webnovel

Ch. 56

"Seoul National University." Ujar Jiyeon dengan senyum manis dan juga penekanan yang mantap. Mengibaskan rambutnya dan tersenyum manis.

"Dengan otak batu itu?" Tanya Suzy ragu-ragu. Tadi Sehun juga mengatainya otak batu bukan.

"Otak batu apa maksudmu Suzy?" Jiyeon mulai mengeryit tak suka, menyipitkan matanya lalu menunjuk Suzy tepat di wajahnya.

"Ya, kau tau lah. Siswi siswa seperti kita ini, apa kau yakin jika kau bisa lulus tes disana?" Jelas Suzy, yang ujung-ujungnya juga sebuah pertanyaan. Tentu saja ia sedikit ragu bukan.

"Kau? Bukan kau. Tapi kita! Aku yakin kita bisa! Kau lupa jika kita ini murid-murid dari kelas unggul?" Jiyeon balik bertanya. Melipat kedua tangannya di depan dada lalu mengerdip-ngerdip.

"Tapi.."

"Tak ada tapi-tapi Baek! Kita harus lulus tes disana. Kita akan belajar giat mulai dari besok." Putus Jiyeon final, tak bisa diganggu-gugat.

"Itu universitas nomor satu di Korea Ji. Pasti juga banyak anak-anak jenius yang akan mendaftar di sana." Chanyeol angkat suara. Tak biasanya makhluk bertelinga peri itu jadi pesimis begitu. Aneh.

"Mereka juga pasti ada orang dalam." Gumam Suzy.

"Kita juga ada!" Seru Jiyeon. Melirik semua temannya lalu tersenyum manis.

"Siapa?"

"Oh Sehun!" Jawab Jiyeon tanpa basa-basi. "Jika mereka ada secuil api untuk membuat perapian. Maka kita ada setongkat obor untuk membuat unggun! Simpel bukan." Ujar Jiyeon. Entah dari mana ia dapat kata-kata seperti itu.

"Kenapa suamiku?!" Pekikan tertahan Suzy terdengar. Tentu saja ia tak rela dan tak mau jika suaminya harus dimanfaatkan. Bagaimanapun Sehun itu tulang rusuknya. Belahan jiwanya juga.

"Suamimu punya koneksi yang luar biasa Suzy." Kata Baekhyun santai.

Tentu saja itu makin membuat wajah Suzy merah padam karna menahan marah. Bisa-bisanya teman brengseknya itu.

"Apa maksudmu?! Kau memanfaatkan suamiku?!" Nada penuh penekanan itu terucap begitu saja.

"Kita tidak memanfaatkan Sehun alias suamimu itu. Kita tetap ikut tes dengan usaha kita. Kita lihat hasil akhir, jika itu memungkinkan maka kita akan meminta bantuan Sehun." Simpul Chanyel. Otak udangnya itu sedang bisa dimanfaatkan sekarang. Luar biasa!

"Akhirnya.. ada juga yang bisa menerjemahkan bahasaku kedalam bahasa yang lebih mudah dipahami." Helaan nafas lega Jiyeon dan memeluk Chanyeol dengan mesra. Bahkan duduk di pangkuannya, romantis bukan? Tentu saja.

Jiyeon itu mukanya banyak, kalau tidak banyak ya tebal. Itu saja.

**

Sehun memasuki rumahnya dengan langkah pelan, melonggarkan ikatan dasinya lalu menaruh jasnya di kursi ruang tamu. Itu selanjutnya tugas Suzy sebagai istri bukan?

"Apa anak kelinci itu sudah pulang?" Gumam Sehun heran. Pasalnya rumah mereka sangat sunyi.

Memilih mengabaikan kesunyian entah kerna apa itu, lalu berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Kris sialan itu benar-benar menghancurkan moodnya.

Membuka kemeja putihnya lalu rebahan di kasur dengan keadaan toples. Kalian tau bukan, bertelanjang dada. Memamerkan roti sobek kebanggan ayahnya itu. Kenapa? Karna itu merupakan oleh-oleh dari ayahnya, Siwon. Bahkan Kris juga punya.

"Bocah kelinci liar itu kemana?" Tanya Sehun seraya melirik jam tangannya. Ini sudah jam 8 malam, jadwalnya makan malam mungkin.

Teng.. teng.. teng..

"HULK!! CEPAT TURUN DAN MAKAN! SEKARANG!!" Suzy berteriak dari arah dapur, dan jangan lupa. Keributan yang ia buat dari paduan wajan penggorengan dan spatula.

"Dasar kelinci liar. Kebiasaan hidup di rimba masih dibawa pada zaman modern ini?" Ujar Sehun tak percaya. Menggelengkan kepalanya lalu bangkit dari ranjang. Mampir sebentar ke depan cermin lalu mengacak-acak rambutnya agar terlihat lebih seksi.

"Sempurna." Gumamnya. Melangkah menuju pintu tanpa menggunakan bajunya terlebih dahulu. Berniat menggoda Suzy tentu saja.

**

"Hei makhluk rimba. Jam berapa kau pulang?" Tanya Sehun santai. Duduk di kursi meja makan dan menumpukan dagunya pada kedua siku.

"Tentunya lebih dulu dar-" Suzy kaget. "YA! Kau gelandangan dari mana?! Cepat pakai bajumu!" Suruh Suzy. Menggenggam spatulanya dan hendak memukul kepala Sehun.

"Kau tak tergoda dengan tubuhku?" Tanya Sehun tak percaya. Padahal ia yakin bahwa ia benar-benar sudah seksi.

Ck,, ck,, ck.

