"Mikrometer Sekrup adalah a-a-a ...."
"Apa a-a-a!" ulang Pak Galang.
Mulai memunculkan tanduk, Guru muda itu pun mendesak sang anak murid bandel agar segera menjawab.
"Arif cepat jelaskan, katanya kamu paham."
Keringat dingin membasahi belakang Arif. Ini sungguh peristiwa yang memalukan. Sudah berdiri di depan kelas dan sekarang ia harus terlihat bodoh untuk kedua kalinya tidak bisa menjawab pertanyaan yang sama.
"Arif ayo! jangan bilang kalau kamu lu—"
"Saya lupa Pak," aku Arif terpaksa.
Habis sudah kesabaran Pak Galang. Muridnya satu ini benar-benar kelewatan. Menarik napas dalam, ia pun menghempaskan secara kasar.
"Kalau begitu Bapak tambah huk—"
Kring!
Malaikat penolong Arif datang, bel pergantian mapel berbunyi. Arif pun menurunkan tangan dan kaki. Hukumannya telah usai. Mengulas senyum paksa pada Guru Fisika tersebut, ia pun membungkuk untuk melewati Pak Galang.
"Permisi Pak, saya sudah boleh duduk 'kan?" pamitnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com