan besar itu kedalam mulutnya. Rasa sesak dan posisi yang dipaksa seperti ini sungguh tidak nyaman. Perkataan Bobby tidak main-main, ia bermain kasar malam ini.

Rasa hangat mulut Jane terasa sangat nikmat dibagian selatannya. Akhirnya mulut Jane memiliki fungsi lain selain memakinya dan berteriak. Bagus jika digunakan untuk hal seperti ini, Bobby akan merasa senang hati setiap harinya.

Bobby bergerak pelan mencoba masuk lebih dalam menyentuh kerongkongan gadis tsundere dibawahnya, mata Jane sayu, ada buliran air kecil menetes dari ekor matanya-Jane.

Sebenarnya Bobby tidak tega, tapi ini cara satu-satunya untuk menghukum Jane. Jane itu keras kepala!

Cukup lama Bobby nyaman dengan kegiatannya ini, Bobby menarik paksa miliknya dari dalam mulut Jane, tentu saja Jane langsung terbatuk-batuk.

"Good girl" ucap Bobby seraya memasukkan jempol tangan kanannya kedalam mulut Jane, menekan lidah Jane dengan senyuman iblis terukir diwajah tampannya.

"Lick it Jane" ucap Bobby menyuruh Jane menjilati ibu jarinya dan dituruti oleh Jane. Jane sudah jadi anak baik sekarang, syukurlah. Perlukah Bobby mengadakan syukuran besok?

"Jika kau tidak memberontak aku akan melepaskan tanganmu, jika kau masih memberontak aku benar-benar akan membuatmu tidak bisa berjalan satu minggu, is it clear baby?" Jane mengangguk, oh ayolah! Ia masih menyayangi butt-nya! Jane saja sudah takut Bobby yang tidak membiarkannya bisa berjalan besok, apalagi harus satu minggu, bisa mati dia.

Bobby melepaskan kedua tangan Jane dari kunciannya.

Bobby membuka semua celananya dan ia juga menyentakkan celana Jane dengan kasar. Sekarang mereka sama. Sama-sama makhluk Tuhan paling seksi. Alias sudah naked.

Bobby membuka lebar kaki Jane, sengaja mempermalukan Jane dihadapan dirinya.

Hole Jane bisa dilihatnya dengan jelas, warna pink yang sudah sangat basah.

"Your pussy hole like a slut, it's really wet now, wanna me destroy ur hole again Slut?" Ucap Bobby dengan santai seraya memainkan jarinya dipermukaan lubang Jane.

"Ahhnn~ ah!" Jane tidak menjawab ia hanya bisa mendesah, benar-benar Bobby luar biasa membuat Jane tidak bisa berbicara dengan benar.

"Aku anggap itu 'iya'" seringaian tampan bak iblis pangeran malam, membuat Jane terpesona, benar-benar terpesona. Masih sempat saja terpesona, apa kau buta Jane? Ada tanduk iblis dikepala Bobby sekarang.

"Let's start Slut"

Bobby memasukkan 3 jarinya di lubang Jane, ia mengobrak abrik isi dalam privat wanitanya seperti bermain-main.

"Not there! Euungh! B! Aah~ ahh~" teriak Jane disela permainan kasar Bobby disana.

"Why?" balas Bobby terlalu santai.

Jane merasa pusing, ia sudah merasa ingin keluar namun dengan cepat Bobby menarik jarinya dari lubang Jane yang sudah sangat basah itu.

Bobby merangkak diatas Jane, kemudian menempelkan hidungnya dihidung Jane.

"Menyebalkan" ucap Jane yang masih tidak mau menatap mata kekasihnya dari tadi. Hmm Merajuk rupanya.

"Kau harus memuaskan aku dulu baby" Bobby mengecup bibir Jane kilat.

Bobby bergerak dari posisinya, ia memegang little B seraya mengurut pelan miliknya.

Bobby memposisikan kedua kaki Jane di pundaknya. Seperti biasanya, ia sudah memposisikan penisnya tepat dilubang anal Jane dan Jane? Ia sudah memegang sprei Bobby karena takut. Hei wajar takut! Itu sakit tahu!

"Aaaakkhhh!" Siapa lagi yang berteriak jika bukan Jane? Bobby langsung memasukkan seluruh penisnya kedalam lubang anal Jane! Tega sekali!

Bobby langsung bergerak namun dengan tempo yang lambat, agar lubang Jane dapat menyesuaikan dengan ukuran penisnya yang tidak bisa dikatakan kecil.

Air mata Jane sudah menetes, sialan Bobby! Ia benar-benar ingin membunuh Jane malam ini!

Poor Jane.