webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Seni bela diri
Peringkat tidak cukup
205 Chs

115. Balapan Liar

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 115 : Balapan Liar

Para pria sering kali memandang rendah kaum wanita. Mereka berpikir wanita itu lemah dan hanya bisa menangis saja.

Terutama saat seorang gadis yang berjalan sendiri di tengah kota, malam hari pula. Terkadang pria akan berpikir mengajaknya untuk bermalam atau menggodanya.

Mungkin itu tidak berlaku untuk Stevi. Gadis cantik yang berprofesi sebagai pramugari itu memiliki segudang talenta.

Hanya untuk melumpuhkan lima bahkan sepuluh pria dia pun sanggup untuk melakukannya.

"Ampun. Jangan sakiti kami." Salah satunya telah menerima kekalahan.

Wajahnya babak belur, dengan pelipis mata yang sudah mengeluarkan darah. Stevi tidak memberikan mereka sedikitpun pengampunan. Sampai mereka yang menyerah dengan sendirinya.

"Pergi kalian! Jangan pernah kalian mengganggu wanita-wanita lagi. Ini peringatan yang pertama dan untuk terakhir kalinya!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com