webnovel

Masa Depan

Banyakan sekali hal yang terkadang dalam satu hari itu. Management sangat sibuk membuat kalimat untuk mengabarkan pada media secara langsung tentang rencana pernikahan Brile dengan penggemar beratnya itu. Dia membuat keadaan yang sangat sulit untuk ditangani.

Seo Yeon melihat bagian management yang terlihat sangat sibuk itu. Dia menyilangkan tangannya di dada sembari membayangkan apa saja yang ada di kepala masing-masing orang yang sedang memikirkan alasan tepat untuk membuat jagad publik percaya.

"Mereka pasti mengira Brielle hamil, dan ini akan merusak reputasinya, kita harus pikirkan dengan matang," ujar Hyo Shin.

Diantara semua orang, wanita berusaha 32 tahun itulah yang paling sering mengutarakan pendapatnya.

"Bagaimana bisa kau bersikap seperti orang yang tak tahu apa-apa seperti itu, Noona. Kau tahu benar apa alasan utama Brielle setuju dengan rencana gila ini." Seo Yeon terheran.

Dia tahu sekali duduk permasalah yang menjadi alasan Brielle menerima semua ini. Jadi opini apa pun yang ada di kepala banyak orang itu cukup mempengaruhi dirinya.

"Semua tak akan menyangka apa alasan sebenarnya. Sehingga semua tak mungkin menjadi mudah bagi Brielle," ungkap Seo Yeon penuh kekhawatiran.

Dia berjalan meninggalkan ruangan yang masih riuh. Dia tak tahu apa yang harus dia lakukan sehingga dia memilih untuk menyendiri ke rooftoop management. Di sana dia bisa menumpahkan segala keluh kesah dan rasa bersalahnya dengan memejamkan matanya sembari menyerap panas sinar matahari kala itu.

"Maafkan aku, Brielle," batin Seo Yeon tanpa henti.

Brielle sedang mencoba menyelamatkan karir pria bermarga Min itu dengan menutup semuanya dan menerima hukuman dari sang CEO kaya raya itu. Hati dan perasaan Yeon Su tentu saja juga sangat hancur. Dia benar-benar dibuat tak berdaya oleh segala hal yang dia lakukan selama ini.

* * *

Di sisi lain, Brielle duduk di atas ranjang yang ada di pesawat pribadi milik calon suaminya itu. Tiba-tiba saja Brielle merasakan pusing yang berlebihan dan Hyun Jung memintanya berbaring. Perjalanan panjang keduanya membuat Brielle mengambil tidur cukup waktu. Saat matanya terbuka, dia bisa pastikan jika kekacauan yang dia tinggalkan pasti akan membuat seluruh kru kuwalahan.

"Alasan apa yang akan mereka katakan pada media? Aku benar-benar khawatir tentang hal itu," lirih Brielle.

Tanpa wanita itu sadari, pria yang membawanya sudah berdiri dengan gelisah di ambang pintu.

"Sudah bangun?" tanya Hyun Jung.

Brielle cukup kaget dan segera mengalihkan pandangan ke arah pria tinggi besar itu. Lengan kekarnya tampak begitu jelas mengecap di lengan jas yang dia pakai.

"Sudah," jawab Brielle singkat.

"Sudah lebih baik?" tanyanya lagi.

Brielle hanya menganggukkan kepalanya. Hyun Jung merasa lega melihatnya.

"Perutmu pasti tak enak karena mabukmu selama. Sehingga kau juga merasa pusing saat kesadaranmu mulai kembali sempurna. Di sini saja dan berbaringlah," ujar Hyun Jung dan segera meriah pinggang ranking gadis itu dan membuatnya berbaring dengan berbantal lengannya.

Brielle tak menyangka Hyun Jung berani melakukan itu. Dia hanya tertegun diperlakukan seperti itu.

"Pejamkan matamu, sekali pun kau mabuk tak berdaya aku tak akan menyentuhmu lebih dari pelukan seperti ini," bisik Hyun Jung.

Dia seperti sedang menyindir kelakuan kekasih Brielle yang membuatnya meniduri Brielle hanya karena keadaan wanita itu yang sedang sangat mabuk malam itu.

