webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Seni bela diri
Peringkat tidak cukup
205 Chs

110. Dua Gadis Pemberani

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 110 : Dua Gadis Pemberani

Sementara itu. Di tempat terpisah. Stevi, pramugari yang sempat satu pesawat dengan Sky dan Leo sekarang kondisinya sudah membaik.

Stevi sedang duduk di tempat tidur rumah sakit yang ada di pusat kota New York.

"Halo. Bagaimana kabarmu?" Stella datang untuk menjengung.

Stella bukanlah orang terdekat dengan Stevi, tetap Stella adalah salah satu penumpang pesawat yang Stevi tumpangi.

Stella memang sering datang ke rumah sakit ini hanya untuk menjengung Stevi dan membawakannya beberapa menu makanan.

"Apa kau sudah diperbolehkan untuk pulang?" tanya Stella.

Stevi pun menjawab, "Ya. Aku sudah diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit ini."

"Oh, aku turut ikut senang. Semoga setelah ini kita tidak lagi menemukan hal-hal buruk yang menimpa diri kita," doanya.

Baik Stevi dan Stella sama-sama masih menyimpan trauma atas insiden yang terjadi di dalam pesawat beberapa hari yang lalu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com