webnovel

How Powerfull of Atres (2/2)

"Aku aset disini jika kau lupa Jane" Raeyon menyeringai sombong, namun Jane malah tertawa kecil menanggapinya.

"Aku bisa mencari orang lain yang lebih berbakat darimu dan yang terpenting lebih beretika darimu"

Raeyon ikut tertawa kecil menanggapi jawaban Jane kemudian berucap "kau hanya bocah, kau tidak berhak memberhentikanku"

"Benarkah? Kita lihat saja bagaimana bocah kecil ini membuatmu kehilangan pekerjaanmu, jika kau lupa aku adalah seorang Atres, sebaiknya kau diam disini, tidak butuh waktu lama cukup 5 menit akau sudah bisa menghancurkanmu" Jane tersenyum manis tapi ekspresi itu justru tidak dapat diartikan sebagai apa.

'Mati kau Kang'- Inner Lin. Ahh! Lin sangat benci dengan wanita itu! Wanita busuk tidak tahu malu. Sekarang lihat saja, ia-Raeyon akan mati di tangan Jane. Hmm tidak mati juga Lin, apa kau pikir Jane adalah muderer?

Jane meraih ponselnya diatas meja dengan santai kemudian menelpon Alex, saat sambungan pertama Alex sudah mengangkatnya.

"Halo Jane, ada apa?"

"Aku ingin kau mencabut seluruh kontrak yang bekerja sama atas nama Kang Raeyon sekarang"

"Tapi ada apa?"

"Cukup lakukan saja Alex, kumohon cepatlah, aku ingin 3 menit semuanya sudah beres"

"Baiklah jika begitu"

"Terima kasih"

Ah! Apakah Jane mengucapkan terima kasih pada kakaknya barusan? Astaga! Tolong catat tanggal dan jam berapa hari ini, karena biasanya ia-Jane tidak pernah untuk berucap terima kasih pada kakaknya.

Jane langsung mematikan sambungannya tanpa menunggu balasan Alex, dasar bocah kurang ajar, seenaknya menyuruh dan seenaknya saja memerintah, siapa yang bisa seperti ini jika bukan Jane? Mungkin hanya Jane yang dapat melakukan hal itu didunia ini.

Sementara itu semua orang diruangan rapat menatapnya bingung dan itu termasuk Lin. Bagaimana tidak bingung Jane menggunakan bahasa Jerman saat berbicara pada Alex dan semua orang tidak mengerti apa yang Jane katakan.

Tolong diingat kembali dan catat jika perlu, Jane terlahir sangat beruntung begitu cantik dan cerdar IQ miliknya diatas rata-rata, menguasai 4 bahasa.

Apa saja? Tentu saja bahasa kelahirannya, Prancis, Jerman dan Rusia. Ah~ apa kepalanya tidak pecah? Ahh entahlah biarkan saja yang pecah juga kepala Jane bukan kepala author.

Keadaan ruang rapat sunyi, Kang Raeyong masih berdiri dengan angkuh dan begitupun Jane, ia tidak mau kalah angkuh, karena angkuh dan sombong sebenarnya sudah melekat didirinya hahaha sombong sekali.

Sedangkan anggota rapat lainnya hanya melirik kekanan-kiri mereka dan melihat perang dingin yang sedang ada dihadapan mereka, sesekali mereka berbisik dan melirik jam, bukan menunggu waktu rapat selesai tapi menunggu kelanjutan dari drama yang ada dihadapan mereka, apakah benar seorang Atres mampu melakukan hal yang mustahil seperti yang dikatakan Jane tadi.

Suasana hening untuk beberapa saat, Lin sudah sedikit gemetar karena takut jika nyonya-nya ini akan dipermalukan, dengan posisi Jane yang tetap berdiri pada posisinya dan dengan tidak sabarannya terus melirik jam yang melingkar ditangannya, membuat Lin sedikit khawatir.

Dan akhirnya sesuatu yang sudah dinantikan Jane datang juga. Getaran kecil tanda pesan masuk langsung mengalihkan atensi Jane tidak perlu ditanya siapa yang mengirim pesan singkat itu, karena Jane tahu pasti itu pesan dari kakaknya-Alex.

Jane membuka pesan dari Alex dan tersenyum puas, pesannya berisi tentang Alex yang sudah berhasil melaksanakan permintaannya untuk memutus semua kontrak atas nama Kang Raeyon.

'Got you'- Jane tersenyum sinis dengan bibir kiri mengangkat 2 cm keatas.

Jane membalas pesan singkat Alex dengan ungkapan terima kasih dan stiker manja hahaha~ Padahalkan sebelumnya hubungan Alex dan Jane dapat dikatakan buruk karena masalah hukuman yang diberikan Alex, namun sekarang sepertinya semuanya akan membaik.