Brielle tak berani menjawab apa pun, walau apa yang Hyun Jung katakan itu sangat benar, tapi saat itu dia benar-benar sedang mabuk sehingga tak ingat dengan jelas apa yang membuat semua itu bisa terjadi.

"Saat itu kau mabuk berat, pria itu membawamu ke mansion mewahnya. Aku juga sangat kaget idol pria itu ternyata juga sangat kaya. Min Seo Yeon, bukankah itu namanya?" ujar Hyun Jung.

Dia sengaja menyinggung tentang pria itu, Hyun Jung ingin membuat Brielle merasa terancam dan bisa dengan cepat menerima dirinya.

"Kita akan menikah, tak bisakah berhenti membicarakan itu? Apa kita akan menjalani pernikahan yang mengerikan dengan bayangan hitam peristiwa itu?" desak Brielle mencoba mengalihkan perhatian.

"Aku tak bisa katakan jika aku akan lupakan. Tapi aku akan mencobanya. Aku akan membuatmu menghilangkan beban itu, jika kau bisa jatuh cinta padaku," jelas Hyun Jung setengah memaksa.

Sebenarnya Hyun Jung percaya jika cinta itu tak bisa dipaksakan. Hanya saja dia tak ingin kehilangan kesempatan untuk cinta sang bintang. Sehingga dia harus mengatakan hal itu. Mau tak mau, ingin tak ingin, dia harus membuat Brielle jatuh cinta dan memilikinya secara utuh.

"Baiklah, aku juga akan mencobanya jika kau tak bahas apa pun tentang video dan pria itu," kata Brielle dengan terpaksa. Dia tak ingin hidupnya semakin sulit dengan berbagai tekanan dari Hyun Jung, sehingga ini adalah pilihan terakhirnya.

"Apa yang akan kau katakan pada ayah dan ibumu, nanti?" tanya Hyun Jung.

"Aku serahkan semua padamu. Aku tak bisa pikirkan apa pun. Ini semua sangat mendadak dan membuatku pergi tanpa alasan." Brielle berkata sesuai apa yang dia rasakan.

"Baiklah, aku akan katakan jika kita saling mencintai dan ingin segera hidup bersama. Kehidupan seorang bintang membuatmu terus kesepian saat lelah bekerja dan sendiri di rumah, kau merasa sangat aku perhatikan dan siap menjadi istri seorang CEO muda terkaya di Korea," jelas Hyun Jung.

"Ah, sebesar itu dirimu?" Brielle bereaksi dengan sangat tepat.

Pria bermarga Jeon itu menyombongkan apa yang melekat dalam dirinya. Harta dan ketenarannya sebagai pengusaha muda paling berpengaruh membuatnya patut berbangga diri. Namun sisi lain darinya itu membuat Brielle justru semakin tak suka.

"Andai jika kau seorang yang miskin apa kau juga akan melakukan semua ini?" desak Brielle dengan sangat berani.

"Tentu saja tidak. Aku akan bekerja lebih keras untuk mencapai posisiku sekarang dan aku baru akan mengejarmu, karena pada dasarnya ini adalah cinta. Aku menikahimu untuk membuatmu bahagia, bukan membuatmu sengsara dan menderita," jelas Hyun Jung.

Brielle terdiam. Perkataan pria itu benar-benar serius. Bahkan tampak jelas dari segala perhatian dan kekhawatiran yang Hyun Jung tunjukkan dalam beberapa kesempatan bertemu dengan Brielle.

"Entah apa yang ada di hatiku. Aku hanya meyakini jika sebenarnya kau adalah orang baik. Hanya saja kau terbakar ambisimu sehingga terkesan kejam bagiku." Brielle bergumam dalam hatinya.

Hyun Jung mendekap erat tubuh Brielle yang masih berbantal lengannya itu. Dia menciumi kepala bagian belakang wanita yang akan segera dia nikahi itu. Pria itu menyiapkan sebuah pesta pernikahan megah karena memang ini akan menjadi sejarah baginya.

"Walau kau mengatakan ini hanya akan berjalan selama dua tahun. Tapi aku akan berusaha menahanmu dan membuatmu bertahan selamanya menjadi istriku dan milikku." Hyun Jung bertekad bulat.

* * *