KRETEKKK...
Andai suara hati yang patah bisa terdengar oleh telinga, Delice adalah orang pertama yang mendengarnya.
Naura tidak ingin berdebat dan tidak bernafsu untuk membantah. Naura mulai melemaskan jari-jarinya lalu satu per satu menekan melody hingga melody itu terdengar indah di telinga.
"Tidak bisa. Kenapa aku harus melihatnya berdansa dengan wanita lain?" batin Naura.
Jrengggggg....
Telinga mereka langsung berdengung, saat Naura menekan melody dengan 10 jarinya dengan asal. Delice belum sempat berdansa, bahkan bersentuhan dengan Gracia juga belum.
Naura berdiri lalu berjalan melewati Delice begitu saja tanpa menoleh, tanpa menatap, dan tanpa berbicara. Bibir Naura seakan-akan terkunci oleh luka hati dan rasa cemburu yang tinggi.
"Naura, kau mau kemana?" akhirnya, sebelum tubuh Naura lenyap dari dalam ruangan, Delice mencegahnya.
"Istirahat!"
Ken dan Loid saling bertatapan dan meninggikan pundak mereka sebagai sebuah jawaban kode dari Gracia.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com