webnovel

Ch. 73

Sehun terdiam di meja makan, menatap malas pada Suzy yang hanya menatap lesu berpil-pil obat di tangannya. Sehun tak habis pikir, apa susahnya hanya menelan pil itu? Tak ada!

"Astaga Nyonya Oh! Kau hanya perlu meminumnya dan habis! Apa susahnya?" Kesal Sehun, sudah setengah jam mereka hanya dalam posisi membosankan seperti ini. Bahkan jika boleh jujur, pantat Sehun rasanya sudah kebas.

"Ini terlalu besar dan terlalu banyak!" Dengus Suzy, menunjuk tiga pil yang saat ini berada pada telapak tangan kanannya. Menatap Sehun dengan mata berkedip-kedip lucu, meminta belas kasihan.

"Minum saja! Matamu itu tidak berpengaruh padaku!" Sehun tetap saja kesal tak tertahankan. Bagaimana bisa gadis yang akan menginjak usia sembilan belas tahun, tiga bulan lagi begitu susahnya minum obat?

Sret.

"Sehun. Apa yang kau lakuka- hmppp." Suzy membelalakan matanya tak percaya. Awalnya ia begitu kaget saat Sehun mengambil alih obatnya dan makin kaget lagi saat Sehun meminumnya, dan tambah kaget lagi saat Sehun, detik ini mencium telak bibirnya.

Oh tuhan, berasa ada beribu kupu-kupu yang saat ini terbang di perutku. Bathin Suzy tak karuan. Detak jantungnya entah kenapa begitu berdetak cepat. Tidak nyaman tapi menyenangkan.

"Ng!" Suzy memekik tertahan saat Sehun entah bagaimana caranya memindahkan obat laknat itu kedalam mulutnya dan berakhir berlayar di tenggorokannya. Aku benci obat, Ya Tuhaaan. Jerit Suzy dalam hati. Ia sungguh-sungguh tak suka, demi apa pun itu.

Sehun tersenyum tipis, seperti biasa bahkan sangat tipis. Melepas ciumannya lalu mengusap bibir Suzy dengan ibu jarinya. Memperhatikan bagaimana ekspresi wajah gadis itu, antara malu karena ada semburat merah muda di pipinya dan jijik karena berkali-kali ia menelan salivanya.

Hap.

"Ah!" Reflek. Suzy melingkarkan tangannya ke leher Sehun saat pemuda itu menggendongnya ala bridal style, tersenyum kecil seraya berucap, "waktunya istirahat."

Dan demi semua koleksi celana dalam hello kitty pink milik Jong In, Suzy benar-benad merasa istimewa. Padahal dia hanya damam biasa saja, ayolah!

"Aku bisa jalan sendiri Sehun." Ujar Suzy, meskipun begitu ia tetap saja menyenderkan kepalanya pada perpotongan leher Sehun. Menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh sang suami.

"Kau memang bisa berjalan sendiri, hanya saja. Aku tidak ingin ke rumah sakit karena harus menemani yang terbaring sehabis jatuh dari tangga." Jawab Sehun kalem. Menghiraukan tatapan tidak percaya yang Suzy berikan untuknya.

"Kau memang tidak ada romantis-romantisnya Sehun." Puji Suzy tulus. Menepuk-nepuk pipi Sehun lembut lalu tersenyum lebar. Sungguh sangat terharu.

"Ya. Dan kau tau itu dengan sangat jelas." Balas Sehun dengan senyum manisnya.

Ceklek.

Membuka pintu kamar dan berjalan masuk lebih jauh. Membaringkan lagi Suzy dan menyelimutinya.

"Tapi aku sangat mencintaimu." Cicit Suzy pelan, menggulirkan matanya ke segala arah lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Dia malu. Bagaimanapun Sehun pas-

"Aku tau. Aku juga mencintaimu." Sehun ikut merebahkan tubuhnya, memeluk Suzy yang saat ini bagaikan kepompong hidup dengan seluruh selimut yang membungkus tubuhnya.

**

Suzy melenguh dalam tidurnya, bergerak gelisah saat ia rasa matahari mulai menyapa dan menyilaukan wajahnya.

Mendudukan dirinya di atas ranjang dengan mata yang masih setengah tertutup. Hawa dingin mulai menyapa punggungnya, ia ingat. Bahkan sangat ingat jika Sehun tadi malam mematikan AC di kamar mereka. Lalu?