Suara ponsel berdering semua orang mengalihkan atensi mereka kesumber suara, namun bukan suara ponsel Jane melainkan ponsel Raeyon.

Raeyon menekuk alisnya tajam, kemudian detik berikutnya Raeyon langsung mengangkat panggilan ponselnya.

"Halo" suaranya-Raeyon datar terkesan sombong dan Jane benci itu. Apakah wanita idiot ini tidak sadar posisinya sekarang? Raeyon sudah di ujung jurang karirnya.

"..."

"APA?!" Reflek Raeyon berteriak dan memekik kuat diruangan dengan ekspresi kesal dan terkejut secara bersamaan, membuat simpul senyum iblis Jane semakin terlihat. Dan Raeyon yang sadar dengan tingkahnya langsung mematikan sambungan ponselnya.

"Lihatkan? Bahkan ini 40 detik kurang dari janjiku 5 menit untuk menghancurkanmu, ah aku melanggar janjiku sayang sekali, ternyata membuatmu hancur itu lebih mudah dari yang kupikirkan cih!" Jane dengan sombongnya mendekati Raeyon kemudian tepat berdiri dihadapan Raeyon yang tingginya sedikit lebih rendah dari Jane.

"Aku memang tidak bisa memecatmu, tapi apa agency akan mempertahankanmu jika aktrisnya tidak laku sepertimu?" Diakhir kalimatnya Jane tersenyum manis.

"Sialan kau! Lihat saja kau nanti!" Geram Raeyon dengan emosi yang sudah tersulut.

"Silahkan saja, aku menunggumu untuk membalasku, tapi aku tidak yakin karena hal pertama yang harus kau lakukan sekarang adalah mengganti rugi uang kontrak yang aku yakini itu akan sangat menguras kantongmu" Jane berbalik kembali menyender kemeja asalnya.

"Jika tidak ada yang ingin kau sampaikan lagi, silahkan kau keluar Kang Raeyon" ucap Jane lembut namun diakhir kalimat dia menajamkan suaranya dengan menekan nama 'Kang Raeyon' seperti tanda yang jelas untuk mengusir Raeyon dari ruangan ini.

Gadis yang bernama Kang Raeyon yang memiliki profesi seorang model tersebut langsung keluar ruangan dengan menghentakkan kakinya kesal dan membanting pintu kuat dan Jane puas dengan reaksi semacam itu, sungguh seperti anak kecil, sikap yang begitu kampungan menurut Jane.

Jane berdehem kemudian berbalik mengarah pada anggota rapatnya yang berjumlah sekitar 18 orang yang masih setia memperhatikannya dari tadi. Alias menjadi penonton drama kelas atas, kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh mereka. Dan sekarang mereka juga lah yang menjadi saksi hidup betapa hebatnya keluarga Atres dan pengaruhnya dibumi yang bulat ini hahaha~

"Maaf membuat anda sekalian tidak nyaman pada rapat kali ini, sebaiknya kita sudahi rapat hari ini dan akan dilanjutkan besok, mengenai jamnya sekretarisku yang akan menghubungi kalian..." Jane memberi jeda dengan tetap menampilkan wajah dinginnya jangan lupakan aura intimidasinya tetap menyelimuti ruangan sedari tadi "...baiklah terima kasih atas perhatian anda sekalian, kalian boleh bubar" ucapnya diakhiri dengan senyuman manis menghiasi wajahnya membuat semua orang lagi-lagi terpesona olehnya.

Jane langsung keluar ruangan rapat disusul Lin dibelakangnya yang membawakan semua barang-barangnya.

"Jane, kau tahu CEO pasti akan memanggilmu"

"Aku tahu" jawab Jane seadanya kemudian memasuki lift khusus menuju lantai 15 dimana ruangannya berada.

Sementara itu diruangan rapat semua orang masih berbincang dan bergosip apalagi June yang dari tadi tidak henti-hentinya memuji Jane dan hal itu membuat telinga Bobby panas.

"Kau lihat tadi hyung? Dia terlihat begitu cerdas dan berkharisma, ternyata wajahnya jika dilihat langsung lebih cantik dari difoto, aku tidak menyangka dia bekerja dikantor kita membuatku semakin bersemangat pergi rapat jika berhubungan dengannya hahaha~" ucap June pada Jinhwan yang ditanggapi dengan antusias oleh semua member terkecuali B.I karena dia tidak terlalu tertarik membahas hal semacam ini, Chanwoo karena dia yang paling muda tidak terlalu mengerti apa yang hyung-hyungnya katakan, dan terakhir Bobby ya karena Bobby lebih tahu Jane dari mereka semua, Jane itu kekasihnya dan itu harus digaris bawahi.