Entah karena terdorong perasaan apa Yumna melihat ke arah perut Bian. Tanpa bisa menghentikan hati dan perasaannya Yumna menyentuh perut Bian dan menciumnya dengan penuh perasaan.
"Apa yang kamu lakukan?!!" tanya Bian dengan refleks mendorong keras Yumna yang sedang menciumnya hingga terjengkang ke belakang.
"Selain kamu tidak punya sopan santun ternyata kamu juga sudah gila. Kamu sama sekali tidak punya urat malu!" Ucap Bian sambil bergeser duduk tegang di sudut tempat tidur.
Dengan tenang Yumna bangun dari tempatnya sambil membersihkan pakaiannya yang kotor kena debu.
"Di luar ada makanan, kalau kamu lapar kamu bisa ikut aku sekarang." Ucap Yumna berusaha untuk tetap tenang setelah mendapat caci maki dari Bian.
"Kamu saja yang keluar dari sini, aku tidak lapar." Ucap Bian dengan bibir cemberut tanpa melihat ke arah Yumna.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com