...the beginning...
suara tangisan bayi menggema ruangan, bayi datang kedunia baru. "ahhh... akhirnya ia terlahir juga, namun ia lahir dengan prematur" ujar bidan itu. bayi mungil kecil itu menangis sekuat kuatnya.
tidak lama bidan itu menaruh disebelah wanita dengan wajah sayu dan tersenyum melihat anaknya terlahir. wanita itu bernama karura. 'ehhh kenapa aku disini?!' "uekkkk uekkkk...." tangis bayi itu.
wanita terbaring lemah ia tengah memeluk bayi kecil berambut merah. perlahan-lahan wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya, sebelum itu ia mengucapkan "semoga anakku bahagia" itulah pesan terakhirnya.
bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. gaara sekarang berumur 3 tahun, ia melihat rembulan dan melamun. 'ahhh senang sekali bisa terlahir didunia naruhuto, tapi saat ini sangat sangat genting, perang dimana mana, para ninja saling menaruh curiga, dan terkuat lah akan dihormati' pikir itto. itto adalah seorang manusia bisa , ia seorang wibu naruhuto dan pekerja santai.
"yoshh kuputuskan aku akan mengalahkan Akatsuki dan menjadi ninja terkuat...." tekad itto aka Gaara .
"kalau tidak salah ...." Gaara menutup satu bola matanya dan membayangkan semua mata didalam genggam tangannya, perlahan aliran chakra terkumpul di telapak tangan gaara perlahan membentuk sebuah bola mata yang terbuat dari pasir. 'woshh...' "ohhh aku berhasil ternyata aku cukup pintar "
'kreekkk....' sebuah pintu bergeser dan sebuah bola mata terbang keluar . "ohhhh seperti ini, ini cocok buat ngintip cewek mandi 'ehhhh bukan bukan' ...." Gaara berkutat dengan pikiran nya.
setelah beberapa menit bola mata itu menjadi kecil dan menghilang, pertanda telah usai. bagaimana menggerakkan sistem pertahanan mutlak milik Gaara?. ia perlahan lahan mencoba menfokuskan namun sayang belum ada pergerakan.
hari mulai pagi, matahari menembus kaca membuat seisi ruangan menjadi hangat akan sinarnya. Gaara yang sedang mengalami insomia, ia mulai beranjak untuk mencuci muka 'whossshh...krassk'.... 'hmm...jadwal hari ini apa ya?!'. Gaara keluar dari dalam kamar menuju meja makan disana terdapat ayah Gaara, kankuro, dan Temari tengah makan. kankuro melihat Gaara hanya terdiam menjadi batu begitu juga Temari. melihat Gaara memulai makan diruang tamu. "ahhh kankuro bisa kah temani aku bermain diluar!?" celetuk Gaara.
makanan jatuh dari garpu milik kankuro. "eh...?!" ia kaget mendengar adik nya meminta untuk menemani nya bermain diluar. kankuro itu celingak-celinguk melihat ke ayahnya dan Temari seakan akan meminta bantuan.
"Gaara lebih baik kita... 'temari berdiam sejenak dan melirik kearah kankuro yang sedang terdiam bisu', kankuro dan kamu saja yang pergi bermain diluar" ujar Temari.
"betulkah? aku ingin pergi dimana tidak ada orang" ujar Gaara. ayahnya berhenti makan dan memulai mendengar permintaan Gaara ingin keluar dari desa. "baiklah Gaara kuizinkan kamu untuk bermain dekat batu dibelakang desa, disana tidak ada orang, tapi ingat jangan pergi terlalu jauh.!".
"baik ayah"
sebuah gurun dan dinding batu, kankuro berteduh dibalik batu dengan temari. "kankuro menurut mu apa yang tengah dilakukan oleh Gaara? ujar temari. "entahlah aku juga bingung, karena dia selalu berlatih dengan kaze-ayah kita maksud nya, aku sedih dia menjadi manusia senjata untuk desa pasir ini. ngomong-ngomong kenapa kamu juga ikut kesini?" kankuro merasa kasihan akan takdir Gaara ia pun hanya bisa melihat dari jauh dan memastikan aman jauh dari keramaian manusia, karena ia tidak tahu kapan Gaara akan mengamuk?.
"hmmm... aku tidak mungkin membiarkan kamu sengsara sendiri kankuro". sedangkan disatu sisi Gaara mulai melakukan meditasi untuk memperkuat aliran chakra, sebuah chakra berwarna biru mulai menyelimuti Gaara. chakra merupakan gabungan dari spiritual energy dan physical energy dari setiap manusia. 'ohh inikah chakra asli Gaara? jika kubandingkan dengan Naruhuto mungkin hanya ¾ saja...tidak terlalu buruk... untuk saat ini lebih baik menyelesaikan masalah dengan shukaku kalau tidak salah dengan meditasi aku bisa masuk ke tempat alam bawah sadar segel shukaku...'
sebuah tempat sunyi dan gelap disitu terbaring seekor monster raksasa berwajah seperti rakun dia adalah jinchuriki ekor satu shukaku.
"whoahhh... besar sekali... oiiii rakun ... " ujar Gaara sambil melambaikan tangan ke ichibi.
"hmm....siapa itu...?" shukaku yang masih belum sadar karena ia habis bangun tidur.
"oiiii rakunnn...bangun!!!" teriak Gaara.
"berisik sekali..!!aku bukan rakun, aku punya nama shukaku tahu!" 'roarr...' shukaku mulai bangun dan memulai mengaung sekeras kerasnya.
Gaara mulai menutup telinga, "rakun... oji-san , perkenalkan aku Gaara yang tersenyum lebar. seorang anak kecil aneh yang tidak takut akan monster ichibi. gaara mulai duduk dan tertidur, karena ia yakin didalam mindscape ini ichibi tidak bisa apa apa, kecuali segelnya terbuka.
dari kejauhan gaara seperti bermeditasi padahal ia sedang tertidur dalam mindscape milik dia dan shukaku. beberapa jam kemudian "uhhhh... segar sekali" gaara meregakan otot kaku miliknya. sedangkan kankuro dan temari terkantuk kantuk melihat gaara bermeditasi.
"gaara kamu dari tadi cuman bermeditasi bukan?" tanya temari.
"benaran aku cuman melakukan meditasi biasa" ketiga saudara itu mulai meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah, karena hari mulai malam.
...didalam ruangan kazekage...
"kepribadian Gaara akhir-akhir sangat berbeda".
"ahhh bukannya umur 8 bulan ia sudah berhasil membaca dan berbicara, tidak lama ia bahkan telah berlari lari? kurasa ia berbeda dengan anak pada umumnya. tuan kazekage!" ujar yashamaru
"kamu benar yashamaru, Untuk saat ini kamu latih saja Gaara , pasti kan ia tidak berbuat aneh aneh".
"hah! siapp...." ujar yashamaru.
yashamaru memberikan hormat kepada kazekage lalu ia pergi keluar ruangan.
yashamaru berjalan menyusuri koridor lalu terhenti sejenak memandangi cahaya rembulan lewat jendela.
'kuharap Gaara menemukan kebahagiaan' pikir yashamaru. ia mengetahui bahwa Gaara merupakan sebuah senjata rahasia milik sunagakure .