Jiyeon merutuki dirinya. Entah kenapa ia harus lari tunggang langgang menghindari dia? Dengan wajah memberengut lucu, Jiyeon mendudukan pantatnya di kursi. Melipat kedua tangannya didepan dada.
"Satu kubu ya?" Gumam Jiyeon. Mengangguk-angguk paham dan mulai berimajinasi. Menyebalkan juga jika dipikir-pikir. Hanya Jiyeon yang perempuan di kubunya.
"U..uh,, aku akan dikelilingi pria tampan?" Gumam Jiyeon lagi. Mengangkat bahunya acuh tak acuh lalu mengeluarkan ponselnya.
Berniat mengetik pesan, sebelum suara menyebalkan Chanyeol mengganggu indra pendengarannya.
"Kenapa kau lari?" Tanya Chanyeol.
"Apa kau tak kasihan melihat Suzy?" Kali ini Baekhyun.
"Suzy ya? Hm... ooh Suz- WHAAAAAT? Mana Suzy?" Heboh Jiyeon. Mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas, dan menemukan Suzy didekat pintu masuk. Berjalan lunglai ke arahnya.
Jiyeon berniat berlari menyusul Suzy. Meminta maaf lalu memeluknya. Sahabat yang baik bukan? Ya. Baik untuk dibanting!
"Jangan mendekat! Aku lelah!" Cegah Suzy. Mendudukan dirinya dikursi dan menghela nafas lelah. Wajahnya makin terlihat pucat.
"Kami menunggu!" Tuntut Chanyeol.
Jiyeon hanya memutar bola mata kesal dan melipat tangan didepan dada. Punya sahabat menyebalkan memang luar biasa melelahkan.
"Aku kaget! Hanya aku perempuan disana." Dengus Jiyeon.
Alasan luar biasa yang meluncur dengan spontan dari mulutnya.
Baekhyun hanya menganggukan kepala tak peduli. Merogoh kantong almamaternya. Menarik secarik kertas dan mengembangkannya diatas meja.
"Baik. Mari kita mulai rapat bahagia hari ini." Ujar Baekhyun. Menegakkan tubuhnya dan mulai pemanasan pada tenggorokannya. Upaya untuk menghasilkan suara emas.
"Ok. Dimulai dari KAU!" Baekhyun mulai bersuara. Menunjuk Jiyeon dengan sedikit penekanan pada kata 'kau'nya.
Jiyeon mengangguk.
"Kau! Satu kubu dengan Kim Taehyung dan juga.." Baekhyun menghentikan ucapannya sejenak. Melihat bagaimana reaksi Jiyeon. Tidak biasa.
"Kim Jong In." Ujar Baekhyun.
Jiyeon sedikit menegang. Berusaha bersikap biasa walaupun tidak begitu dengan detak jantungnya.
"Lalu, Suzy bersama Chanyeol dan aku." Jeda. "Dengan guru pembimbing Oh Sehun."
Hening.
Hening.
Hening.
"APA?" Pekik Suzy. Merebut kertas Baekhyun dan meneliti dengan benar namanya.
Ini bencana. Ini benar-benar Oh datar Sehun. Pembimbing? Tolong sediakan tali untuk ku gantung diri! Bathin Suzy.
"Aku siapa?" Tanya Jiyeon.
"Kau. Mr. Wu Yifan." Jawab Chanyeol.
"Wuhuuuuuu. Bule tampan." Sorak Jiyeon.
Ini bagai kisah di kartun disneyland. Pangeran tampan akan menjadi pendampingnya. Luar biazaaaaah.
**
"Apa?" Daehyun menatap Zelo heran. Ia tidak salah dengarkan?
"Ya. Kau satu kubu dengan Wendy lalu Joy." Ulang Zelo. Membalik kertas ke halaman berikutnya. Mencari namanya.
"Aku. Aku satu kubu deng- Oh tuhaaaan!" Erang Zelo. Belum juga ia menyelesaikan kalimatnya ia sudah memekik duluan. Tergambar jelas jika ia sedang frustasi saat ini.
"Kau siapa?" Tanya Daehyun. Penasaran.
"Aku Zelo, Choi Junhong." Jawab Zelo seadanya.
"Anggota mu bodoh!" Dengus Daehyun.
"Aku...." Zelo menggantungkan ucapannya, masih belum yakin dengan penglihatannya. Bencana.
"Kau lama!" Dengus Daehyun. Merebut kertas yang ada ditangan Zelo lalu membacanya. Berulang-ulang hingga ia sadar.
Mereka berdua mendapat kesialan beruntun.
"Kau.." Jeda. "Satu kubu dengan Irene dan-"
"Seulgi." Sambung Zelo.
Wajahnya merana luar biasa. Merebahkan kepalanya dimeja dan mengeluarkan ponselnya.
"Aku benar-benar akan gila!" Dengus Zelo.
**
L
uar biasa!
Suzy sedang berbahagia walau ia tak enak badan. Chanyeol dan Baekhyun itu teman kelompok yang menyenangkan.
Sedangkan Jiyeon? Ia merana sengsara jiwa raga. Kim Taehyung, Kim Jong In. Duo Kim itu begitu berbanding terbalik.
Taehyung atau V. Anak alien dari pluto itu benar-benar tak pernah bisa tenang. Bahkan, mulutnya juga tak bisa diam. Seakan bicara itu adalah emas.
Kim Jong In atau Kai. Alien dari planet EXO itu begitu pendiam. Jarang bicara dan tak banyak ulah. Kulitnya juga eksotis. Luar biasa bagus dalam hal Dance.
Jiyeon merana. Memikirkan kelompok tercintanya yang entah akan jadi apa. Hanya saja, Jiyeon juga tak bisa terlalu tenang. Ia tak bisa.
"Jiyeon. Kau kenapa?" Tanya Suzy.
"Aku? Dilema?" Jiyeon balik bertanya.
Lama dalam diam hingga Suzy mulai jengah. Ia tak biasa berada dalam suasana kaku. Ia dilahirkan sebagai wanita luar biasa dengan kelebihan pada pita suaranya.
"Kau tau?"
"Tidak!"
"Dengar dulu bodoh!" Dengus Baekhyun. Naik darah juga lama-lama kayak gini ya.
"Daehyun dan Zelo benar-benar sial. Tak berbeda jauh dari mu Jiyeon." Ujar Baekhyun.
"Huh?" Respon Suzy.
"DaeLo couple itu. Satu kelompok dengan Red Velvet." Ujar Baekhyun lagi.
Hening.
Hening.
"Krik.. krik..krik..krik.." Dengus Baekhyun. Padahal itu tadi berita bagus. Luar biasa bagus.
"Red Velvet?" Tanya Suzy.
Baekhyun mengangguk.
"MWO??" Histeris Suzy. Ia tau kelompok itu. Kelompok yang baru-baru ini dibentuk. Entah mendapat motivasi dan dorongan dari mana. Mereka berlima membentuk kelompok tidak jelas seperti itu.
"Red Velvet itu, bukannya..."
TBC
SEE U NEXT CHAP
THANK U
HAVE A NICE DAY
DNDYP