webnovel

6. Hinata pingsan (18+)

"Hnggh~ Ryoichi Kun, geli..."

Di sudut hutan yang sepi, erangan manis terus terdengar.

Ryoichi memeluk Hinata dengan erat, mulutnya terus menyesap dan menggigit puting merah muda yang muncul itu di antara giginya.

"I—ini, sangat memalukan, bagiamana Hinata diam saja saat gigit seperti itu!?"

Di balik pohon, tubuh Ino gemetar. Dia menutup mulutnya dan terus bergumam dengan suara rendah.

Tatapannya terpaku pada Ryoichi yang sedang mengunakan mulutnya untuk memainkan oppai Hinata sedikit mengembung dan tangan laki laki itu yang perlahan turun kebawah.

"Umm~ gatal sekali, Ryoichi Kun, jangan di gigit!"

"Hehe, oppaimu sangat lembut hinata-chan."

Ryoichi melepaskan puting Hinata kemudian mengelus pipinya di payudara yang kenyal itu.

Meskipun Hinata 4 tahun lebih muda dari episode 1 dan belum tumbuh banyak, tapi oppainya sudah mulai tumbuh meskipun sedikit.

Dia sangat menyukai sensasi memainkan puting kecil itu sehingga menggigitnya berkali kali.

Saat mulut Ryoichi berpisah dengan oppai Hinata, terdapat beberapa bekas gigitan dan hisapan di kulitnya yang putih itu.

Ryoichi tak puas dengan semua itu, meskipun tubuhnya sudah pulih total setelah memainkan oppai dan berciuman tapi dia belum puas!

Tangannya bergerak, lalu di bawah tatapan Yamanaka Ino yang terkejut, laki laki itu mengangkat tubuh Hinata kemudian membaringkannya di salju tikar.

Setelah itu, dia mengangkat kaki Hinata membuat tubuh bagian bawah gadis itu jadi di atas.

"Ryoichi-kun, kamu mau apa?"

Merasakan tubuhnya di angkat lalu di balikan, Hinata menatap orang nakal itu dengan tatapan bingung.

Ryoichi tidak menjawab, dia menyeringai ke arah Hinata kemudian tangannya meraih sudut celana gadis itu.

"Ah!! Ryoichi-kun, apa yang kamu lakukan!?"

Hinata terkejut, tapi sudah terlambat!

Setelah meraih sudut celana gadis itu, Ryoichi menjadi tidak sabar dan langsung mengangkat celana Hinata membuat kaki putih gadis itu terekspos.

"Ah~ jangan lihat!"

*Pffth!

Hinata menjerit kecil, kepalanya tidak bisa menahan rasa malu lebih dari itu kemudian pingsan dengan wajah merah.

Ryoichi sendiri, dia membiarkan Hinata seperti itu dan tetap menatap lurus kedepan.

"Gemuk sekali, aku ingin melihat dalamnya."

Melihat pantsu putih gemuk dengan garis yang indah di depan matanya, jantung Ryoichi berdebar kencang.

Ini adalah pertama kalinya dia melihat memek seorang gadis dan yang dia lihat adalah Waifu yang dia pikirkan setiap malam!

Dengan penuh semangat, Tangan Ryoichi bergerak kemudian jari jarinya menyentuh garis di celana dalam.

"Lembut sekali, dan kenyal..."

Ryoichi menekan kain yang gemuk itu dan meraksan sensasi kenyal dari sana.

"Aah~ anak itu mau apa, Hinata! Bangunlah!!"

Di kejauhan, saat Ino melihat Ryoichi memainkan memek Hinata dengan senang hati, gadis itu panik dan menutup matanya dengan malu.

Pinggul kecilnya bergerak dengan gelisah seolah gatal.

"Nakal sekali, bagaimana Hinata berteman dengan orang itu??"

Meskipun Ryoichi tampan, melebihi Sasuke. Tapi prilakunya benar benar membuat Ino panik dan malu, meskipun gadis di dunia ini dewasa sebelum waktunya tapi bukan berarti mereka memiliki pengetahuan tentang seks!!

Lalu, saat Ino panik, anak laki laki itu bergerak lagi dan kali ini dia langsung melepaskan celana dalam Hinata!

"Jadi seperti ini ya bentuk memek gadis itu."

"Sangat imut, gemuk."

Kulit putih kemerahan, celah yang membelah dari atas hingga ke dekat lubang belakang lalu klitoris kecil yang tersembunyi di dalam celah yang indah itu.

Ryoichi dengan penasaran menggerakan jarinya kemudian membuka celah itu.

"Warnanya pink, apakah apakah ini lubang tempat memasukan penisnya?"

Melihat daging merah muda cerah di dalam memek Hinata, detak jantung pemuda itu semakin bertambah cepat.

Jarinya terus bergerak mengelus kulit merah muda itu lalu ke bagian lubang kecil yang masih sangat rapat.

