webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Aksi
Peringkat tidak cukup
205 Chs

89. Pertemuan

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 89 : Pertemuan

Setelah membunuh Luis, Xiao Han pun mendapatkan panggilan telepon dari Li Mubai, yang memerintahkan dirinya untuk segera kembali dikarena akan ada pertemuan. Li Mubai tidak mengatakan detailnya. Xiao Han dapat menebak kalau ini berhubungan langsung dengan organisasi penjualan manusia.

"Gereja Bulan Darah."

Nama itu santer terdengar di penjuru negeri yang membuat Xiao Han menjatuhkan pandangannya pada Luis yang sudah tidak bernyawa itu.

"Ah, bahkan saat sudah mati pun dia tetap membuatku repot."

Dengan gerakan malas, Xiao Ham mencoba memindahkan tubuh Luis yang berlumuran darah, menuju mobilnya.

"Astaga ... Kau bukan hanya memiliki dosa yang banyak, tetapi tubuhmu juga berat," gerutunya seraya menyeret-nyeret tubuh Luis dari sana.

"Aku harus membawa tubuhnya ke markas karena Tuan Li Mubai sangat membutuhkan bukti ini, tapi bagaimana caraku memindahkan dirinya saja?"