"Kau lupa?" Suara serak seksi itu menyadarkan Suzy sepenuhnya, menoleh ke arah kanan dan mendapati Sehun yang hanya bertelanjang dada di sampingnya.

Satu persatu mulai Suzy ingat, semalam Sehun memeluknya, mencium kepalanya, dan- ugh, Suzy ingat!

"Sehun." Panggil Suzy pelan. Mencengkram lengan kokoh Sehun yang saat ini hanya tersenyum tipis padanya. Mengusap peluh yang membanjiri wajah istrinya lalu kembali bergerak.

Perlahan. Seakan jika ia bergerak cepat apalagi kasar, maka Suzy akan hancur. Suzy itu bagai porselen tipis dalam hidupnya, ia jaga dengan sangat dan berlemah-lembut padanya.

"Aku mencintaimu." Bisik Sehun. Menghentakan pinggulnya beberapa kali dan berhenti saat ia sudah mencapai puncaknya.

"Ugh, Sehun." Lagi. Suzy mengerang. Menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Sehun yang saat ini berada di atasnya. Memeluk erat pria itu seraya mengatur nafasnya.

"Hm?" Gumam Sehun, merebahkan tubuhnya ke samping Suzy lalu membawa gadis itu untuk masuk kedalam dekapannya.

"Aku mengantuk." Adu Suzy, mengeratkan pelukannya seraya mencari kehangatan di dinginnya malam yang menusuk tulangnya.

"Tidurlah." Ujar Sehun, mengusap kepala gadisnya dan menciumnya pelan.

"Mm. Selamat malam Sehun, aku mencintaimu." Bisik Suzy.

"Malam sayang, aku juga mencintaimu." Sehun balas berbisik. Demi apa pun, Sehun tak akan pernah melepas gadis dalam dekapannya ini. Bagaimanapun tak akan pernah.

"Sehuuuuun." Teriak Suzy dengan wajah memerahnya. Entah setan dari mana, Suzy mau-mau saja tadi malam. Bisikan dari mana ia pun tak tau.

"Kenapa kita selalu melakukan dalam keadaan yah, begitulah. Kau tau." Ujar Sehun, tak berniat untuk mengganti topik pembicaraan panas mereka tadi malam. Luar biasa.

"Sehuuuun." Rengekan Suzy terdengar.

"Pertama, saat kau menangis sesenggukan dan kedua, tadi malam. Saat kau sedang sakit." Jelas Sehun mengingatkan, terlihat sekali jika ia sangat ingin membuat Suzy makin memerah lagi.

"Yang pertama itu, kau saja yang mesum. Apa salahnya kau menahan hormonmu itu!" Sungut Suzy dengan bibir mengerucut lucu.

"Hei! Asal kau tau Nyonya Oh. Aku sudah menahan hasratku selama bertahun-tahun jika kau lupa. Dan seharusnya, aku mendapatkan lebih dari satu ronde." Sehun balas bersungut, mengingatkan bagaimana istrinya itu menyiksa bathin pria dewasa dalam dirinya. Wajar saja bukan.

"Aku tidak mau tau. Aku mau mandi." Beranjak dari duduknya seraya melilitkan selimut putih itu ke seluruh tubuh polosnya.

Sehun menyeringai gila saat ide cemerlang melintasi otak cabul dan mesumnya. "Ayo mandi bersama sayang!" Seru Sehun semangat. Meloncat turun dari ranjang tanpa mempedulikan tubuh polosnya, ia langsung saja menggendong Suzy ala brydal dan masuk kedalam kamar mandi tanpa sempat Suzy protes.

"YA!!! SEHUUUUN! Aku tidak mau!" Teriak Suzy histeris. Meronta tanpa membuahkan hasil yang berarti tentu saja.

"Aku tak menerima penolakan sayang." Ujar Sehun.

"YA! KAU TELANJANG BULAT SEHUUUN!"

"Kau juga jika kau lupa."

"KYAAAA! KELUAR!"

"Tak usah malu, aku sudah melihatmu telanjang polos. Sejak beberapa minggu yang lalu?"

"KYAAA! KAU MESUM!"

"Hanya pada istriku."

"Sehuuuu- aah."

TBC

SEE U NEXT CHAP

THANK U

DNDYP