"Hah? Kecil sekali, jariku tidak bisa masuk!"

Ryoichi menggerakan jari telunjuk lalu menusuk lubang itu, tapi alisnya terangkat saat jarinya susah untuk masuk.

"Jariku telunjukku ini ukurannya 1 cm, apakah memek sangat sempit?"

"Ahn~ Ryoichi-kun, apa itu, sesuatu menusuk tempat pipisku."

"Ahh!!" *Fftfh!

Saat Ryoichi terus menggerakan jarinya untuk mencoba masuk, Hinata terbangun oleh gerakan Menusuk itu tapi langsung pingsan lagi saat melihat apa yang dilakukan Ryoichi.

"Ahn~ Ryoichi-kun, jangan masu—!"

Setelah beberapa saat, Hinata terbangun lagi karena Merakan sesuatu masuk kedalam perutnya.

Melihat jari kelingking Ryoichi yang masuk ke perutnya, Hinata menahan rasa pusingnya kemudian memohon dengan suara rendah.

"Ahn!!!"

Namun sebelum dia menyelesaikan kata katanya, Hinata mengerang keras kemudian matanya berputar kebelakang.

"Imut sekali!! Ayo lakukan lagi!"

Melihat reaksi Hinata, mata Ryoichi berbinar kemudian menggaruk bagian dalam memek Hinata lagi.

"Hnggh~ ja—jangan garuk, oh~ rasanya aneh!"

Benar saja, Hinata mengerang lagi dan kali ini erangannya lebih nakal.

"Jangan menggaruknya? Oke."

Ryoichi mengangguk kemudian tersenyum nakal.

Kelingking bergerak lagi dan kali ini dia menggaruk lebih cepat dari sebelumnya!

"Kyaah!! Ah~ah~ oh!!"

Pinggul gadis itu tiba tiba menegang kemdian terus bergoyang dengan gelisah.

Melihat pemandangan ini, Ryoichi menelan ludahnya.

"Ukuran memek Hinata hanya 4MM dengan kedalaman 4 cm, jadi aku belum bisa memasukan adik kecil ku yang berukuran 3 cm dengan panjang 13 cm."

"Lalu, bagaimana caranya aku bersenang senang?"

Merasakan penisnya berdiri tegak, Ryoichi mengerang dengan kebingungan.

"Ryoichi-kun, berhenti! Tubuhku terasa aneh!"

"Ahn~"

Saat ini, tatapan Ryoichi tanpa sengaja melihat ke arah mulut Hinata yang terbuka.

Mata pemuda itu langsung berbinar kemudian menekan jari kelingkingnya lebih kuat!

"Aaahn!!"

"Glup!!"

Hinata membuka mulutnya lebar lebar dan mengerang keras, saat berikutnya sesuatu yang besar tiba tiba masuk kedalam mulutnya dan meluncur ke tenggorokan.

"Ahh!! Apa yang dia lakukan!!"

Di kejauhan, Ino terduduk lemas di balik pohon kemudian bergumam dengan suara rendah.

Dia menatap Ryoichi yang sedang berjongkok di depan wajah Hinata dengan penisnya yang masuk kedalam mulut mungil Hinata dengan tatapan tak percaya.

Saat ini, Ryoichi mengangkat tubuh bagian bawah Hinata dan memainkan memek gadis itu dengan jari kelingkingnya.

Dan mulut Hinata yang berbaring di bawah, dia menyumpalnnya menggunakan penis besar sambil berjongkok!

Sungguh posisi yang memalukan! Ino Yamanaka tak berani menonton lebih lama dan segera memejamkan matanya.

"Gluch~ mmmhh!!"

"Ahn~ jadi seperti ini rasanya mulit seorang gadis, hangat sekali!"

Ryoichi menundukan kepalanya lalu menatap leher Hinata yang lurus dan menggembung karena di isi oleh penisnya kemudian mengelusnya dengan lembut.

Hinata sendiri, saat merasakan sesuatu yang besar masuk ke tenggorokan, gadis itu sudah memutar mata dan pingsan lagi.

"Haa~ enak sekali, sayang, aku akan mulai bergerak!"

Setelsh beberapa saat menikmati mulut Hinata, Ryoichi pun mulai bergerak.

Pinggangnya mundur sedikit kemudian maju lagi.

"Haa~ rasanya luar biasa enak, dan sangat sempit!"

"Fuah!!"

"Uhuk! Uhuk!"

"Ryoichi-kun, itu sakit!"

Beberapa saat kemudian, Ryoichi tidak ingin membahayakan Hinata jadi dia pun mengeluarkan penisnya dari mulut gadis itu.

Merakan lehernya terbebas, Hinata langsung batuk lalu meringis dengan sedih.

"Maafkan aku, tapi rasanya sangat enak sayang!"

"Ahn~ Ryoichi Kun, keluarkan jarimu dari sana juga!"