webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Aksi
Peringkat tidak cukup
205 Chs

63. Memasak

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 63 : Memasak

Lima menit berikutnya, Lin Tian pun keluar dengan pakaian yang sebelumnya dia pakai. Lin Hua pun tampak memerhatikannya dari atas sampai bawah.

Tatapannya itu membuat Lin Tian menjadi tidak nyaman. Dia mencoba melihat pada dirinya sendiri, mungkin saja ada yang salah pada dirinya. "Kamu kenapa melihatku seperti itu?" tanyanya, sembari menaikkan sebelah alisnya.

Lin Hua pun menggeleng, "Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin melihatmu saja, lalu kenapa kau merasa tidak nyaman seperti itu?" balasnya menggerutu, bibirnya mengerucut dan keningnya membuat guratan yang berlipat-lipat.

Lin Tian mengayunkan kakinya, menghampiri Lin Hua seraya membawa baju yang sebelumnya diminta Hua untuk dipakainya. Lin Hua pun menaikkan bahunya, dia melirik Lin Tian untuk sesaat dan pemuda itu menegurnya, "Kenapa?" ketusnya bernada kesal.

"Bukan apa-apa," balasnya sedikit terkekeh.