"Tergoda apanya?! Cepat pakai bajumu!" Suruh Suzy lagi. Menendang kecil tulang kering Sehun lalu melenggang lagi memasuki dapur.

Greb.

Tentunya sebelum sepasang tangan kekar melingkari pinggang serta perutnya yang mungil.

Sehun.

"Lepas wahai Tuan Oh yang terhormat." Ucap Suzy malas-malasan. Jujur saja ia juga nyaman. Aww.

"Kalau aku tidak mau?"

Dug.

"Salam cinta dari kakiku untuk tulang keringmu!"

Sehun melongo tak percaya. Padahal ia sudah berusaha agar terlihat seksi bahkan sangat amat teramat seksi malam ini. Namun respon yang ia dapat? Penolakan manis? Sungguh luar biasa!

"Apa aku harus bertelanjang?!" Kesal Sehun pada akhirnya.

Blush.

Semburat merah muda sudah bertebar manis di pipi Suzy. Kata-kata vulgar Sehun sungguh luar biasa, ku rasa, yang perlu les privat itu Sehun. Mulutnya terlalu berantakan. Pikir Suzy. Memilih mengabaikan Sehun yang saat ini sedang merajuk padanya seraya mengusap-usap tulang keringnya.

"Apa sakit?" Tanya Suzy tak sampai hati.

"Makhluk tak berperasaan sepertimu tak akan tau bagaimana rasanya." Dengus Sehun. Menyisir rambutnya ke belakang lalu meneguk air minumnya.

"Mm Sehun." Panggil Suzy ragu-ragu.

"Mm." Hanya Dengungan yang Suzy dapat sebagai jawaban. Tentu saja ia kesal.

"Tidak bisakah kau pakai bajumu? Kau mencemari mataku!" Ujar Suzy dengan semburat merah muda yang entah kenapa bisa timbul lagi di pipinya.

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Firasatku mengatakan bahwa akan ada tamu cantik yang datang nanti."

Wajah Suzy merah padam. Tak cukupkah aku yang seranjang denganmu bapak mesum?!. Bathin Suzy. Melepas celemek merah muda yang ia gunakan, lalu melemparnya tepat ke wajah Sehun. "Kalau begitu pakai itu!" Suruh Suzy menggebu-gebu.

"Kau pikir aku betina?" Ujar Sehun tak terima. "Hanya betina yang menggunakan warna merah muda." Dengus Sehun.

"Kau pikir hanya betina yang menggunakan warna pink?!" Seru Suzy tak terima. Menjambak rambut Sehun dengan brutal lalu sesekali menarik telinganya.

"Arghh! Hanya betina yang bermain jambak-jambakan!" Seru Sehun, berusaha melepaskan jambakan Suzy yang begitu menyakiti kepalanya.

"Jantan betina jantan betina upilmu! Aku manusia berjenis kelamin perempuan!" Ujar Suzy.

"Suatu keajaiban kau memiliki jenis kelamin!" Dengus Sehun tak mau kalah.

"Kau pikir aku a-"

Ting tong.. ting tong..

Bel rumah mewah mereka berbunyi nyaring. Alhasil aksi menjambaki rambut Sehun pasti tertunda dengan terpaksa bukan.

Suzy mendengus. Melepas jambakannya dengan kasar lalu bangkit berdiri. Begitu juga dengan Sehun. Saling lempar glare dan menudingkan telunjuk mereka masing-masing.

"Diam di tempatmu Hulk!/Buluk!" Ujar mereka bersamaan.

"Kau yang diam/Kau yang diam!" Lagi.

Ting.. tong.. ting.. tong..

Bel terus berbunyi. Tapi lihatlah, mereka masih tetap saling tuding dengan tatapan 'jangan coba-coba beranjak!'

"Aku yang akan buka pintu!" Seru Suzy. Mencuri start dari Sehun yang masih terbengong di tempatnya.

"Jangan coba-coba nona Bae!" Dalam suasana seperti ini, nona Oh atau nyonya Oh akan hilang dari peradaban. Begitu kata Sehun.

"Pakai dulu bajumu. Minimal celemek itu!" Teriak Suzy yang sudah bersiap-siap dengan gagang pintunya. Hendak membuka pintu sebelum-

Brak!

Sehun menahannya dengan punggung tagapnya. "Dalam mimpimu!" Sinis Sehun. Mengambil alih gagang pintu dari tangan Suzy dan hendak membukanya.

Brak.

"Jangan harap tuan Oh!" Desis Suzy. Meyingkirkan tubuh Sehun dengan senggolan pantatnya lalu memicingkan matanya.

Brak.

"Tidak akan ada yang membuka pintu! Selain aku!" Sehun tak mau kalah. Menarik bahu Suzy kebelakang lalu membuka pintu.

Brak.

"Tidak!"

"Minggir!"

'Tidak!"

Begitu seterusnya hingga mereka sadar bahwa pintu sudah terbuka dengan sendirinya.

"Ehem." Orang di luar sana berdehem canggung. Yang lainnya melongo tak percaya. Apa yang di depan mereka ini benar-benar orang dewasa?

Hening.

Pria mesum ini benar! Akan ada manusia cantik yang berkunjung ke rumahnya. Terkutuk kau dan roti sobekmu Oh Sehun. Pikir Suzy murka.

"Aku benar." Bisik Sehun.

"Diam kau kan jangan bergerak dari belakangku!" Suzy balas berbisik. Jika Sehun bergerak sedikit saja, maka itu artinya dia mempertontonkan keseksian suaminya. Tak bisa dibiarkan.

Hening.

Hingga Suzy sadar bahwa tamu didepannya ini adalah..

"Kau..."

TBC

THANK U

SEE U NEXT CHAP

DNDYP