webnovel

Ch. 8

"APAAAAA?!!" Pekik Zelo. Seluruh penghuni kelas menatap mereka dengan heran.

Zelo baru saja menggebrak meja dengan keras, lalu berdiri dari duduknya dengan dentuman kursi yang lumayan keras. Akibat hentakannya.

Daehyun dengan wajah kagetnya dan mata berbingkai eyeliner yang mengerjab-ngerjab lucu.

Youngjae dengan mulut yang terbuka lebar, dan juga Iphonenya yang meluncur jatuh begitu saja dari genggamannya.

Jong Up dengan wajahnya yang berubah datar tiba-tiba. Menatap Himchan dengan tatapan membunuhnya yang luar biasa. Hanya Jong Uplah yang berekspresi sedikit lebih normal dibanding yang lainnya.

"Jika kau bercanda ini sama sekali tak lucu!" Ucap Jong Up. Lelucon Himchan benar-benar tak ada unsur lucu sedikitpun didalamnya.

"Aku serius." Jawab Himchan.

"APA!!!" Pekik Zelo lagi. Kali ini pekikannya sedikit lebih pelan dari yang pertama. Namun dengan ekspresi datar luar angkasanya.

"Aku serius. Besok aku harus berangkat." Himchan berusaha untuk tetap memelankan nada bicaranya, menekan rasa kesal dan nafsu yang amat tinggi untuk membunuh para sahabatnya ini.

"Jadi kedatangan Yongguk kemarin, hanya untuk menjemputmu?" Heran Daehyun yang sudah sadar dari dunia ketermenungannya.

Himchan mengangguk.

"Kalian benar-benar!" Kesal Youngjae.

"Ayahku menyuruh ke sana bersama Yongguk. Kakek sedang sakit dan kami harus menampakkan wajah disana. Sekalian belajar mengurus perusahaan kakek." Jelas Himchan.

"Kau meninggalkan kami?" Histeris Zelo. Bisa kita lihat bahwa Zelo lah yang amat teramat sangat histeris dalam kondisi apa pun bukan.

"Kita masih bisa bertemu di sosial media Zelo. Jangan suka mendramatisir!" Kesal Hinchan.

Ya. Kedatangan Yongguk kemarin hanya untuk menjemput Himchan. Kakek mereka sedang sakit, dan mereka diharuskan untuk ke Amerika sana. Sekalian mengurus perusahaan.

"Kapan kau kembali?" Tanya Jong Up.

"Setelah lulus S2." Jawab Himchan.

"Sialan!" Umpat Zelo.

**

"Bae Suzyyyyyyyyyy!" Pekik Jiyeon. Kedatangannya yang benar-benar menghebohkan, karena, membanting pintu, berteriak kencang, dan juga menyingkirkan semua manusia yang menghalangi jalannya. Baik dengan mendorong ataupun menyenggolnya.

"Tidak usah berteriak!" Kesal Suzy. Ia sedang berbagi cerita kesendiriannya dengan ChanBaek bersaudara ini. Tadinya.

"Kau dipanggil Mr.oh!" Ujar Jiyeon. Mendudukan dirinya di kursi, lalu meminum minuman entah siapa punya yang ia dapat diatas mejanya.

Wajah Suzy memucat sempurna dengan mulut terbuka lebar dan juga mata yang mengerjap lucu.

"Aku membuat kesalahan apa dengan guru tembok itu?" Guman Suzy. Berdiri dari kursinya dan berjalan lesu menuju ruang guru.

Mengundang tatapan prihatin dari tiga sahabatnya yang hanya bisa memandangi kepergian Suzy. Mereka tidak berminat untuk menemani Suzy ternyata.

"Kalian tidak ikut dengan ku?!" Heran Suzy. Tatapan memelas, dan juga mata berkaca-kaca yang mengundang keprihatinan seluruh penghuni kelas.

"Tidak." Jawab mereka santai. Mengangkat bahu tak peduli lalu hanya menatap Suzy yang sudah ingin menangis.

"Kalian?" Tanya Suzy lagi. Kali ini pada teman-teman kelasnya yang lain.

"Tidak. Terima kasih!" Jawab mereka serentak.

"Teman-teman bangsat kalian!" Umpat Suzy. Lalu berjalan gontai untuk menuju ruang guru.

"Aku kasihan padanya." Ujar Jiyeon, seraya mencomot kentang goreng Baekhyun yang entah darimana anak itu dapatkan.

"Em.!" Chanyeol mengangguk. Dan Jiyeon kembali meminum Cola Chanyeol.

"Eh, kau serius?" Tanya Baekhyun.

Alis Jiyeon berkerut, ia tak mengerti apa kata Baekhyun. Serius apanya?

"Apanya?" Tanya Jiyeon balik.

"Suzy di panggil Mr.Oh!" Chanyeol memutar bola matanya kesal. Otak Jiyeon terkadang menjadi sangat lemot di beberapa waktu tertentu.

Jiyeon tertawa. Bukan tawanya yang biasa. Tapi, tawa jahat yang entah dia belajar dari siapa.

"Tidak!"

TBC

SEE U NEXT CHAP

THANK U

HAVE A NICE DAY

DNDYP