Aku merindukanmu," bisik lelaki itu sampai Apo menahan napas. Dia pun menghirup aroma khas Mile Phakphum, lalu mendongak untuk menatap wajahnya. "Apa kucing-kucingnya membuatmu senang?"
"Oh, ini ... iya. Tapi kenapa banyak sekali?"
"Pilih saja yang paling kau suka," kata Mile. "Tapi kalau semuanya juga tak masalah. Pelayan bilang kau bosan sendiri."
Apo mengelus kucing di pelukannya. Dia senang, sangat. Tapi juga merasa aneh. Apa menjalani "peran ratu" harus begini? Terpisah dari keluarga karena kasta yang tidak setara. Disujudi para makhluk yang tak dia kenal, dan Apo bahkan merasa tidak lebih baik dari mereka.
"Mile, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Apo.
"Apa."
Apo diam sebentar untuk memikirkan kata-kata yang tepat. Mile sampai mengelus belakang kepalanya, lalu balas menatap dia. "...."
"Apa," ulang Mile.
"Jadi, menikahnya kita betulan?" kata Apo memastikan. Namun, setelah itu lidahnya kelu. Ah, tapi kenapa rasanya masih salah juga, ya?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com