Randra mengedarkan pandangan, menikmati setiap inci keindahan pada sudut ruangan rumah Khanza. Ia tidak mengira gadis cupu yang terlihat begitu sederhana justru berasal dari keluarga kaya, bahkan ia menafsir kalau kekayaan keluarga Khanza melebihi keluarganya.
"Oh iya Za. Katanya rumah kamu dekat sama Faizal ya?" tanya Randra setelah sekian lama mereka dalam keheningan.
Arif yang sejak tadi menyandarkan kepala pada bahu sang kekasih pun melirik pada sahabatnya. Kenapa Randra pakai tanya Faizal sih, batinnya.
"Iya Rand. Dekat kok, cuma beda block doang," jawab Khanza seadanya karena memang begitu kenyataannya.
"Wah berarti kalian sering ketemu dong?" seru Randra.
"Iya," sahut Khanza.
"Ehem!" dehem Arif.
"Eh nggak juga Rand. Semenjak dia pindah lagi ke Jakarta sih emang sering dia ke sini, tapi guenya sering nggak ada di rumah, jadi ya paling dia ngobrol sama Kak Zay, atau yang lainnya."
Mengingat kalau Khanza memang sering bersama dia akhir-akhir ini, Arif pun percaya saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com