Khanza membungkuk hormat pada teman-temannya, mengulas senyum simpul ia sangat puas dengan hasil yang ia kerjakan atas tugas kesenian hari ini.
"Lagu yang sangat bagus dan cocok sama suara kamu," puji Arif.
Khanza sengaja memilih lagu itu untuk mewakilkan perasaannya yang saat ini merasa seperti berbunga-bunga, tetapi begitu banyak duri yang mengiasi di batangnya.
"Terima kasih, Rif. Ini juga berkat bantuan kamu mengiringi dengan petikan gitar, kalau lagu tanpa musik pasti akan terasa hambar."
Arif mengangguk saja, lalu memilih duduk lebih dulu ketempat asalnya. Barulah Khanza membuntuti membawa hasil pujian-pujian dari semua orang, termasuk Faizal yang memang sudah mengetahui kalau suara sang sahabat sangatlah bagus. Pemuda itu turut merasa puas karena kali ini Khanza semakin meningkatkan kualitas bernyanyinya.
"Wow amazing Za." Dea masih tak percaya kalau teman satu bangkunya itu juga lihai dalam kesenian.
"Biasa saja De, kamu juga tadi bagus," puji Khanza balik.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com