Narine yang berada di kantong mantel Athreya mengintip suasana di luar. Dia merasa kagum melihat kemegahan bangunan yang ada di hadapannya. Selama ini dia hanya melihat pepohonan dan batu. Dia sama sekali tidak pernah melihat gedung tinggi seperti yang ada di hadapannya saat ini.
Athreya menatap semua orang yang ada di hadapannya. Wajah-wajah mereka terlihat sangat asing hanya ada beberapa yang terlihat tidak asing namun dia tidak mengingat nama mereka.
Trish yang merasakan aura kuat dari depan istana bergegas untuk memeriksa ada apa di sana, khawatir jika aura itu berasal dari Aiden namun ketika dia sampai dia terkejut melihat Athreya. Dia lalu berjalan menghampiri pria tersebut dan memberi salam dengan hormat.
"Saya Trish Marlen memberi hormat kepada Penyihir Agung Aathreya Bernard," ucap Trish memegang dadanya dan membungkuk sopan.
Athreya tersenyum ketika Trish menegakkan punggungnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com